Advertisement
Lengkap! Ini Penjelasan RSCM Terkait Hasil Autopsi Jenazah Diplomat Muda Asal Jogja

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) menemukan sejumlah luka pada jenazah diplomat muda Kementerian Luar Negeri asal Jogja ADP berdasarkan hasil autopsi.
"Dari pemeriksaan luar ditemukan luka-luka lecet pada wajah dan leher, luka terbuka pada bibir, memar-memar pada wajah, bibir dan anggota gerak atas kanan serta terdapat tanda-tanda perbendungan," kata Dokter RSCM Yoga Tohijiwa saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa.
Advertisement
Yoga menjelaskan, terkait luka memar harus dibedakan lebih dahulu antara lebam dan memar di kedokteran forensik bahwa lebam tersebut terjadi pada saat seseorang telah meninggal.
"Kemudian berdasarkan hasil gelar perkara diinformasikan oleh penyidik bahwa pada saat di lantai 12 [rooftop] Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) ada kegiatan untuk memanjat ke tembok.
"Nah itu yang dapat menyebabkan adanya memar pada lengan atas kanan," katanya.
Yoga juga menjelaskan organ dalam pada kedua paru ditemukan adanya sembab paru atau pembengkakan pada paru serta pada seluruh organ-organ dalam itu ditemukan adanya pelebaran pembuluh darah dan juga bintik-bintik perdarahan.
Dari pemeriksaan-pemeriksaan tersebut seluruh organ kita ambil sampel jaringannya, baik itu untuk dilakukan pemeriksaan toksikologi dan juga pemeriksaan istokatologi.
"Pemeriksaan awal toksikologi di RSCM dilakukan pemeriksaan penyaring napsa dan juga alkohol menggunakan sampel urine didapatkan hasil negatif," katanya.
Hasil pemeriksaan istokatologi dikonfirmasi luka yang ada di bibir bagian dalam. Didapatkan hasil dari istokatologi forensik bahwa terdapat gambaran perdarahan pada luka tersebut yang sesuai dengan tanda intrafitalitas luka.
Artinya, luka tersebut terjadi pada saat almarhum masih hidup. "Selanjutnya ditemukan gambaran kekurangan oksigen pada jaringan jantung adanya gambaran jejas kekurangan oksigen akut," katanya.
Selanjutnya, pada paru-paru ditemukan adanya gambaran perbendungan disertai pembengkakan serta organ-organ dalam lainnya terdapat gambaran pelebaran pembuluh darah dan adanya ekstravasasi sel darah merah atau keluarnya sel dari pembuluh-pembuluh darah.
"Dapat kami simpulkan tidak ditemukan adanya penyakit ataupun zat yang dapat menyebabkan gangguan pertukaran oksigen pada organ ataupun jaringan tubuh almarhum," katanya.
"Maka sebab mati almarhum akibat gangguan pertukaran oksigen pada saluran nafas atas yang menyebabkan mati lemas," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Menteri Amran: Pemerintah Siapkan Operasi Pasar Besar-Besaran
- KPK Buka Peluang Panggil 4 Mantan Stafsus Nadiem Makarim
- Mantan Wali Kota Semarang, Mbak Ita Dituntut 6 Tahun Penjara
- Polisi Tangkap 11 WNA China yang Gunakan Sebuah Rumah di Cilandak Tempat Penyamaran Polisi Wuhan
- Pemerintah Siapkan Kurikulum Digital untuk Sekolah Rakyat
Advertisement

Mulai Bulan Ini, 2 SD di Gunungkidul Digabung dengan Sekolah Lain Karena Kekurangan Siswa
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- JPU KPK Belum Putuskan Soal Banding Hasto Kristiyanto
- Jangan Salah Pilih, Inilah 5 Aplikasi Kripto yang Terdaftar di OJK
- Lengkap! Ini Penjelasan RSCM Terkait Hasil Autopsi Jenazah Diplomat Muda Asal Jogja
- Polisi Sebut Tidak Ada Sidik Jari dan DNA Orang Lain di Kamar Diplomat Muda Asal Jogja
- Partai Sayap Kanan Ekstrem Kian Populer di Jepang
- Jadi Korban Penipuan Penyedia MBG, Puluhan Orang Melapor ke Polisi
- Bertemu Ahmad Luthfi, Duta Besar Inggris Jajaki Investasi Pengolahan Sampah hingga Keamanan Siber
Advertisement
Advertisement