Advertisement

Bulan Perlahan Menjauhi Bumi, Ini Dampaknya bagi Kehidupan

Newswire
Senin, 15 Desember 2025 - 22:07 WIB
Maya Herawati
Bulan Perlahan Menjauhi Bumi, Ini Dampaknya bagi Kehidupan Supermoon - Foto dibuat oleh AI - StockCake

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Para ilmuwan mengungkap Bulan perlahan menjauhi Bumi akibat interaksi gravitasi pasang surut, sebuah proses kosmik yang dalam jangka panjang berdampak pada rotasi Bumi, pola pasang laut, hingga stabilitas iklim global.

Bulan merupakan satu-satunya satelit alami Bumi yang selama miliaran tahun berperan penting dalam menjaga keseimbangan sistem Bumi. Namun, para ilmuwan memastikan satu fakta kosmik yang jarang disadari, yakni Bulan perlahan bergerak menjauhi Bumi.

Advertisement

Pergerakan tersebut tidak kasatmata dan belum berdampak langsung pada kehidupan manusia saat ini. Meski demikian, dalam skala waktu geologis hingga miliaran tahun, perubahan ini berpotensi membawa konsekuensi besar bagi sistem Bumi dan Bulan.

Dikutip dari The News Space Economy, Senin (15/12/2025), penyebab utama Bulan menjauhi Bumi adalah interaksi gravitasi antara kedua benda langit tersebut, khususnya melalui fenomena pasang surut laut.

Gravitasi Bulan menarik massa air di Bumi dan membentuk tonjolan pasang. Karena Bumi berotasi lebih cepat dibandingkan periode orbit Bulan, tonjolan pasang tersebut sedikit tertinggal di depan posisi Bulan. Ketidaksejajaran ini menciptakan gaya dorong kecil yang secara perlahan memindahkan energi dari rotasi Bumi ke orbit Bulan.

Akibat dari Bulan yang terus menjauhi Bumi, Bulan memperoleh momentum orbit sehingga bergerak semakin jauh, sementara rotasi Bumi melambat secara bertahap. Fenomena ini menjadi contoh nyata penerapan hukum kekekalan momentum sudut dalam sistem tata surya.

Berdasarkan pengukuran ilmiah menggunakan metode lunar laser ranging, yakni teknik memantulkan sinar laser ke reflektor yang ditinggalkan astronot Apollo, Bulan menjauh dari Bumi dengan kecepatan sekitar 3,8 sentimeter per tahun atau sekitar 1,5 inci per tahun.

Dilansir dari VICE, angka tersebut memang terdengar kecil, namun dalam jutaan hingga miliaran tahun, pergeseran ini akan menjadi signifikan.

Saat ini, jarak rata-rata Bulan dari Bumi sekitar 384.400 kilometer. Orbit Bulan tidak sepenuhnya bulat sehingga jaraknya dapat berubah hingga sekitar 19.000 kilometer setiap bulan. Kondisi ini menjelaskan fenomena supermoon, saat Bulan tampak lebih besar dan terang.

Dampak Bulan Menjauhi Bumi

  1. Panjang Hari di Bumi Bertambah
    Melambatnya rotasi Bumi menyebabkan panjang hari bertambah sekitar 1,7 milidetik per abad. Bukti geologis menunjukkan bahwa sekitar 400 juta tahun lalu, satu hari di Bumi hanya berlangsung sekitar 22 jam.

  2. Perubahan Pola Pasang Surut
    Semakin jauhnya Bulan akan melemahkan gaya gravitasi yang memicu pasang surut laut. Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat memengaruhi ekosistem pesisir, keanekaragaman hayati laut, serta berbagai proses alami yang bergantung pada pasang surut.

  3. Stabilitas Iklim Bumi
    Bulan berperan besar dalam menstabilkan kemiringan sumbu Bumi, yang menjaga pola iklim relatif konsisten. Tanpa stabilitas tersebut, perubahan musim dapat menjadi lebih ekstrem dan tidak terprediksi. Meski dampaknya belum terasa saat ini, pergerakan Bulan dalam jutaan tahun ke depan berpotensi mengurangi efek stabilisasi tersebut.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Jadwal SIM Keliling Kulonprogo 16 Desember 2025, Ini Lokasinya

Jadwal SIM Keliling Kulonprogo 16 Desember 2025, Ini Lokasinya

Jogja
| Selasa, 16 Desember 2025, 02:37 WIB

Advertisement

Panduan Akomodasi Ramah Muslim di Singapura

Panduan Akomodasi Ramah Muslim di Singapura

Wisata
| Jum'at, 12 Desember 2025, 14:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement