Advertisement
VAKSIN POLIO LANGKA : Pusat Jamin Hari Ini Vaksin Tiba

Advertisement
[caption id="attachment_403837" align="alignleft" width="370"]http://www.harianjogja.com/baca/2013/05/07/vaksin-polio-langka-pusat-jamin-hari-ini-vaksin-tiba-403836/vaksin-ilustrasi-reuters-7" rel="attachment wp-att-403837">http://images.harianjogja.com/2013/05/vaksin-ilustrasi-reuters5-370x246.jpg" alt="" width="370" height="246" /> Foto Ilustrasi Vaksin
JIBI/Harian Jogja/Reuters[/caption]
JAKARTA-Vaksin polio yang akhir-akhir ini langka dan sulit ditemukan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) disebabkan masalah administrasi. Pemerintah Pusat telah menjamin pasokan vaksin bakal sampai di DIY hari ini, Selasa (7/5).
Advertisement
"Ini hanya karena proses administrasi saja, yang membuat pengiriman vaksin polio ke Jogja agak terlambat," kata Tjandara Yoga Aditama, Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan, di Jakarta, Senin (6/5).
Tjandra menuturkan bahwa Senin, kemarin vaksin polio tersebut, sudah dikirim ke Jogja. "Menurut Ditjen Farmasi, hari ini [kemarin], sebagian vaksin polio sudah dikirim ke DI Yogyakarta. Diperkirakan besok [hari ini] sampai di sana," ungkapnya melalui surat elektronik.
Menurut dia, kelangkaan vaksin polio Ini hanya dialamai oleh Provinsi DIY saja. Sedangkan daerah yang lain tidak ada masalah. Pasalnya Jogja menjadi pilot project
Injection Polio Vaccine (IPV), sedangkan di daerah lainnya menggunakan. Oral Polio Vaccine (OPV/tetes).
Vaksin yang disalurkan ke tubuh bayi dengan cara injeksi itu tak bisa diganti dengan vaksin biasa jenis OPV karena penggunaan dosisnya berbeda.
DIY telah bergantung pada vaksin jenis IPV sejak 2007. Sejak daerah ini meninggalkan jenis vaksin OPV yang dinilai kurang efektif penyerapannya dibanding IPV. DIY menjadi daerah satu-satunya di Indonesia yang menerapkan IPV, sebab menjadi provinsi percobaan penerapan IPV hasil kerja sama Kementerian Kesehatan dengan organisasi kesehatan dunia WHO.
Seretnya penyaluran vaksin terjadi sejak suplai vaksin dari WHO terhenti antara 2011-2012. Setelah itu, pengadaan vaksin diserahkan ke Kementerian Kesehatan.
"DIY menggunakan vaksin IPV, sedangkan daerah yang lain menggunakan OPV. Berapa jumlah persis kebutuhannya, saya tidak tidak ingat. Tapi yang jelas staf Bu Maura [Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes] hari ini [kemarin] sudah mengirimkannya ke Jogja," ungkap Tjandra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Menteri HAM Natalius Pigai Menilai Bagus Rencana Gubernur Jabar Mengirim Siswa Nakal ke Barak Militer
- Satgas Koperasi Merah Putih Resmi Dibentuk, Zulkifli Hasan Jabat Ketua
- Selain GBK, Hotel Sultan hingga TMII Juga Bakal Dikelola Danantara
- Puluhan Warga Badui Digigit Ular Berbisa, 2 Meninggal Dunia
- Aduan Konten Judi Online Mencapai 1,3 Juta
Advertisement

Kulonprogo Tunggu Juknis Terkait Transmigrasi Pola Baru, Syaratnya Wajib Ikut Komcad TNI
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Kemenag Pastikan Seluruh Visa Jemaah Calon Haji Reguler Sudah Diterbitkan
- 10 Jemaah Calon Haji Meninggal Dunia
- Homestay di Kawasan Borobudur Ramai Dikunjungi Wisatawan
- Hasan Nasbi: Mahasiswa Unggah Meme Presiden Prabowo dan Jokowi Sebaiknya Dibina
- Pakistan Sebut Mempertimbangkan Opsi Damai dengan India, Ini Syaratnya
- Menteri HAM Natalius Pigai Menilai Bagus Rencana Gubernur Jabar Mengirim Siswa Nakal ke Barak Militer
- Paket Makanan untuk Jemaah Haji Indonesia Disajikan dalam Empat Warna Wadah
Advertisement