Advertisement
UMY Rancang Program Iptek Berbasis Masyarakat untuk Siswa SLB
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA- Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melakukan pemberdayaan dan pendampingan siswa tunagrahita Sekolah Luar Biasa (SLB) Wiyata Dharma 2 Tempel, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, melalui program ilmu pengetahuan dan teknologi bagi masyarakat.
"Pemberdayaan dan pendampingan itu akan dilaksanakan hingga September 2014 melalui kegiatan bertema pengelolaan lingkungan sekolah menggunakan teknologi vertikultur dan tabulampot," kata Ketua Tim Pelaksana Program Agus Nugroho Setiawan, Sabtu (5/7/2014).
Advertisement
Menurut dia, secara teknis, siswa diajari dan dilatih cara budi daya tanaman dengan teknologi penanaman bertingkat dengan memanfaatkan barang atau alat yang ada.
Secara bertahap, kata dia, siswa dilatih dan dibimbing melakukan persiapan media tanam dan pembibitan, penanaman, pemeliharaan sampai dengan pemanenan. Dengan pendekatan yang lebih persuasif dan berkelanjutan, siswa dapat melakukan semua kegiatan dengan baik.
"Mengingat keterbatasan kemampuan akademik siswa, kegiatan tersebut dilakukan dengan pendekatan berbagai metode mulai dari penyuluhan, pelatihan hingga pendampingan," katanya.
Selain itu, untuk memberikan jaminan keberlanjutan program, maka peserta kegiatan tidak hanya dari kalangan siswa, tetapi juga guru dan orang tua siswa dengan harapan setelah program selesai mereka dapat melanjutkan memberikan bimbingan dan pendampingan kepada para siswa.
"Siswa berkebutuhan khusus sebenarnya mempunyai potensi yang besar untuk berkembang, tetapi kemampuan untuk menerima pengetahuan lebih lambat dibanding siswa pada umumnya sehingga diperlukan kesabaran dan ketelatenan untuk mengajari, melatih, dan membimbing mereka," katanya.
Ia mengatakan berbeda dengan anak-anak normal pada umumnya yang menekankan pada aspek kognisi, psikomotorik, dan afeksi, pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus tunagrahita lebih diarahkan pada bina diri agar pada saatnya nanti dapat hidup mandiri dan tidak tergantung pada orang lain.
"Oleh karena itu, pendidikan bagi anak-anak tunagrahita lebih menekankan pada aspek psikomotorik untuk memberikan keterampilan praktis sehingga dapat menjadi bekal di masa depan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Satgas PKH Selamatkan Rp6 Triliun, Prabowo: Jangan Mau Dilobi
- Puncak Arus Nataru, Hampir 1 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabodetabek
- 25 Rest Area di Jalur Tol Jateng Siap Layani Arus Nataru
- Krisis Air Melanda Iran, Presiden Akui Situasi Kritis
- BMKG Ingatkan Potensi Gelombang Tinggi di Pesisir Selatan Indonesia
Advertisement
Advertisement
Jogja Puncaki Urutan Destinasi Favorit Liburan Keluarga Akhir Tahun
Advertisement
Berita Populer
- Jalur Trans Jogja Terbaru Hari Ini, Cek Tarifnya di Sini
- Warga Kulonprogo Galang Donasi Rp465 Juta bagi Korban Bencana Sumatera
- Menteri Nusron Tegaskan Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian
- Jadwal Bus Sinar Jaya ke Pantai Baron dan Parangtritis 24 Desember Ini
- Libur Nataru, Kunjungan Wisata Gua Pindul dan Pantai Gunungkidul Naik
- Libur Natal 2025, Kunjungan Kopi Klotok di Sleman Naik 20 Persen
- Top Ten News Harianjogja.com, Rabu 24 Desember 2025
Advertisement
Advertisement




