Advertisement
Muhaimin Soroti Anak Muda Tak Mau Jadi Petani
Foto ilustrasi. Petani memanen padi di sawah yang berada di Dusun Jalakan, Kalurahan Triharjo, Kapanewon Pandak. - Harian Jogja/Arief Junianto
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar menilai anak muda lebih memilih ASN ketimbang bertani karena kehidupan petani masih identik dengan penderitaan.
"Petani kita masih menderita, penghasilannya masih rendah, kesejahteraan masih rendah. Yang paling mengerikan, anak muda sudah enggak mau jadi petani. Maunya jadi PNS," kata Menko Muhaimin Iskandar dalam kegiatan "Pasar Murah" di Rusunawa Pasar Rebo, Jakarta, Senin (22/9/2025).
Advertisement
Hal ini, menurut dia, disebabkan kehidupan petani yang masih belum sejahtera.
BACA JUGA: Kasus BLBI, Lahan Dua Desa di Bogor Kini Terancam Dilelang
"Hari Tani Nasional kita peringati sebagai penghormatan kita kepada para petani yang telah berjasa menyuplai pangan kita, memberikan kebutuhan sehari-hari kita, petani kita yang terus mengabdi meskipun menderita. Anak muda enggak mau jadi petani karena petani memang menderita," kata Muhaimin Iskandar.
Untuk itu, pemerintahan Prabowo Subianto terus berjuang untuk menyejahterakan petani lewat kebijakan-kebijakan yang propetani.
"Kita semua sedang berjuang agar para petani kita betul-betul mendapatkan penghormatan, penghargaan, dan kesejahteraan," katanya.
Menurut dia, ada tiga prioritas yang digaungkannya untuk menyejahterakan petani. Pertama, mendorong kepemilikan tanah bagi para petani.
"Tentu ini akan terus memohon kepada Presiden, memohon kepada semua pihak, agar modal tanah untuk petani ini diperhatikan sungguh-sungguh, karena di situ menjadi fondasi petani berproduksi. Ibaratnya kailnya itu ya tanah itu," kata Muhaimin Iskandar.
Kedua, infrastruktur, ketersediaan dan keterjangkauan akses pada bahan baku, bahan produksi, mulai dari pupuk, bibit, dan irigasi. Yang ketiga, pemasaran dan pasar.
"Kami menggandeng Gerakan Kebangkitan Petani dan Nelayan Indonesia (Gerbang Tani) dalam menjalankan tiga prioritas tersebut," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kasus TBC di Kota Jogja Capai 900 Orang, 13 Persen Anak-anak
Advertisement
Cara Bersihkan Koper Usai Liburan agar Bebas Bakteri dan Bau
Advertisement
Berita Populer
- BLT Cukai Tembakau Disalurkan untuk 1.300 Petani Gunungkidul
- Aktivis Jogja Gelar Aksi Tolak Pemberian Gelar Pahlawan Soeharto
- Trump Sebut Warga AS Akan Terima 2 Ribu Dolar dari Pendapatan Tarif
- Merekam Perempuan dalam Ruang Demokrasi Lewat Pameran Arsip
- Tol Jogja-Solo: Wali Murid SDN Nglarang Tolak Relokasi ke Selter
- Fadli Zon: Tuduhan Soeharto Korupsi dan HAM Tidak Pernah Terbukti
- Rahmah El Yunusiyah Diberi Gelar Pahlawan Bidang Pendidikan Islam
Advertisement
Advertisement



