Advertisement
Alasan Donald Trump Desak Israel Hentikan Pengeboman di Gaza

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Presiden Amerika Serikat Donald Trump mendesak Israel untuk segera menghentikan aksi pengeboman di Gaza, Palestina. Trump ingin adanya perdamaian di Timur Tengah secara langgeng.
“Israel harus segera menghentikan pengeboman di Gaza agar para sandera bisa diselamatkan dengan aman dan cepat!” tulis Trump di platform Truth Social, Jumat (3/10/2025).
Advertisement
“Ini bukan hanya soal Gaza, tapi soal perdamaian yang telah lama dicari di Timur Tengah,” katanya lagi.
Alasan Donald Trump menyatakan desakan itu sebagai respons atas sambutan positif Hamas terhadap usulannya soal gencatan senjata dan pertukaran tahanan. Trum menyatakan keyakinannya akan kesiapan Hamas menyambut "perdamaian yang langgeng.”
BACA JUGA
Sebelumnya Gedung Putih merilis video yang menampilkan Trump merekam pesan soal Gaza, meski belum jelas kapan akan dipublikasikan.
Hamas sebelumnya menyatakan setuju atas rencana Trump, termasuk pembebasan semua sandera Israel, penyerahan jenazah, dan penyerahan kendali Gaza kepada otoritas teknokrat Palestina yang independen. Menurut Israel, 48 sandera masih ditahan di Gaza, termasuk 20 yang diyakini masih hidup.
Sekitar 11.100 warga Palestina ditahan di penjara Israel, banyak di antaranya mengalami penyiksaan, kelaparan, dan pengabaian medis, menurut laporan media dan lembaga HAM.
Dalam pernyataannya di Telegram, Hamas menyebut isu-isu lain dalam rencana Trump, terkait masa depan Gaza dan hak-hak rakyat Palestina, harus diputuskan melalui posisi nasional bersama sesuai hukum dan resolusi internasional.
Sumber Palestina mengatakan kepada Anadolu bahwa Hamas telah menyampaikan tanggapan resminya kepada para mediator dan meminta penjelasan atas beberapa poin dalam rencana tersebut.
Hamas menyatakan telah menggelar konsultasi internal dan dengan faksi-faksi Palestina serta para mediator sebelum mengambil posisi terhadap usulan Trump.
Zona Bebas Senjata
Kelompok pejuang kemerdekaan Palestina itu juga menghargai upaya Arab, dunia Islam, dan komunitas internasional, termasuk Trump, yang menyerukan diakhirinya perang di Gaza, pertukaran tahanan, bantuan kemanusiaan segera, penolakan pendudukan, dan penolakan pengusiran rakyat Palestina.
Trump sebelumnya memberi tenggat hingga Ahad pukul 18.00 waktu Washington (2200 GMT) bagi Hamas untuk menyetujui rencana tersebut. Rencana itu bertujuan menjadikan Gaza zona bebas senjata, dengan pemerintahan transisi yang diawasi badan internasional baru di bawah Trump.
Isi rencana mencakup pembebasan semua sandera Israel dalam 72 jam sejak persetujuan, ditukar dengan ratusan tahanan Palestina. Rencana ini juga menyerukan penghentian permusuhan, perlucutan senjata kelompok bersenjata di Gaza, dan penarikan bertahap pasukan Israel.
Pemerintahan sementara akan dijalankan otoritas teknokrat di bawah pengawasan AS. Israel telah memberlakukan blokade atas Gaza, wilayah kantong Palestina berpenduduk hampir 2,4 juta orang, selama hampir 18 tahun.
Sejak Maret, blokade diperketat dengan penutupan perbatasan dan larangan bantuan makanan serta obat, memicu kelaparan.
Sejak Oktober 2023, perang genosida Israel telah menewaskan hampir 66.300 warga Palestina, mayoritas perempuan dan anak-anak. PBB dan lembaga HAM memperingatkan bahwa Gaza nyaris tak layak huni, dengan kelaparan dan penyakit meluas di tengah pengungsian besar-besaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- KLH Nyatakan Tak Ada Cemaran Radioaktif di Pabrik Ekspor Cengkeh
- Jadwal KA Bandara YIA dan KA Bandara YIA Xpress, 4 Oktober 2025
- Jeon Hye-bin Kena Sial saat Liburan di Bali, Kartu Kredit Hilang
- BPBD Bantul akan Tambah Dua Pos Damkar Baru di Dlingo dan Srandakan
- Jadwal KRL Jogja Solo Berangkat dari Stasiun Tugu, 4 Oktober 2025
- Penemuan Spektakuler Harta Karun Spanyol di Treasure Coast Florida
- Begini Penampakan dan Kemeriahan Konser Privat Mariah Carey
Advertisement
Advertisement