Advertisement
Sebelum Ditunjuk jadi Menkeu, Purbaya Takut-Takuti Prabowo Soal Ini

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Sebelum dilantik jadi Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa mengaku sempat 'menakut-nakuti' Presiden Prabowo Subianto bahwa akan terjadi pergantian kekuasaan apabila arah kebijakan ekonomi tidak segera diubah.
Kisah itu Purbaya sampaikan ketika menjadi pembicara di Jakarta Convention Center pada Kamis (9/10/2025). Dia mengaku sempat dipanggil Prabowo bersama sekitar empat orang lain ke Hambalang, Bogor pada Jumat (5/9/2025).
Advertisement
Saat itu, sambungnya, Prabowo memberi pemaparan hingga tiga jam. Esoknya, Sabtu (6/9/2025), kepala negara dan pemerintah itu kembali memberikan pemaparan. Selama itu, Purbaya hanya diam tanpa menanggapi. Pada hari ketiga, Minggu (7/9/2025),
Purbaya dan empat orang lainnya kembali berkumpul di Hambalang. Kala itu, dia tidak mau diam lagi. "Kalau hari Minggu, waktu itu saya enggak ngomong, ya sudah lah, enggak ada kans untuk bicara lagi. Waktu ketemu, rapatnya berlima. Begini, begini, begini, saya bilang tadi, saya takut-takuti, 'Februari Pak [bakal pergantian kekuasaan],' 'Oh gitu ya?' Nah itu, recipe to my success, kita takut-takutin dia," ungkap Purbaya.
BACA JUGA
Dia memberikan data-data ekonomi dari Presiden ke-2 Suharto hingga Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, selama ada masa ekspansi ekonomi sekitar tujuh tahun dan masa resesi atau penurunan ekonomi sekitar satu tahun.
Purbaya menjelaskan jika otoritas salah mengambil keputusan pada saat masa penurunan atau krisis ekonomi maka bisa terjadi pergantian kekuasaan. Dia menilai itu yang terjadi waktu kejatuhan Presiden ke-2 Suharto dan Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Mantan ketua dewan komisioner Lembaga Penjamin Simpanan itu mengklaim masa penurunan ekonomi Era Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono pada 2008—2009 dan Era Presiden ke-7 Jokowi pada 2016 bisa menghindari pergantian kekuasaan akibat dirinya memberi masukan ke pemerintahan saat itu. "Ekonomi jatuh, dia jatuh. Untung ada saya," katanya.
Dia menjelaskan bahwa ekonomi akan 'kering' apabila pertumbuhan uang primer (M0) rendah. Oleh sebab itu, Purbaya selalu menganjurkan agar kebijakan moneter dan fiskal selalu mendukung likuiditas. Masalahnya, sambungnya, pertumbuhan uang primer mendekati 0% pada pertengahan 2025.
Dia pun tidak heran apabila sempat terjadi demonstrasi besar-besaran di sejumlah kota besar di Indonesia pada akhir Agustus lalu. "Kalau kita tidak berubah arah kebijakan ekonomi pada waktu itu, kita akan terus mengalami demo dari minggu ke minggu.
Semakin lama, semakin parah, dan penghitungan saya sebagai ekonom dan setengah dukun, Februari tahun depan akan menjadi pergantian kekuasaan yang cost-nya buat masyarakat kita mahal. Nah, itu dari Presiden Prabowo, makanya saya dimasukin, 'Yawudah lo betulin'," ungkapnya.
Ternyata setelah menyampaikan itu, esoknya atau Senin (8/9/2025), Prabowo melantiknya menjadi menteri keuangan, ganti Sri Mulyani Indrawati yang sudah menjabat selama 14 tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini 9 Oktober 2025, Berangkat dari Stasiun Tugu
- Jalur Trans Jogja Menuju Tempat Wisata, Berikut Tarifnya
- Jadwal Pemadaman Listrik di DIY Hari Ini 9 Oktober 2025
- 22 Orang Tewas dalam Musibah Banjir Thailand
- Pesantren di Bantul Didorong Urus PBG Demi Keselamatan Santri
- Jadwal Layanan SIM di Sleman Hari Ini 9 Oktober 2025
- Transfer TKD Berkurang, Pemkab Sleman Pangkas Anggaran Perjalanan Dinas
Advertisement
Advertisement