Advertisement
PEMBANGKIT TENAGA ANGIN : Akan Dibangun 25 Tower Angin di Bantul
Advertisement
[caption id="attachment_406869" align="alignleft" width="370"]http://www.harianjogja.com/baca/2013/05/16/pembangkit-tenaga-angin-akan-dibangun-25-tower-angin-di-bantul-406868/pembangkit-tenaga-angin-2-ilustrasi-reuters" rel="attachment wp-att-406869">http://images.harianjogja.com/2013/05/pembangkit-tenaga-angin-2-ILUSTRASI-REUTERS-370x218.jpg" alt="" width="370" height="218" /> Foto Ilustrasi Pembangkit Listrik Tenaga Angin
JIBI/Harian Jogja/Reuters[/caption]
JAKARTA - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan mempunyai Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) berbahan bakar angin pertama di Indonesia.
Advertisement
Staf Ahli Menteri Bidang Kelembagaan dan Perencanaan Strategis Kementerian ESDM Wiraatmaja Puja menjelaskan, PLTB ini akan dibangun September 2013.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X memastikan itu seusai menyetujui investor asal Amerika Serikat membangun PLTB di Jogja.
Investor asal Amerika Serikat tersebut adalah UPC.
“Sri Sultan sudah hibahkan tanahnya untuk PLTB, luasan tanahnya saya lupa tapi cukup luas, di daerah Samas, Bantul. Investasi belum bisa saya katakan namun 2014 proyek ini jadi. September 2013 mulai dibangun dengan investor UPC dan dengan mitra lokal juga," kata Wiraatmaja.
Menurut rencana, nantinya akan dibangun 20-25 tower angin dengan kekuatan listrik yang dihasilkan sebesar dua megawatt/tower. Untuk harga per kwh, ia mengaku lebih mahal dari harga listrik biasa karena ini pertama di Indonesia.
“Karena ini baru dan menjadi pioneer harganya lebih tinggi dari listrik biasa. Komposisi pembangunan tiang angin ini 35% dari kandungan lokal jadi masih ada 65% kandungan produksi luar negeri," jelasnya.
Wiraatmaja Puja mengatakan ada dua daerah yang berpotensi dijadikan PLTB karena memiliki angin yang cukup besar. “Setelah itu [Jogja] ke Sidrat [Sulawesi Selatan], dan setelah berhasil kami bergerak ke Sukabumi," tuturnya.
Kedua tempat tersebut berpotensi menghasilkan listrik yang jauh lebih besar dari Bantul.
“Kalau di Sidrat pembangkitnya jauh lebih besar dan Sukabumi juga bisa 200 megawatt. Sukabumi tepatnya di Pangandaran. Lalu kalau di Jogja anginnya stabil dan ada terus ," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
MBG DIY Libatkan Lumbung Mataramanan Bisa Jadi Contoh Nasional
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Syarat Mutlak Bangun Gedung KDMP Gunungkidul: Lahan Clear and Clean
- Bonnie Blue Dilarang Masuk Indonesia 10 Tahun
- Letnan Jenderal Rusia Tewas dalam Ledakan Mobil di Moskow
- Libur Sekolah, Pantai Gunungkidul Dipadati Wisatawan
- Puncak Arus Mudik Nataru Terminal Jombor Diprediksi 24 Desember
- Libur Sekolah, Paket Makan Bergizi Gratis di DIY Dibagikan Rapel
- Nataru 2025-2026, BPBD Bantul Aktifkan 75 Pos Siaga Bencana
Advertisement
Advertisement




