Advertisement
Balita di Pengungsian Sulteng Akan Dibuatkan Makanan Bergizi
Warga pengungsi korban gempa tsunami tidur di tenda pengungsian di Taman Gor, Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (4/10/2018). - ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Advertisement
Harianjogja.com, PALU-Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto mengatakan bayi dibawah lima tahun (balita) yang masih tinggal di pengungsian akan dibuatkan makanan bayi untuk menjaga pertumbuhan dan gizi mereka.
Makanan bayi dan anak perlu dibedakan dengan makanan orang dewasa yang menggunakan bumbu dan komposisi yang berbeda, kata Yurianto di Palu, Sulawesi Tengah, Senin (8/10/2018).
Advertisement
"Kita menyadari bahwa dapur umum mungkin tidak sempat untuk memasak makanan untuk bayi, tidak sempat membuat bubur dan sebagainya. Kalaupun sayur, itu sayur untuk porsinya orang dewasa dengan bumbu dan sebagainya. Penyediaan makanan bayi dan anak [PMBA] ini nanti akan membantu untuk melakukan itu, membuat makanan-makanan yang memang porsinya adalah untuk anak dan bayi," terang Yurianto.
PMBA mulai dilaksanakan hari ini dengan target menyediakan 500 porsi untuk tahap awal. Namun, jumlah tersebut dinilai masih kurang karena yang dibutuhkan per harinya sebanyak 1.500 porsi hingga 2.000 porsi.
BACA JUGA
PMBA tidak dimasak oleh petugas dapur umum melainkan dilakukan oleh orang tua anak dalam jumlah sesuai yang ada pada pos pengungsian. Petugas dapur umum akan menyiapkan bahan-bahan untuk memasak makanan bayi dan anak.
Opsi lainnya, petugas dapur umum hanya akan memberikan bahan-bahan makanan untuk PMBA sementara memasaknya dilakukan di rumah warga yang tidak mengalami kerusakan akibat gempa.
Yurianto berharap agar pos pengungsian dijadikan satu dalam pos besar dengan alasan efisiensi dalam hal pelayanan kesehatan dan perbaikan gizi.
Dia mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan dinas sosial untuk menyatukan pengungsi dalam satu pos. "Bayangkan kalau cuma satu pos besar, saya hanya perlu membuat satu pos kesehatan, satu ambulans, satu tim kesehatan. Kalau terbagi menjadi tiga pos, saya harus membuat tiga pos kesehatan, tiga mobil, dan tiga tim," kata Yurianto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Menyusuri Sungai Sekonyer, Gerbang Wisata Orang Utan Tanjung Puting
Advertisement
Berita Populer
- Aksi Bawa Bendera GAM Dibubarkan, TNI Klaim Persuasif
- Jalan Siluk 2 Bantul Longsor, Satu Lajur Ditutup Sementara
- Mentan Targetkan Produksi Gula 3 Juta Ton pada 2026
- Menpar: WFA Jadi Strategi Wisata dan Belanja Nataru
- BBMKG Peringatkan Angin Kencang di Bali 2729 Desember
- Hujan Deras Rendam Ribuan Hektare Padi Bantul
- Longsoran Salju Tewaskan Empat Pendaki di Yunani
Advertisement
Advertisement




