Advertisement

BMKG Terbitkan Waspada Kekeringan Ekstrem di Buleleng Bali

Newswire
Sabtu, 11 Oktober 2025 - 21:57 WIB
Sunartono
BMKG Terbitkan Waspada Kekeringan Ekstrem di Buleleng Bali Kekeringan / Ilustrasi StockCake

Advertisement

Harianjogja.com, BULELENG—Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Klimatologi Bali menerbitkan peringatan dini potensi kekeringan ekstrem di Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng.

Kepala Stasiun Klimatologi Bali Aminudin Ar Roniri dikonfirmasi di Denpasar, Sabtu, menjelaskan potensi kekeringan ekstrem diproyeksikan tidak akan meluas karena diperkirakan Desember 2025 sudah akan memasuki awal musim hujan.

Advertisement

Stasiun Klimatologi Bali yang berdiri di Kabupaten Jembrana, Bali Barat memetakan wilayah Kecamatan Tejakula di Kabupaten Buleleng masuk status awas kekeringan karena tidak turun hujan lebih dari 60 hari berdasarkan pengamatan terbaru pada Jumat (10/10).

Kategori awas juga berarti prakiraan probabilitas curah hujan kurang dari 20 milimeter per dasarian dengan peluang di atas 70 persen dan nilai indeks curah hujan paling tinggi minus 2.

Wilayah Tejakula diperkirakan mengalami kekeringan meteorologis, yakni kondisi kering pada waktu periode tertentu yang disebabkan karena berkurangnya curah hujan dan atau musim kemarau yang panjang.

Sedangkan wilayah yang memasuki kategori siaga kekeringan yakni di Kecamatan Kubu di Kabupaten Karangasem.

Wilayah dengan kategori siaga kekeringan menandakan prakiraan probabilitas curah hujan kurang dari 20 milimeter per dasarian dengan peluang di atas 70 persen dan nilai indeks curah hujan paling tinggi minus 1,50 hingga minus 1,99.

Aminudin menambahkan, diperkirakan pada Desember 2025 sebagian besar wilayah di Bali memasuki musim hujan termasuk Buleleng dan Karangasem.

“Sebelum masuk musim hujan tentu akan didahului dengan hujan ringan sampai sedang sebagai pertanda akan masuk musim hujan,” katanya.

Sebelumnya, BMKG memperkirakan puncak musim hujan di Bali diperkirakan pada Januari-Februari 2026. Sebanyak 55 persen dari 20 zona musim di Bali memasuki puncak musim hujan pada Februari 2026.

Sedangkan sisanya 45 persen atau sembilan zona musim di Bali memasuki puncak musim hujan pada Januari 2026.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

DIY Butuh 1.000 Ton Sampah per Hari untuk Jalankan Program PSEL

DIY Butuh 1.000 Ton Sampah per Hari untuk Jalankan Program PSEL

Jogja
| Sabtu, 11 Oktober 2025, 21:47 WIB

Advertisement

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya

Wisata
| Minggu, 05 Oktober 2025, 20:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement