Advertisement

Tak Ada Perayaan, Seperti Ini Kegiatan Jokowi di Hari Ulang Tahun semasa Jadi Presiden

Newswire
Kamis, 21 Juni 2018 - 15:17 WIB
Nina Atmasari
Tak Ada Perayaan, Seperti Ini Kegiatan Jokowi di Hari Ulang Tahun semasa Jadi Presiden Presiden Joko Widodo blusukan ke lokasi calon landasan pacu (runway) terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (21/6), yang bertepatan dengan hari ini ulang tahunnya ke-57. - Antara/Desca Lidya Natalia

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA- Presiden Joko Widodo hari ini berulang tahun ke 57. Ia mengisi hari ulang tahunnya dari waktu ke waktu dengan kegiatan blusukan dan tidak pernah secara khusus merayakan peringatan hari lahirnya itu.

Pada ulang tahunnya ke-57 yang jatuh Kamis 21 Juni 2018,, Presiden Jokowi melakukan blusukan ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta,Tangerang, Banten. Presiden meninjau pembangunan landas pacu 3 bandara itu sekaligus memantau arus balik melalui bandara itu.

Advertisement

"Pagi ini Kepala Negara melakukan peninjauan pembangunan landasan pacu baru di bandara terbesar di Indonesia. Selain itu, ia sekaligus meninjau kondisi arus balik Lebaran di sana," kata Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, Kamis (21/6/2018).

Selepas peninjauan, sebagaimana biasanya, para jurnalis diberikan kesempatan untuk bertanya dan meminta keterangan dari Presiden seputar kegiatannya itu. Namun, di akhir sesi "doorstop", ada jurnalis yang tiba-tiba menyatakan memiliki informasi penting yang harus disampaikan kepada Presiden.

"Pak Jokowi, ada informasi penting yang perlu kami sampaikan. Ini tentunya tidak 'fair' jika kami, wartawan di Istana, tidak menyampaikan ini. Terlebih lagi Bapak kelihatannya akan maju pada pemilihan presiden," kata jurnalis itu.

Saat itu, suasana sempat hening sejenak. Apalagi ia sempat menyebut bahwa informasi tersebut sangat penting bagi kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

"Bapak siap mendengarkan? Hal ini penting untuk Bapak ke depan dalam memimpin bangsa dan negara," ucapnya.

Namun, tak disangka-sangka. Pesan penting yang dimaksudkannya itu ternyata adalah ucapan selamat ulang tahun untuk Presiden Joko Widodo yang hari ini menginjak usia ke-57. Para jurnalis yang hadir di sana beramai-ramai memberikan ucapannya.

"Pesan kami adalah selamat ulang tahun, Bapak!" ucap mereka.

"Saya tidak pernah ulang tahun," timpal Jokowi sambil tertawa.

Meski demikian, dalam momen tersebut, Kepala Negara sempat menyampaikan harapannya bagi kemajuan Indonesia di masa-masa mendatang.

"Tentu saja kita ingin Indonesia maju, sejahtera, adil, dan makmur. Saya kira itu. Harapan rakyat sama seperti itu," tuturnya.

Pada tahun 2015 ketika Presiden Jokowi berulang tahun ke-54, "Kartu sakti" Presiden tetap bekerja dan membagi-bagikan "kartu sakti" berupa Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) untuk masyarakat di sejumlah daerah.

Saat itu Presiden Jokowi memulai kegiatannya dengan membagikan "kartu sakti" kepada 33 perwakilan penerima kartu tersebut di Kota Pangkalpinang Provinsi Bangka Belitung, Minggu (21/6/2015).

Tidak ada perayaan atau acara khusus untuk memperingati hari ulang tahun Presiden Ketujuh RI itu. Bahkan, pria kelahiran Surakarta yang dikaruniai empat tiga anak --Gibran Rakabuming Raka, Kahiyang Ayu dan Kaesang Pangarep-- dari pernikahannya dengan Iriana itu tetap bersemangat membagikan "kartu sakti", kaos dan buku-buku kepada masyarakat.

Sulung dari empat bersaudara dari pasangan Noto Mihardjo (almarhum) dan Sudjiatmi tersebut tampak tidak menginginkan ada kehebohan untuk merayakan hari lahirnya, bahkan petugas hotel tempatnya menginap dilarang untuk memberikan kue ucapan selamat ulang tahun.

Jokowi agaknya justru ingin berbagi di hari ulang tahunnya, yakni dengan membagikan pula Kartu Asistensi Sosial (KAS) untuk penyandang disabilitas berat. Di Pangkalpinang, Presiden Jokowi juga mengunjungi industri timah PT Tinindo Internusa.

Tidak berbeda dengan tahun 2015, pada tahun 2016, saat berulang tahun ke-55, Presiden Jokowi mengisi peringatan hari kelahirannya dengan sejumlah agenda di daerah Jawa Barat.

Jokowi juga blusukan di berbagai kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Barat. Pertama, Jokowi meninjau pembangunan jalan Tol Bocimi (Bogor, Ciawi, Sukabumi) yang sudah dibangun 15 km dari total panjang 56 km. Proyek jalan tol itu dikerjakan oleh PT Waskita Karya.

Selanjutnya, mantan gubernur DKI Jakarta itu meninjau peternakan sapi di Rumpin, Bogor, Jawa Barat. Setelah itu, ia meninjau pembangunan Tol Cimanggis-Cibitung, dilanjutkan peninjauan Tol Depok-Antasari. Terakhir, Jokowi akan meninjau Jalan Layang Bekasi-Cawang-Kampung Melayu.

Pada malamnya, Jokowi menghadiri acara peringatan Nuzulul Qur'an 1437 Hijriah tingkat nasional di Istana Negara Jakarta pada pukul 20.00 WIB.

Pada ulang tahunnya ke-56 tahun 2017, Presiden Jokowi juga blusukan di Kecamatan Bogor Selatan Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pada pagi hari, Jokowi mendatangi Lapangan Lorena di Kecamatan Bogor Selatan, Jawa Barat. Ia membagikan 3.000 paket bahan pangan untuk warga. Termasuk di dalam paket: lima liter beras, satu kilogram gula, satu liter minyak goreng dan satu paket teh celup.

Segera setelah tiba, Jokowi menghampiri warga untuk berjabat tangan. Ketika itu warga sedang antre untuk mendapat paket. Warga segera berteriak, "Selamat ulang tahun, Pak!" Jokowi kemudian mengatakan terima kasih sambil tersenyum.

Dalam pembagian paket sembako kali ini, Ibu Iriana juga ikut hadir, demikian halnya dengan putra bungsu Kaesang Pangarep dan putri kedua Kahiyang Ayu. Ibu Iriana dan putrinya Kahiyang turut membagikan mukena dan buku tulis kepada ibu-ibu dan anak-anak yang hadir.

Jokowi lahir di Solo, Jawa Tengah, 21 Juni 1961. Putra pasangan Noto Mihardjo dan Sujiatmi itu besar di Solo dan mengenyam pendidikan SD hingga SMA di kota kelahirannya tersebut. Baru saat menjadi mahasiswa, lulusan SMA Negeri 6 Solo tersebut tinggal di Yogyakarta.

Anak sulung dan laki-laki satu-satunya di keluarga Noto Mihardjo itu memilih Fakultas Kehutanan di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Selepas lulus dari UGM, Jokowi sempat bekerja di salah satu BUMN. Namun dia memilih keluar dan menjadi pengusaha mebel.

Produksi mebelnya sudah merambah sejumlah negara. Mantan gubernur DKI Jakarta ini memulai karir politiknya sebagai wali kota Solo pada Pilkada 2005. Saat itu dia diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Peraih Bung Hatta Anti Corruption Award ini kembali terpilih sebagai Wali Kota Solo pada Pilkada berikutnya.

Dua tahun kemudian dia diusung PDI-P dan Partai Gerindra untuk maju dalam Pilkada DKI 2012. Jokowi yang berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) itu menang menyingkirkan empat pasangan calon lain.

Pada 2014, suami Iriana ini diusung PDI-P, Partai Nasdem, PKB, Partai Hati Nurani Rakyat dan Partai Keadilan Persatuan Indonesia (PKPI) untuk bertarung pada Pilpres 2014, berpasangan dengan Jusuf Kalla. Pasangan calon Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa menjadi rival Jokowi saat itu. Lewat pertarungan sengit, Jokowi-JK keluar sebagai pemenang pada Pilpres 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Sabtu 20 April 2024, Tiket Rp50 Ribu

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 04:17 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement