Advertisement

Seorang Santri Meninggal Dunia Akibat Mushalla Ambruk di Ponpes Al Khoziny

Newswire
Selasa, 30 September 2025 - 10:47 WIB
Abdul Hamied Razak
Seorang Santri Meninggal Dunia Akibat Mushalla Ambruk di Ponpes Al Khoziny Tim SAR gabungan mencari korban bangunan mushalla yang ambruk di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (29/9/2025) malam. ANTARA FOTO/Umarul Faruq - YU

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Seorang santri meninggal dunia akibat ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny di Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, pada Senin (29/9/2025).

Kabar tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Dodi Yuleova terkait ambruknya bangunan di Ponpes Al-Khoziny, Selasa (30/9/2025).

Advertisement

BNPB mengkonfirmasi sementara laporan terbaru dari Basarnas itu juga mencatat total 102 orang telah dievakuasi. Dari jumlah tersebut 91 orang melakukan evakuasi mandiri dan 11 orang dievakuasi tim SAR dan 101 orang selamat.

BACA JUGA: Kronologi Santri di Boyolali Dibakar karena Dituduh Curi HP

Proses evakuasi terus dilakukan oleh tim gabungan dengan melibatkan Basarnas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), pemadam kebakaran, TNI, Polri, relawan, dan masyarakat setempat.

Menurut Dodi, masih terdapat 38 orang yang dilaporkan dalam pencarian hingga laporan ini diterima. "Dalam pencarian 38 orang," kata dia menjelaskan laporan yang diterima dari Kepala Kantor SAR Surabaya itu.

Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Edy Prakoso sebelumnya mengungkapkan operasi pencarian difokuskan pada area reruntuhan mushala tempat sejumlah santri dilaporkan tertimpa bangunan ketika sedang melaksanakan shalat berjamaah.

Kantor SAR Surabaya di Jawa Timur menerima laporan insiden terjadi Senin (29/9/2025) sore sekitar pukul 15.35 WIB saat kegiatan pengecoran bangunan tengah berlangsung sejak pagi. Diduga fondasi tidak kuat sehingga bangunan bertingkat itu runtuh hingga lantai dasar.

Tim SAR menghadapi tantangan karena kondisi reruntuhan bangunan cukup padat dan medan yang sempit sehingga peralatan ekstrikasi digunakan untuk mempercepat pembukaan akses menuju lokasi korban.

Basarnas berusaha secara maksimal untuk menolong santri yang terjebak runtuhan bangunan dengan mengerahkan personel SAR berkemampuan terbaik, termasuk regu Basarnas Spesial Grup (BSG) dari Jakarta dan regu penolong dari beberapa Kantor SAR terdekat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Pemkab Bantul Siapkan Pendampingan untuk Koperasi Desa Merah Putih

Pemkab Bantul Siapkan Pendampingan untuk Koperasi Desa Merah Putih

Bantul
| Selasa, 30 September 2025, 12:47 WIB

Advertisement

Kemenpar Promosikan Wisata Bahari Raja Ampat ke Amerika dan Eropa

Kemenpar Promosikan Wisata Bahari Raja Ampat ke Amerika dan Eropa

Wisata
| Selasa, 23 September 2025, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement