Advertisement
LAPAS SLEMAN DISERBU: Panglima TNI Setuju Investigasi Berkoordinasi Dengan Polri

Advertisement
http://www.harianjogja.com/baca/2013/04/01/lapas-sleman-diserbu-panglima-tni-setuju-investigasi-berkoordinasi-dengan-polri-392725/lapas-cebongan22-370x2463-2" rel="attachment wp-att-392727">http://images.harianjogja.com/2013/04/Lapas-Cebongan22-370x24631.jpg" alt="" width="370" height="246" />
JAKARTA-TNI menyatakan pembentukan tim investigasi insiden Lapas Sleman bertujuan untuk memastikan dugaan keterlibatan anggota TNI.
Advertisement
Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono mengatakan investigasi TNI saat ini telah berlangsung dan berada dalam pengawasan Kepala Staf TNI AD Jenderal Pramono Edhie Wibowo.
"Sedang dilakukan kepala staf AD. Saya belum tahu [hasilnya], sedang dilakukan," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (1/4/2013).
Dia menjelaskan tujuan pembentukan tim investigasi tersebut adalah untuk mengetahui apakah ada anggota TNI yang terlibat dalam penyerangan bersenjata yang menewaskan 4 tahanan Lapas Sleman.
Panglima mengatakan tim investigasi bentukan TNI bekerja menggunakan data-data hasil penyelidikan kepolisian dan akan berkoordinasi dengan tim penyelidik Polri jika ditemukan bukti keterlibatan anggota TNI.
"Kalau ada [anggota TNI terlibat] kita berkoordinasi dengan kepolisian, data-data kepolisian akan kita gunakan untuk diolah, tentunya kita masih menunggu hasilnya," katanya.
Panglima menambahkan, jika ada anggota TNI yang terlibat, hasil penyelidikan tim investigasi TNI akan digunakan dalam proses hukum peradilan militer sesuai hukum yang berlaku.
"Karena UU mengamanatkan anggota TNI yang terlibat dalam kejahatan itu dilakukan pengadilan militer, kalau ada tersangka akan kita lakukan di pengadilan militer," katanya.
Agus mengingatkan peradilan militer adalah institusi yang berada di bawah pengawasan Mahkamah Agung, bukan Panglima TNI.
Kapolri Timur Pradopo memaparkan saat ini Kepolisian berkonsentrasi mengembangkan kasus Cebongan menggunakan informasi mengenai wajah penyerang yang tidak memakai penutup kepala.
"Sekarang kita intensif yang tahu, mudah-mudahan bisa kita formulasikan dalam bentuk sketsa sehingga masyarakat bisa tahu," katanya.
Timur menjelaskan odentifikasi wajah pelaku tersebut merupakan langkah pendahuluan selagi penyelidik menunggu hasil uji balistik laboratorium forensik yang akan selesai dalam 2 pekan.
Simak berita selengkapnya: http://digital.solopos.com/file/01042013/">http://digital.solopos.com/file/01042013/
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kasus Chromebook, Uang yang Dikembalikan Baru Rp10 Miliar
- Serentak, SPPG Sajikan Nasi Goreng di Ultah Prabowo Ke-74
- 80 Bangunan Ponpes Tua Diaudit, Pemerintah Siapkan Rp25 Miliar
- Kasus Tayangan Pesantren, Kementerian Komdigi Puji Langkah Tegas KPI
- Aksi Antipemerintah di Peru Tewaskan Satu Orang dan 102 Luka-luka
Advertisement
Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Bus Malioboro ke Pantai Baron Jumat 17 Oktober 2025
- Kereta Gantung Akan Dibangun di Tebing Breksi-Candi Banyunibo
- Pesantren di Kota Jogja Diminta Kelola Sampah Mandiri
- GIPI DIY: Perlu Kolaborasi Agar Penerbangan Jogja-Karimunjawa Efektif
- Jadwal Kereta Api Prameks Jumat 17 Oktober 2025
- Menkeu Purbaya Tolak Permintaan Luhut Cairkan Rp50 Triliun ke INA
- Mulai Hari, Ini iPhone 17 Sudah Tersedia di Indonesia
Advertisement
Advertisement