Advertisement
Seorang Perawat Rumah Sakit di Cirebon Diduga Lecehkan Remaja Disabilitas, Polisi Periksa 11 Saksi
Ilustrasi - Pixabay
Advertisement
Harianjogja.com, CIREBON—Seorang perawat di salah satu rumah sakit di Cirebon Jawa Barat, berinisial DS, 31 diduga melakukan pelecehan seksual terhadap remaja disabilitas di lokasi tempat DS bekerja. Saat ini polisi masih menyelidiki kasus tersebut dan telah memeriksa sebanyak 11 saksi.
"Sejauh ini kami sudah memeriksa 11 saksi, empat dari pihak korban, yaitu ayah, ibu, paman, dan korban sendiri, serta tujuh dari pihak rumah sakit," kata Kapolres Cirebon Kota AKBP Eko Iskandar di Cirebon, Senin.
Advertisement
AKBP Eko menegaskan bahwa Polres Cirebon Kota menangani kasus ini secara profesional dan transparan guna memastikan keadilan bagi korban.
Selain memeriksa saksi, Kapolres menjelaskan bahwa visum terhadap korban telah dilakukan sebagai bagian dari pengumpulan barang bukti.
Selain itu, pihaknya juga berupaya mengakses rekaman kamera pengawas (CCTV) dari lokasi kejadian untuk memperkuat fakta dalam kasus ini.
"Kami akan profesional dan transparan dalam penanganan kasus ini. Saat ini kami terus mengumpulkan bukti untuk memperkuat proses hukum," ujarnya.
Kapolres mengatakan bahwa kasus ini kali pertama terungkap setelah korban memberi tahu kakak dan orang tuanya pada bulan April 2025 meski dugaan pelecehan terjadi pada tanggal 21 Desember 2024.
Pihak rumah sakit, kata dia, sempat mencoba melakukan mediasi pada tanggal 29—30 April 2025 antara korban dan terduga pelaku. Namun, upaya tersebut gagal mencapai kesepakatan.
"Setelah mediasi menemui jalan buntu, keluarga korban memutuskan untuk melaporkan kasus ini ke Polres Cirebon Kota pada tanggal 5 Mei 2025," katanya.
Ia meminta masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi terkait dengan kasus ini supaya menghindari gangguan pada penyelidikan.
"Kami mohon kepada masyarakat untuk tidak menggiring opini yang belum tentu kebenarannya supaya tidak mempersulit kami dalam menuntaskan kasus ini," katanya.
Dalam kasus ini, pihak kepolisian siap menerima laporan dari masyarakat yang mengalami kasus serupa sebagai bagian dari komitmen untuk memberikan perlindungan kepada korban.
"Kami tidak akan memberikan toleransi terhadap kasus-kasus seperti ini. Sudah kelewatan sekali," ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Wabah Flu Burung Jerman Berpotensi Menyebar ke Negara Tetangga Eropa
- Diguyur Hujan Deras, Semarang Kembali Banjir
- Tokoh hingga Sultan dari Berbagai Daerah Mendeklarasikan FKN
- Ketum Muhammadiyah Berharap Generasi Muda Mewarisi Nilai Sumpah Pemuda
- Seorang Penumpang Meninggal Dunia di Bandara Soekarno-Hatta
Advertisement
Pijat Plus dan Warung Miras Oplosan di Bantul Digrebek Petugas
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Viral Hujan Api di Festival Lampion Bantul, Ini Penjelasan Panitia
- Sempat Ditutup Akibat Langgar SOP, 12 SPPG Beroperasi Kembali
- DPR RI: Biaya Haji Masih Bisa Diturunkan Lagi
- 12.500 Guru Belum Sarjana Akan Dibantu Lewat Skema RPL
- Guru dan Siswa Keracunan, Distribusi MBG di SMPN 2 Mlati Disetop
- Purbaya: Presiden Prabowo Berhasil Pulihkan Optimisme Publik
- Palang Merah dan Tim Mesir Cari Jenazah Sandera di Gaza
Advertisement
Advertisement



