Advertisement

Kronologi Hilangnya Pendaki Sugeng Parwoto Diduga Terhempas Badai Merbabu, Jenazah Ditemukan di Jurang 45 Meter Terlilit Tenda

Newswire
Jum'at, 25 April 2025 - 17:17 WIB
Sunartono
Kronologi Hilangnya Pendaki Sugeng Parwoto Diduga Terhempas Badai Merbabu, Jenazah Ditemukan di Jurang 45 Meter Terlilit Tenda Evakuasi jenazah Sugeng Parwoto. - Espos.

Advertisement

Harianjogja, BOYOLALI—Sugeng Parwoto, pendaki asal Temanggung, Jawa Tengah, yang dilaporkan hilang hingga ditemukan meninggal di Gunung Merbabu ternyata mendaki sendirian melalui jalur terlarang, Timboa.

Ia mendaki Gunung Merbabu melalui basecamp Timboa di Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, pada Jumat (18/4/2025). Awalnya, ASN Dinas Kesehatan (Dinkes) Temanggung itu berpamitan kepada istrinya untuk berkemah di Gunung Merbabu via Timboa. 

Advertisement

Koordinator Tim SAR gabungan Basecamp Timboa, Tri Puji Sugiharto, menjelaskan pada Jumat pagi sekitar pukul 10.00 WIB, Sugeng berangkat dari rumah dan pamit ke istrinya untuk mendaki ke Gunung Merbabu via Timboa.

Sekitar pukul 12.00 WIB, Sugeng memberi kabar istri salat Jumat di sekitar Basecamp Timboa lalu naik ke Timboa. Sepeda motor milik Sugeng pun dititipkan di Basecamp Timboa. Warga Desa Tlogorejo, Kecamatan/Kabupaten Temanggung itu terakhir berkomunikasi dengan istrinya pada pukul 14.40 WIB.

BACA JUGA: ASN Temanggung yang Hilang Saat Mendaki Gunung Merbabu Ditemukan Meninggal

"Terakhir komunikasi via WhatsApp dengan istri di 14.40 WIB hari Jumat, bersamaan dengan ter-detect-nya handphone survivor. Kami cek pakai IMEI, terlacak di antara pos 2 dan 3," kata dia.

Sugeng naik sendirian dan di tengah perjalanan bertemu rombongan enam orang. Kemudian bersama rombongan yang baru dikenal membuka camp atau tempat beristirahat di pos 5.

Hilang

Mereka membuka camp sendiri-sendiri. Kemudian, pada Sabtu (19/4/2025) dini hari terjadi badai di puncak. Selanjutnya pada Sabtu pagi, salah satu rombongan mengecek tenda Sugeng akan tetapi kosong. Hanya ada tenda, sepatu milik Sugeng berwarna hijau tosca dan jas hujan warna hijau.

Melihat Sugeng tidak ada di tenda, enam orang tersebut mencarinya di sekitar pos 5 tapi tidak ditemukan. "Kemudian, mereka melanjutkan perjalanan ke puncak sambil mencari Sugeng tapi juga tidak membuahkan hasil," kata dia.

Rombongan tersebut mengabarkan ke sukarelawan Basecamp Timboa soal Sugeng yang hilang. Sukarelawan Basecamp Timboa kemudian membentuk tim dan menghubungi BPBD Boyolali.

Setelah dilaporkan hilang, pencarian pendaki asal Temanggung di Gunung Merbabu itu dilakukan. Proses pencarian memakan waktu cukup panjang karena jalur Timboa jarang dilewati  kecuali warga lokal. Sehingga tim SAR mengajak warga lokal untuk terlibat pencarian.

Tim pencarian mengerahkan 8 regu untuk mencari Sugeng bahkan drone juga dikerahkan.  "Korban ditemukan posisinya sekitar pukul 17.30 WIB. Ditemukan oleh tim yang melakukan penyisiran darat di antara pos 4 dan 5," kata dia kepada Espos, Jumat (25/4/2025). 

BACA JUGA: Sugeng Parwoto Hilang di Gunung Merbabu Saat Lewat Jalur Timboa, Balai Imbau Pendaki Lewat Jalur Pendakian Resmi

Sebelum tubuh Sugeng ditemukan, tim penyisiran sebelumnya menemukan payung, kaus, dompet, handphone, dan sebagainya di titik dekat penemuan jasad Sugeng. 

Akan tetapi, karena cuaca sore menuju malam dan tidak mendukung, kemudian diputuskan evakuasi dilaksanakan pada Jumat (25/4/2025). Sekitar 50 orang tim gabungan dikerahkan untuk mengevakuasi jasad Sugeng. 

Evakuasi dari titik lokasi ke basecamp dilaksanakan secara estafet untuk menghemat tenaga sukarelawan.  Kendala yang dihadapi, yaitu untuk mengakses lokasi korban ditemukan sangat sulit karena berada di tebing dengan kemiringan 80 derajat. 

Terlilit Tenda

Akses atau medan ke lokasi juga gelap. Cuaca ekstrem juga menjadi kendala bahkan berkabut.  Untuk kedalaman tebing, sekitar 45 meter.

"Informasi dari teman-teman di atas, tubuh Sugeng setengah badan terlilit tenda. Yang tidak terlilit dada ke atas, kepala dan tangan masih kelihatan. Perut ke bawah sampai kaki terlilit tenda," kata dia. 

Dengan kondisi seperti itu, ia menduga Sugeng terbawa hempasan badai hebat yang terjadi pada Sabtu (19/4/2025) dini hari. 

Dari lokasi penemuannya, jenazah dievakuasi tim SAR gabungan dan mencapai tugu basecamp Timboa pada Jumat siang sekitar pukul 12.07 WIB.  Jenazah kemudian dibawa untuk diautopsi di RSUD dr. Moewardi Solo. 

"Pemakaman akan dilaksanakan di Dukuh/Desa Kertonatan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo yang merupakan asal keluarga istri korban," kata Koordinator Tim Sar Gabungan Basecamp Timboa tersebut.

BACA JUGA: Pendaki Gunung Merbabu Via Timboa Boyolali Dilaporkan Hilang, Ini Kronologi dan Identitasnya

Kapolres Boyolali, AKBP Rosyid Hartanto, menyampaikan tim gabungan terdiri dari 180 personel dari berbagai sektor. Tim SAR gabungan bertugas dari Senin (21/4/2025) hingga Jumat ini.  

"Untuk menentukan penyebab kepastian korban meninggal dunia, akan dilakukan autopsi di RSUD Moewardi Solo," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Espos

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Di Kota Jogja Masih Terjadi Kasus Kekerasan Anak di Sekolah, Ini Datanya

Jogja
| Jum'at, 25 April 2025, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Hidup dalam Dunia Kartun Ala Ibarbo Fun Town

Wisata
| Sabtu, 12 April 2025, 10:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement