Advertisement
BMKG Semai Awan di Enam Wilayah Antisipasi Cuaca Ekstrem
Foto ilustrasi. - Antara.
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—BMKG melakukan modifikasi cuaca di sejumlah wilayah strategis untuk menekan dampak hujan ekstrem akibat aktivitas siklon dan peningkatan curah hujan nasional.
Menurut BMKG, modifikasi cuaca mampu menurunkan curah hujan sebesar 20 hingga 50 persen, sehingga efektif dalam mengurangi risiko bencana meteorologi di wilayah rawan.
Advertisement
BMKG bersama BNPB dan kementerian terkait juga mengembangkan platform informasi cuaca transportasi darat, laut, dan udara guna meningkatkan keselamatan publik.
Curah hujan akan meningkat signifikan di sejumlah daerah seperti Sumatera bagian selatan, Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara. Selain itu, terdapat tiga siklon dan bibit siklon di sekitar wilayah Indonesia, yaitu siklon Bakung, bibit siklon 93S, dan bibit siklon 95S. Ketiganya berpotensi menyebabkan hujan ekstrem.
"Operasi modifikasi cuaca kita lakukan untuk mencegah awan-awan hujan mendekati daratan Indonesia. Jadi kalau dia mendekat, nanti awan hujan itu kita semai dengan bahan semai dari NaCl agar dia jatuh di tempat-tempat seperti di perairan, atau di laut, atau di tempat yang tidak berbahaya," kata Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (15/12).
"Atau kalau sudah sampai di atas Jakarta, itu kita tebarkan kapur tohor atau CaO, supaya dia terpecah dan tidak terjadi hujan," katanya.
Faisal menyebut, modifikasi cuaca mampu menurunkan curah hujan hingga 20-50 persen. "Jadi ini membantu untuk mengendalikan atau memitigasi bencana-bencana meteorologi yang mungkin diakibatkan oleh cuaca ekstrem," kata dia.
BMKG melakukan modifikasi cuaca di enam titik, di antaranya yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Lampung. Selain itu membuat platform info cuaca untuk transportasi darat, laut, dan udara.
BMKG bersama dengan instansi-instansi terkait senantiasa melakukan pemantauan dan antisipasi demi keselamatan masyarakat. Faisal meminta masyarakat waspada namun tetap tenang menghadapi potensi cuaca ekstrem.
"Kami sudah bekerja sama dengan BNPB, BPBD, serta Basarnas. Untuk masyarakat, tetap tenang selama kita dapat memantau kondisi dan selalu bersiap untuk curah hujan tinggi dan gelombang tinggi," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Penetapan Tersangka Baru Kasus Hibah Pariwisata Sleman Dinilai Lamban
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Sita Dokumen dan Uang
- Inspektorat Gunungkidul Audit Dugaan Korupsi Kalurahan Ngunut
- Impor Pakaian Bekas Ilegal Rp669 Miliar Dibongkar Bareskrim
- Polres Bantul Terjunkan 345 Personel Amankan Nataru 2025-2026
- Film Esok Tanpa Ibu Manfaatkan AI untuk Promosi Hari Ibu
- Pemda DIY Salurkan 2,4 Ton Beras untuk Mahasiswa Terdampak Bencana
- Program MBG Libatkan 40.000 UMKM sebagai Pemasok Bahan Baku
Advertisement
Advertisement




