Advertisement

Lengkap! Ini Penjelasan RSCM Terkait Hasil Autopsi Jenazah Diplomat Muda Asal Jogja

Newswire
Rabu, 30 Juli 2025 - 07:17 WIB
Sunartono
Lengkap! Ini Penjelasan RSCM Terkait Hasil Autopsi Jenazah Diplomat Muda Asal Jogja Ilustrasi penemuan jenazah. Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) menemukan sejumlah luka pada jenazah diplomat muda Kementerian Luar Negeri asal Jogja ADP berdasarkan hasil autopsi.

"Dari pemeriksaan luar ditemukan luka-luka lecet pada wajah dan leher, luka terbuka pada bibir, memar-memar pada wajah, bibir dan anggota gerak atas kanan serta terdapat tanda-tanda perbendungan," kata Dokter RSCM Yoga Tohijiwa saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa.

Advertisement

Yoga menjelaskan, terkait luka memar harus dibedakan lebih dahulu antara lebam dan memar di kedokteran forensik bahwa lebam tersebut terjadi pada saat seseorang telah meninggal.

"Kemudian berdasarkan hasil gelar perkara diinformasikan oleh penyidik bahwa pada saat di lantai 12 [rooftop] Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) ada kegiatan untuk memanjat ke tembok.

BACA JUGA: Perhatian! Jadwal Pemadaman Listrik di Kota Jogja, Sleman, Bantul, Kulonprogo dan Gunungkidul, Rabu 30 Juli 2025

"Nah itu yang dapat menyebabkan adanya memar pada lengan atas kanan," katanya.

Yoga juga menjelaskan organ dalam pada kedua paru ditemukan adanya sembab paru atau pembengkakan pada paru serta pada seluruh organ-organ dalam itu ditemukan adanya pelebaran pembuluh darah dan juga bintik-bintik perdarahan.

Dari pemeriksaan-pemeriksaan tersebut seluruh organ kita ambil sampel jaringannya, baik itu untuk dilakukan pemeriksaan toksikologi dan juga pemeriksaan istokatologi.

"Pemeriksaan awal toksikologi di RSCM dilakukan pemeriksaan penyaring napsa dan juga alkohol menggunakan sampel urine didapatkan hasil negatif," katanya.

Hasil pemeriksaan istokatologi dikonfirmasi luka yang ada di bibir bagian dalam. Didapatkan hasil dari istokatologi forensik bahwa terdapat gambaran perdarahan pada luka tersebut yang sesuai dengan tanda intrafitalitas luka.

Artinya, luka tersebut terjadi pada saat almarhum masih hidup. "Selanjutnya ditemukan gambaran kekurangan oksigen pada jaringan jantung adanya gambaran jejas kekurangan oksigen akut," katanya.

Selanjutnya, pada paru-paru ditemukan adanya gambaran perbendungan disertai pembengkakan serta organ-organ dalam lainnya terdapat gambaran pelebaran pembuluh darah dan adanya ekstravasasi sel darah merah atau keluarnya sel dari pembuluh-pembuluh darah.

BACA JUGA: Jadwal Kereta Bandara YIA Hari Ini, Rabu 30 Juli 2025, Berangkat dari Stasiun Tugu dan YIA

"Dapat kami simpulkan tidak ditemukan adanya penyakit ataupun zat yang dapat menyebabkan gangguan pertukaran oksigen pada organ ataupun jaringan tubuh almarhum," katanya.

"Maka sebab mati almarhum akibat gangguan pertukaran oksigen pada saluran nafas atas yang menyebabkan mati lemas," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Mulai Bulan Ini, 2 SD di Gunungkidul Digabung dengan Sekolah Lain Karena Kekurangan Siswa

Gunungkidul
| Rabu, 30 Juli 2025, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Sangmane Studio Jogja, Berkuliner Klasik Ala Meksiko

Wisata
| Senin, 28 Juli 2025, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement