Advertisement
Bom Air Diterjunkan dari 3 Helikopter Atasi Kebakaran Lahan di Pekanbaru
Advertisement
Harianjogja.com, PEKANBARU- Tiga unit helikopter pengebom air diterjunkan guna mengatasi lonjakan titik-titik panas di wilayah Satuan tugas siaga penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan (Satgas Karhutla) Provinsi Riau.
Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Riau, Jim Gafur kepada Antara di Pekanbaru, Senin (16/7/2018) menjelaskan tiga helikopter tersebut jenis Sikorsky S61 dan Kamov KA-32A bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) serta Bell 412 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan(KLH).
Advertisement
"Tiga helikopter hari ini [Senin] terbang ke wilayah Dumai, Rokan Hilir, Rokan Hulu dan Siak," katanya.
Ia menjelaskan hingga siang ini tiga helikopter yang mampu mengangkut hingga lima ton air sekali terbang tersebut masih berjibaku memadamkan kebakaran di empat wilayah tersebut.
"Tim udara dan darat masih terus berjibaku melakukan pemadaman," ujarnya.
Jim mengemukakan, pihaknya belum dapat memastikan luas lahan yang terbakar hari ini (Senin).
Menurut dia, Satgas Karhutla terus fokus berupaya menekan angka kebakaran menyusul lonjakan titik panas hari ini.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mendeteksi lonjakan titik panas yang mengindikasikan kebakaran hutan dan lahan hingga mencapai 17 titik di Provinsi Riau.
Berdasarkan data BMKG yang diperoleh Antara di Pekanbaru, Senin pagi, 17 titik panas yang terdeteksi melalui pencitraan satelit Terra dan Aqua tersebut menyebar di enam kabupaten yang sebagian besar berlokasi di pesisir Riau.
Titik panas dengan tingkat kepercayaan diatas 50 persen menyebar di Kampar, Dumai, Rokan Hilir, Rokan Hulu, Siak dan Meranti.
Titik panas terbanyak terpantau di Kabupaten Rokan Hilir dengan enam titik, Rokan Hulu lima titik, Kampar dan Dumai masing-masing dua titik serta Siak dan Meranti masing-masing satu titik panas.
Dari 17 titik panas tersebut, tercatat 12 titik diantaranya dipastikan sebagai titik api atau indikasi kuat Karhutla dengan tingkat kepercayaan diatas 70 persen.
Titik api tersebut terpantau di Rokan Hilir lima titik, Rokan Hulu tiga titik, Dumai dua titik, serta Siak dan Kampar masing-masing satu titik.
Pemerintah Provinsi Riau sebelumnya telah memperpanjang status siaga darurat Karhutla hingga 30 November 2018.
Perpanjangan status tersebut selain mengantisipasi Karhutla, juga sebagai bagian dari upaya untuk menyukseskan Asian Games 2018.
Pemerintah Provinsi Riau sebelumnya telah menetapkan status Siaga Karhutla sejak 19 Februari 2018 dan berakhir pada 31 Mei 2018. Saat itu, penetapan status tersebut dilakukan setelah sebelumnya sebagian besar wilayah Riau mulai dilandar kebakaran hebat.
Tercatat, seluas 1.962,96 hektare lahan di Provinsi Riau hangus terbakar sepanjang lima bulan pertama 2018 dengan lima kabupaten diantaranya mengalami kebakaran dengan luas lebih dari 100 hektare.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Perbaikan Jalur Pantura Demak-Kudus Ditarget Rampung Sebelum April 2024
- Gugatan Sengketa Pilpres, Mahfud MD Serukan Kembalian Maruah MK
- PGI Meminta Agar Kasus Kekerasan di Papua Diusut Tuntas
- Diduga Menganiaya Anggota KKB, 13 Prajurit Ditahan
- Banjir Demak, Selat Muria Dipastikan Tidak Akan Muncul Lagi
Advertisement
Dukung Kelestarian Lingkungan, Pemda DIY Mulai Terapkan Program PBJ Berkelanjutan
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Permudah Evakuasi Korban Longsor Cipongkor, BNPB Modifikasi Cuaca
- Tersandung Kasus Pelecehan, Ketua DPD PSI Jakarta Barat Mengundurkan Diri
- Ini Dia Total 7 Tol yang Digratiskan Saat Mudik Lebaran, Salah Satunya Tol Jogja-Solo
- 7 Kendaraan Tabrakan Beruntun di Gerbang Tol Halim, Begini Kronologinya
- The Alana Hotel Malang Siapkan Paket Khusus Libur Lebaran 2024
- Bidik Perampasan Aset Rafael Alun di Simprug, KPK Ajukan Kasasi
- Bantuan Beras Akan Dilanjutkan hingga Akhir Tahun, Presiden Jokowi: Tapi Saya Enggak Janji
Advertisement
Advertisement