Advertisement

Yaman Tetapkan Darurat Nasional, Putus Kerja Sama UEA

Jumali
Selasa, 30 Desember 2025 - 19:27 WIB
Jumali
Yaman Tetapkan Darurat Nasional, Putus Kerja Sama UEA Pasukan Houthi berbaris sambil memegang senjata api. (ANTARA - Anadolu)

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Pemerintah Yaman menetapkan status darurat nasional selama 90 hari dan resmi memutus kerja sama keamanan dengan Uni Emirat Arab menyusul konflik dengan kelompok separatis dukungan Abu Dhabi, Selasa (30/12/2025).

Berdasarkan laporan AFP, Kepala Dewan Kepemimpinan Presiden Yaman, Rashad al-Alimi, secara tegas mengakhiri kemitraan pertahanan kedua negara. "Perjanjian Pertahanan Bersama dengan Uni Emirat Arab dengan ini dibatalkan," ujar Alimi dalam pernyataan resminya.

Advertisement

Menyusul pembatalan kerja sama tersebut, Pemerintah Yaman menerbitkan dekrit pemberlakuan status darurat selama 90 hari. Sebagai langkah awal, otoritas setempat menerapkan blokade total pada jalur udara, laut, dan darat selama 72 jam pertama untuk mengamankan kedaulatan wilayah dari intervensi eksternal.

Langkah drastis ini dipicu oleh temuan koalisi pimpinan Arab Saudi terkait adanya pengiriman senjata dari UEA kepada kelompok separatis. Pasukan Southern Transitional Council (STC) dilaporkan melakukan ekspansi agresif di wilayah selatan, termasuk menduduki Provinsi Hadramawt yang strategis dan kaya sumber daya, serta sebagian besar wilayah Mahrah.

Retaknya Koalisi dan Ancaman Stabilitas Teluk
Dalam pidato televisinya, Alimi melabeli gerakan STC sebagai "pemberontakan yang tidak dapat diterima." Ia memerintahkan kelompok separatis tersebut untuk segera menyerahkan wilayah pendudukan kepada pasukan yang didukung oleh Arab Saudi.

Konfrontasi ini menandai keretakan serius dalam internal pemerintahan Yaman yang selama ini sudah rapuh. Persaingan pengaruh antara dua kekuatan besar Teluk—Arab Saudi dan UEA—di dalam wilayah Yaman berisiko memperpanjang perang saudara dan menghambat proses negosiasi damai dengan pemberontak Houthi yang didukung Iran.

Pecahnya fokus pemerintah pusat di Aden dikhawatirkan akan menjadi celah bagi Houthi untuk memperkuat posisi mereka. Sejak menggulingkan pemerintah dari Sana'a pada 2014, Houthi tetap menjadi ancaman utama yang memicu intervensi militer internasional. Ketegangan terbaru antara Yaman dan UEA ini diprediksi akan mengubah peta geopolitik dan strategi keamanan di kawasan Laut Merah secara signifikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Kunjungan Candi Prambanan Tembus 20.000 Wisatawan per Hari

Kunjungan Candi Prambanan Tembus 20.000 Wisatawan per Hari

Sleman
| Selasa, 30 Desember 2025, 22:27 WIB

Advertisement

Inggris Terbitkan Travel Warning Terbaru, Indonesia Masuk Daftar

Inggris Terbitkan Travel Warning Terbaru, Indonesia Masuk Daftar

Wisata
| Senin, 29 Desember 2025, 19:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement