Advertisement
UJIAN NASIONAL : Mendikbud Kaji Usulan Penggabungan UN SD dan SMP

Advertisement
[caption id="attachment_403447" align="alignleft" width="370"]http://www.harianjogja.com/baca/2013/05/06/ujian-nasional-mendikbud-kaji-usulan-penggabungan-un-sd-dan-smp-403443/m-nuh-mendikbud-antara-yes" rel="attachment wp-att-403447">http://images.harianjogja.com/2013/05/m-nuh-mendikbud-antara-yes-370x236.jpg" alt="" width="370" height="236" /> Foto Mendikbud M Nuh
JIBI/Harian Jogja/Antara[/caption]
JAKARTA-Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) M Nuh mengungkapkan adanya usulan penggabungan ujian nasional (UN) tingkat sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP).
Advertisement
"Ada usulan, 'Pak, ini kan wajib belajar 9 tahun. Seharusnya, evaluasinya bukan saat kelas 6 SD dan 3 SMP tapi evaluasinya saat 9 tahun (Kelas 3 SMP). Artinya, di SMP yang dievaluasi. Kami tidak tertutup dengan berbagai pandangan," ungkap Nuh usai meninjau persiapan UN di SD Bhakti, Jl Bhakti IV, Kemanggisan, Jakarta Barat, Senin (6/4).
Nuh tidak setuju jika UN SD dihapuskan. Menurutnya, evaluasi tetap perlu dilakukan. Namun, teknis pelaksanaanya bisa dibahas lebih lanjut. Pembahasan tersebut bisa melalui konvensi sistem pendidikan yang akan diadakan bulan September 2013.
Jika UN SD diganti dengan evaluasi per sekolahan, maka ini akan memunculkan kesulitan dalam penerimaan siswa di SMP. Soalnya, pihak SMP tentu tidak akan memandang semua SD mempunyai kualitas evaluasi yang sama.
Kalaupun diadakan ujian penyaringan untuk masuk SMP, maka ini akan menambah biaya. Cara ini dinilai Nuh tidak efektif.
"Kalau harus melaksanakan ujian saringan lagi, berarti ada pekerjaan baru lagi, pembiayaan lagi. Berarti hanya memindahkan, tidak pakai UN tapi hanya pakai ujian seleksi," terang Nuh.
Nuh menyampaikan, permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan UN tidak serta merta melegitimasi penghapusan UN. Yang perlu dilakukan hanya perbaikan, bukan penghapusan, karena permasalahan yang dihadapi bukan permasalahan substantif melainkan hanya permasalahan teknis.
"Kalau rumah yang rusak pintunya, ya pintunya yang dibenahi, bukan rumahnya yang dibongkar. Bukan juga pintunya yang dibuang," ujarnya beranalogi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- 3 WNI Ditangkap Polisi di Jepang Karena Dituding Merampok Rumah
- Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah untuk SD dan SMP Tahun Ini Lebih Lama
- Pengelolaan Sampah di Pasar Tradisional Bakal Diperketat oleh Kementerian Lingkungan Hidup
- Kasus Pemerasan Artis Sinetron MR, Polisi Menyita Enam Video Syur Sesama Jenis
- Adik Ipar Ganjar Pranowo Dituntut 5,5 Tahun Penjara karena Korupsi Pembangunan Jembatan Sungai Gintung
Advertisement

Jadwal Pemadaman Listrik di Sleman Hari Ini, Jumat 4 Juli 2025
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Kasus Pemerasan Artis Sinetron MR, Polisi Menyita Enam Video Syur Sesama Jenis
- Innalillahi, Direktur Rumah Sakit Indonesia Gugur Bersama Keluarganya Akibat Serangan Israel di Jalur Gaza
- Fakta Uang Tunai Rp2,8 Milliar dan Pistol Baretta di Rumah Topan Ginting, Anak Buah Bobby Nasution
- Tenggelam di Selat Bali, Ini Daftar Penumpang Kapal Tunu Pratama Jaya
- Hasil Kunjungan Presiden Prabowo: Indonesia dan Arab Saudi Sepakati Investasi Senilai Rp437 Triliun
- Presiden Prabowo Tunaikan Ibadah Umrah Saat Kunjungan ke Arab Saudi, Cium Hajar Aswad
- KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali: 4 Penumpang DItemukan Meninggal Dunia, 38 Orang Hilang
Advertisement
Advertisement