Advertisement

15 Warga Tapanuli Selatan Sumut Tewas Akibat Bencana Alam

Newswire
Rabu, 26 November 2025 - 22:17 WIB
Abdul Hamied Razak
15 Warga Tapanuli Selatan Sumut Tewas Akibat Bencana Alam Wilayah terdampak banjir di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Rabu (26/11/2025). ANTARA - HO/Polres Tapanuli Selatan

Advertisement

Harianjogja.com, MEDAN—Sebanyak 15 warga Tapanuli Selatan meninggal dunia dan sekitar 3.000 kepala keluarga terpaksa mengungsi akibat bencana yang dipicu hujan deras sejak Senin (24/11). Pemerintah daerah telah menetapkan status tanggap darurat untuk percepatan penanganan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapanuli Selatan Zulkarnaen Siregar melaporkan sedikitnya 15 warga meninggal dunia akibat bencana alam yang melanda wilayah tersebut. Data sementara yang diterima di Sipirok, Rabu, menyebutkan korban terdiri atas satu warga Sipirok, satu warga Angkola Barat, serta 13 warga Kecamatan Batangtoru.

Advertisement

Selain korban jiwa, sekitar 3.000 kepala keluarga harus mengungsi setelah hujan deras sejak Senin (24/11) menyebabkan sungai meluap dan sejumlah tebing runtuh. Kondisi ini membuat beberapa wilayah terisolasi dan akses jalan tertutup material longsor.

Zulkarnaen mengatakan pihaknya masih melakukan pendataan lanjutan sambil mengevakuasi warga yang terjebak banjir. Tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, Satpol PP, Dinas Perhubungan, dan Basarnas telah diterjunkan untuk membuka akses jalan dan mempercepat proses penyelamatan.

“Curah hujan masih tinggi, sehingga evakuasi berlangsung dengan kehati-hatian. Sejumlah titik masih tergenang dan beberapa wilayah sulit dijangkau,” ujarnya.

Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari sejak Selasa (25/11). Status tersebut diberlakukan sembari menunggu penyelesaian surat keputusan bupati terkait penanganan darurat bencana.

Adapun kebutuhan mendesak bagi pengungsi mencakup 3.000 paket sembako, 200 family kit, 200 kitchen kit, lima tenda pengungsi, 50 tenda keluarga, 500 kasur lipat dan selimut, serta lima unit perahu karet. Petugas di lapangan juga memerlukan 10 chainsaw dan 100 paket alat kebersihan untuk percepatan penanganan.

Pusat Pengendalian Operasi BNPB mengimbau warga tetap waspada dan mengikuti arahan pemerintah daerah, mengingat cuaca di wilayah pegunungan Tapanuli Selatan masih tidak stabil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Apotek di Kulonprogo Disatroni Maling, Sejumlah Barang Raib

Apotek di Kulonprogo Disatroni Maling, Sejumlah Barang Raib

Kulonprogo
| Rabu, 26 November 2025, 21:47 WIB

Advertisement

Selandia Baru Bangun Wisata Alam yang Sehat dan Inklusif

Selandia Baru Bangun Wisata Alam yang Sehat dan Inklusif

Wisata
| Rabu, 26 November 2025, 16:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement