Advertisement
Pidato Kenegaraan Presiden RI, LaNyalla: Prabowo Konsisten dengan Prinsipnya

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA–Pidato kenegaraan Presiden RI Prabowo Subianto dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI mendapat apresiasi dari Anggota MPR/DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti.
Prabowo dalam pidatonya memuji semua presiden pendahulu dan para pendiri bangsa yang telah merumuskan model demokrasi dan ekonomi Indonesia. Dikatakan LaNyalla, sikap tersebut adalah sikap negarawan yang memang harus dilakukan oleh pemimpin.
Advertisement
Sikap tersebut, menurut Ketua DPD RI ke-5 itu adalah tauladan yang harus dicontoh oleh generasi muda dan rakyat Indonesia. Karena Indonesia sejatinya dihuni oleh bangsa yang santun dan beretika.
“Budaya mikul duwur mendem jero itu adalah hakikat bangsa ini. Karena seperti disampaikan Presiden, demokrasi warisan nenek moyang kita adalah demokrasi yang sesuai dengan budaya kita. Budaya kekeluargaan, budaya gotong royong, budaya saling mengisi, budaya saling mendukung, dan presiden konsisten dengan prinsipnya,” tandas LaNyalla, Jumat (15/8/2025).
BACA JUGA: Sidang Tahunan MPR, Prabowo: MBG Dorong Pertumbuhan Ekonomi Desa
LaNyalla juga setuju dengan pidato presiden yang mengajak kita semua untuk konsekuen menjalankan apa yang telah dibuat oleh para pendiri bangsa kita, oleh Bung Karno, Bung Hatta, Bung Sjahrir, dan Generasi 45 lainnya, yaitu rancang bangun atau blueprint bagaimana negara ini harus dijalankan, yang tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945.
“Presiden juga mengatakan kalau kita merasa salah jalan, kita harus berani koreksi. Ini sejalan dengan perjuangan untuk mengembalikan sistem bernegara Indonesia sesuai rumusan pendiri bangsa, yang dituangkan di UUD 1945 yang diundangkan 18 Agustus 1945. Semoga saja kita menemukan momentum kesadaran kolektif untuk kita kembali, dan meninggalkan demokrasi liberal,” imbuhnya.
Seperti diketahui dalam pidatonya, Presiden Prabowo juga menyatakan bahwa ada kecenderungan kaum elit Indonesia sekarang memandang pemikiran-pemikiran Bung Karno, pemikiran-pemikiran Bung Hatta, pemikiran-pemikiran Generasi 45 tidak lagi relevan, sudah kuno, sudah lawas untuk tantangan abad ke-21. Pemikiran seperti itu adalah keliru.
Masih kata Prabowo, generasi 45 adalah generasi yang mengalami penjajahan. Mereka mengalami imperialisme. Mereka menyaksikan kekayaan kita diangkut ke luar negeri selama ratusan tahun.
Karena itu rancang bangun yang mereka buat, dokumen yang tidak terlalu panjang, sangat eksplisit menjelaskan bagaimana kita harus laksanakan ekonomi kita dan demokrasi kita. Saya berkeyakinan, apabila kita jalankan rancang bangun yang sudah dibuat oleh para pendahulu kita, kita akan jadi negara yang kuat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Sejumlah Bukti dan Dokumen Disita KPK dari Rumah Yaqut Cholil
- RAPBN 2026 Ditetapkan Presiden Prabowo, Ini Postur Lengkapnya
- Kasus Korupsi Proyek Jalan Sumut, KPK Periksa Rektor USU sebagai Saksi
- Presiden Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun dari Penyelewengan
- Upaya Paksa Bupati Pati Belum Dilakukan KPK, Karena Banyak Klaster
Advertisement

Mau Ikut Upacara HUT RI di Tengah Laut Gunungkidul? Begini Persyaratannya
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Laptop Berstandar Militer Tahan Benturan dan Tumpahan Air Kini Jadi Tren
- Kapolri Minta Pembakaran Mobil Polri Saat Demo Pati Diusut
- Kisah Paskibraka Papua: Senang Bertemu Presiden, Biasanya Cuma Lihat di TV
- Kuota Rumah Subsidi untuk Buruh Ditambah Jadi 50.000 Unit
- 83 Persen Korban Penipuan Baru Melapor 12 Jam Seusasi Kejadian
- Hubungan Manusia dan Alam Menurun 60 Persen, Ini Penjelasannya
- Kemenhan Minta Lahan 600 Hektare Dekat IKN Dibangun Lanud TNI AU
Advertisement
Advertisement