Advertisement
Iran Isyaratkan Bersedia Negosiasi Nuklir Jika AS Tidak Lagi Menyerang
Bendera Iran.
Advertisement
Harianjogja.com, ISTANBUL—Pemerintah Iran memberikan isyarat akan melanjutkan negosiasi nuklir dengan Amerika Serikat (AS). Namun ada syaratnya yaitu jika ada jaminan penuh bahwa AS tidak akan kembali menyerang wilayah Iran selama proses negosiasi berlangsung.
Hal itu ditegaskan Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi kepada CBS News pada Selasa (1/7/2025). "Saya tidak berpikir negosiasi akan dimulai lagi dalam waktu dekat. Sebelum kami memutuskan untuk kembali berunding, kami harus memastikan bahwa Amerika tidak akan menyerang kami lagi secara militer selama proses negosiasi,” kata dia.
Advertisement
Araghchi menambahkan bahwa dengan mempertimbangkan berbagai hal, Iran masih membutuhkan lebih banyak waktu untuk memutuskan langkah selanjutnya.
Pada Senin, Gedung Putih mengungkapkan bahwa utusan Presiden AS Donald Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, terus menjalin komunikasi dengan pejabat Iran setelah gencatan senjata tercapai antara Iran dan Israel.
Araghchi mengatakan bahwa program nuklir Iran adalah "kebanggaan nasional". Dia juga menegaskan bahwa Iran tidak akan menyerah begitu saja terhadap tekanan internasional.
"Kami telah perlihatkan dalam perang 12 hari yang dipaksakan ini bahwa kami mampu mempertahankan diri, dan kami akan terus melakukan hal yang sama jika ada agresi terhadap kami," kata dia.
BACA JUGA: Semua Sekolah Negeri di Kota Jogja Akan Dijadikan Unggulan
Konflik Iran-Israel meletus pada 13 Juni ketika Israel melancarkan serangan udara ke berbagai fasilitas militer, nuklir, dan sipil di Iran, yang menewaskan sedikitnya 935 orang dan melukai lebih dari 5.300 lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Iran.
Iran membalas dengan meluncurkan rudal dan drone ke wilayah Israel. Menurut data dari Universitas Ibrani Yerusalem, serangan itu menewaskan sedikitnya 29 orang dan melukai lebih dari 3.400 orang.
AS memperburuk situasi dengan mengebom tiga fasilitas nuklir utama Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan.
Konflik tersebut kemudian terhenti setelah AS mensponsori gencatan senjata yang mulai berlaku pada 24 Juni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kakak Sulung Berpulang, Unggahan Atalia Praratya Mengharukan
- Cegah Anak Tersesat, Masjidil Haram Sediakan Gelang Identitas
- KPK Tegaskan Perceraian Ridwan Kamil Tak Ganggu Kasus Bank BJB
- Baku Tembak di TN Komodo, Tim Gabungan Hadang Pemburu Liar
- Cuaca Ekstrem Landa Negara Arab, Banjir Bandang Picu Korban
Advertisement
Upah Tak Dibayar, Pekerja Sleman Laporkan Perusahaan ke Disnaker
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- DPRD Nilai Disiplin Wilayah Kunci Atasi Sampah Kota Jogja
- Fapet UGM Ajarkan Budi Daya Maggot untuk Olah Sampah Organik
- Tinjau Pasar dengan Wawali, Yashinta Temukan Kelangkaan Minyakita
- 8 Rekomendasi Wisata Batam Favorit Liburan Akhir Tahun
- BPOB Pastikan Wisata Menoreh Dikembangkan Ramah Lingkungan
- Jadwal Lengkap KRL Jogja-Solo Kamis 18 Desember 2025
- Update Jadwal DAMRI Bandara YIA Kamis 18 Desember 2025
Advertisement
Advertisement




