Advertisement

Siapa KOYOK Istimewa yang Berani Kirim Balsem dan Jamu ke Amien Rais?

Salsabila Annisa Azmi
Kamis, 19 April 2018 - 19:50 WIB
Bhekti Suryani
 Siapa KOYOK Istimewa yang Berani Kirim Balsem dan Jamu ke Amien Rais? KOYOK Istimewa saat beraksi di Bundaran UGM Jogja, Rabu (18/4 - 2018)

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA - Komunitas KOYOK Istimewa yang pada Rabu (18/4/2018) menggelar aksi kirim balsem, telur ayam kampung dan jamu beras kencur kepada politisi senior asal DIY, Amien Rais, ternyata sudah berumur cukup lama. Komunitas ini sudah terbentuk di Kota Jogja sejak reformasi era 1998, masa ketika nama dan popularitas Amien Rais mulai terkerek tinggi-tinggi ke kancah Nasional. 

Beranggotakan seniman-seniman dan mahasiswa aktivis kampus Kota Jogja, KOYOK Istimewa selalu merespons situasi politik dengan caranya sendiri, yaitu dengan sindiran khas melalui teatrikal maupun simbolisasi seperti yang dilakukan di Bundaran UGM pada Rabu kemarin.

Advertisement

Anggota Koalisi Rakyat Yogyakarta (KOYOK) Istimewa, Agus Sunandar, mengatakan sebenarnya nama komunitas pun selalu berganti-ganti sesuai dengan situasi politik yang sedang direspons. "Kemarin saat aksi di Bundaran UGM nama kami KOYOK Indonesia. Tahu Koyo kan? Itu juga salah satu benda yang akan kami kirim ke sang elite politik, makanya saat aksi nama kami KOYOK," kata Agus kepada Harianjogja.com, Kamis (19/4/2018).

Sebelumnya, mereka menggelar aksi kirim balsem, telur ayam kampung dan jamu beras kencur untuk elite politik yang mendikotomi parpol menjadi dua bagian yaitu Partai Setan dan Partai Allah. Balsem, koin kerokan, telur kampung dan jamu beras kencur adalah simbol harapan mereka agar elite politik yang dimaksud selalu sehat pikirannya dan tidak lagi mengumbar kalimat pemecah belah persatuan.

Agus mengatakan sebelum aksi tersebut, komunitas tempatnya menyalurkan aspirasi itu juga merespons polemik pembacaan puisi Sukmawati Soekarnoputri. "Waktu itu nama kami Kawula Ngayogyakarta, aksinya mengundang sastrawan Kota Jogja untuk baca puisi sindiran dan musikalisasi puisi," kata Agus.

Agus menambahkan saat ini anggota komunitas KOYOK Istimewa ada sekitar 60 orang yang terdiri dari sastrawan dan mahasiswa BEM berbagai universitas di Kota Jogja. Di dalam komunitas tersebut tak ada struktur organisasi dan agenda rutin, namun situasi politik yang harus direspons selalu menyatukan anggota-anggotanya di jalanan untuk menggelar aksi.

Agus merupakan salah satu anggota yang sudah bernaung di KOYOK Istimewa sejak masa kuliah pada era reformasi. "Sejak dulu kami memang sudah aksi turun ke jalanan, tapi anti demo anarkis. Pokoknya aksi menyejukkan dan berbudaya," kata Agus.

KOYOK Istimewa sebelumnya menyindir tokoh politik yang melontarkan pernyataan soal Partai Setan dan Partai Allah. Personel KOYOK Istimewa lainnya Agung Bondhok membenarkan saat diminta penegasan apakah tokoh politik berlamat di Jogja yang mereka maksud adalah Amien Rais. "Keliatannya iya," kata Agung Bondhok.

Seperti diketahui politikus senior Amien Rais belum lama ini melontarkan kalimat yang mendikotomikan partai di Indonesia menjadi dua. Yakni Partai Setan dan Partai Allah. Ucapan itu ia lontarkan saat bertausiah di Masjid Baiturrahim, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (13/4/2018).

Amien dalam tausiahnya mengatakan Partai Gerindra, PAN dan PKS ada untuk membela agama Allah. Sementara orang yang anti-Tuhan bernaung dalam partai besar yaitu partai setan.

Putra Amien Rais, Hanafi Rais, kepada media menyatakan ucapan ayahnya tersebut konteksnya untuk memberi tausiah. Ayahnya hanya menyampaikan Surat Almujadilah ayat 19 tentang setan (hizbusy shaitan) dan ayat 22 tentang partai Allah (hizbullah).

Anggota DPR Dapil DIY itu memastikan dakwa ayahnya sesuai konteks karena disampaikan saat tausiah subuh. Ia justru mempertanyakan di mana letak kesalahan ayahnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Komplotan Spesialis Pengganjal ATM di Gerai Ritel Modern Ditangkap Polresta Jogja

Jogja
| Jum'at, 26 April 2024, 17:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement