Advertisement

Gara-Gara Tulis Status Bom adalah Pengalihan Isu, Seorang Kepala Sekolah Diberhentikan

Newswire
Kamis, 17 Mei 2018 - 13:17 WIB
Nina Atmasari
Gara-Gara Tulis Status Bom adalah Pengalihan Isu, Seorang Kepala Sekolah Diberhentikan FSA, Kepsek SMP yang menebar ujaran kebencian di media sosial. - Istimewa/Dok warga

Advertisement

Harianjogja.com, PONTIANAK - Tindakan tegas dilakukan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kayong Utara, Kalimantan Barat terhadap FSA, Kepsek SMP yang menebar ujaran kebencian di media sosial.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kayong Utara, Kalimantan Barat, Romi Wijaya memastikan akan menerbitkan surat pemberhentian sementara terhadap FSA.

Namun, penerbitan surat pemberhentian itu setelah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menerima surat penahanan dari kepolisian. "Yang bersangkutan akan diberhentikan sementara karena [statusnya] baru tersangka, bukan terpidana," kata Wijaya kepada sejumlah wartawan, Kamis (17/5/2018).

Nantinya, jika FSA sudah ada putusan bersalah dari hakim di pengadilan, maka Dinas Pendidikan dan Kebudayaan akan memberhentikan FSA secara definitif.

Untuk sementara, sambil menunggu berjalannya proses hukum, Dinas Pendidikan Kayong Utara akan menunjuk Pelaksana Harian Kepala Sekolah untuk menggantikan tugas FSA. Sehingga, meski FSA tengah menjalani proses hukum, sekolah tempat dia menjabat tidak terganggu aktivitas belajar mengajarnya.

Di sisi lain, Wijaya belum dapat memastikan apakah perilaku FSA turut mempengaruhi anak-anak didiknya terkait tuduhannya jika rangkaian teror bom di Surabaya hanya rekayasa. "Kita harus kroscek dulu apakah berpengaruh atau tidak," tegasnya.

Sebelumnya, warga asli Pontianak Barat itu diamankan Reskrim Polres Kayong Utara di kosannya, Jalan Sungai Mengkuang, Desa Pangkalan Buton, Sukadana, Kayong Utara, Minggu 13 Mei 2018.

Perempuan berusia 37 tahun itu berkomentar di Facebook dengan menyebut bahwa rentetan aksi teror bom di Surabaya, Jawa Timur hanya pengalihan isu oleh pemerintah dan Polri.

Bahkan dalam komentar itu, FSA menyebut bahwa teror bom tersebut hanya rekayasa yang sengaja dibuat oleh yang ia sebut 'bong' untuk merusak citra salah satu agama dan sengaja diciptakan untuk mengalihkan isu 2019 Ganti Presiden yang tengah viral saat ini.

Advertisement

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Pembangunan ITF Bawuran Capai 40 Persen, Pemkab Optimis Rampung Mei 2024

Bantul
| Kamis, 25 April 2024, 15:47 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement