Advertisement
Terkuak di Persidangan, Politikus Nasdem Disebut Terima Duit Hasil Dugaan Korupsi Rp90 Miliar
Ilustrasi Korupsi
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Sidang kasus korupsi proyek Bakamla membeberkan adanya dana yang mengalir ke politikus Partai Nasdem.
Direktur PT Merial Esa, Fahmi Darmawansyah menyebut anggota Komisi XI DPR RI asal Nasdem, Donny Imam Priambodo menerima uang Rp90 miliar dari sejumlah proyek milik Badan Keamanan Laut (Bakamla) yang menggunakan APBN-P tahun 2016.
Advertisement
Fahmi menjelaskan, uang Rp90 miliar yang diterima Donny merupakan akumulasi dari sejumlah proyek Bakamla yang dianggarkan di DPR. Menurut Suami Artis Inneke Koesherawati, Donny sendiri yang menceritakan langsung mendapatkan uang suap saat bertemu Fahmi di Pacific Place, Jakarta Selatan.
"Bertemu di PP, Pacific Place [dengan Donny], jadi gini awalnya Habsyi [Ali Fahmi alias Fahmi Habsyi] enggak tanggung jawab [terkait proyek Bakamla]," kata Fahmi saat bersaksi untuk terdakwa Fayakhun Andriadi di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Senin (3/9/2018).
BACA JUGA
Dalam pertemuan tersebut, Fahmi Darmawansyah meluapkan kekecewannya ke Donny karena staf Bakamla, Ali Fahmi Habsyi tidak beres mengatur jatah untuk anggota DPR RI. Ali Fahmi sendiri, awalnya mengusulkan anggaran untuk proyek Satmon Rp400 miliar dan proyek drone Rp500 miliar, namun yang terwujud hanya Rp222 miliar.
"Saya bilang sama Donny, saya enggak ada urusan. Bahasa saya, 'Gue enggak ada urusan sama lu Don'. Urusan saya sama Habsyi. Habsyi-nya enggak datang lagi," terang Fahmi.
Fahmi menduga, Donny telah bekerja sama dengan Ali Fahmi untuk mengurus proyek tersebut. Pasalnya, Donny mengaku kepada Fahmi Darmawansyah telah mendapatkan keuntungan Rp90 miliar dari proyek Bakamla.
"Dia bilang secara kolektif [mendapat] Rp90 miliar. Karena yang mengerjakan proyek Bakamla kan bukan saya aja Pak," papar Fahmi.
Fahmi menjelaskan, bahwa uang Rp90 miliar yang diterima Donny bukan hanya dari dirinya. Namun memang, sebagian besar uang Rp90 miliar itu dari dirinya. "Sebagian besar dari saya. Sisanya Wallahu alam," jelasnya.
Fayakhun Andriadi sendiri didakwa menerima uang suap sebesar USD911.480. Uang tersebut diterima Fayakhun dari Dirut PT Merial Esa, Fahmi Darmawansyah.
Menurut Jaksa, uang tersebut diduga diberikan untuk Fayakhun agar dapat mengalokasikan atau memploting penambahan anggaran pada Bakamla untuk pengadaan proyek satelit monitoring dan drone, tahun anggaran 2016.
Atas perbuatannya, Fayakhun didakwa melanggar Pasal 12 huruf a atau Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dalam UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tipikor Juncto Pasal 64 Ayat (1) KUHP.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Okezone
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- ASEAN Tegaskan Tak Akan Kirim Pengamat ke Pemilu Myanmar
- MK Tolak Uji Materi Aturan Batas Usia Pemuda Jadi 40 Tahun
- Proses Dekontaminasi Radioaktif 22 Pabrik di Cikande Selesai
- Imbas Shutdown, Dana Perumahan Militer AS Dialihkan untuk Gaji Tentara
- Soal Ritel Besar, Kemenko PM Susun Pemerataan Rantai Bisnis yang Adil
Advertisement
Terbitkan Buku, GKR Hemas Dorong Penguatan DPD dan Otonomi Daerah
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- 81.100 WNA Masuk ke DIY Sepanjang 2025, Lalu Lintas di YIA Meningkat
- Sejumlah Anggota Polda Metro Diduga Lakukan Pelecehan Seksual
- Anton Fase Pulih dari Cedera, Berpotensi Perkuat PSIM Jogja vs Persik
- Jumlah Penerima MBG Sentuh Angka 40 Juta di Akhir Oktober 2025
- Droping Air Bersih di Gunungkidul Dihentikan
- Masyarakat Diimbau Tak Tergiur Tawaran Lowongan Kerja di Medsos
- KPK Sita Mata Uang Asing di Korupsi Kuota Haji Era Menag Yaqut
Advertisement
Advertisement



