Advertisement

85 Persen Pembangunan Jawa Tengah Andalkan Investasi, Ahmad Luthfi: Tingkatkan Pelayanan

Media Digital
Senin, 14 April 2025 - 18:42 WIB
Maya Herawati
85 Persen Pembangunan Jawa Tengah Andalkan Investasi, Ahmad Luthfi: Tingkatkan Pelayanan Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi membuka Rapat bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Jateng, dalam rangka Capacity Building & Business Matching, di Hotel PO Semarang, Senin, (14/4 - 2025).

Advertisement

SEMARANG—Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi mengajak semua stakeholder agar mendongkrak investasi di wilayahnya. Sebab, sebanyak 85 persen pembangunan daerah masih bersandar pada investasi, sementara yang menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) hanya 15 persen.

"Kalau perlu (investasi) pabrik biting-pun di Jateng dilayani, karena 85 persen pembangunan daerah dari investasi," ujar Luthfi membuka Rapat bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Jateng,  dalam rangka Capacity Building & Business Matching, di Hotel PO Semarang, Senin, (14/4/2025).

Advertisement

Untuk memaksimalkan akselerasi investasi, Luthfi menekankan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait terus meningkatkan layanan bagi masuknya investor. Pihaknya mengajak para pemangku kepentingan di wilayah, seluruh kepala daerah di Jateng, OPD, dan elemen terkait untuk menyamakan persepsi. "Ini kami brainstorming supaya investasi di wilayah kita berkembang," katanya.

Mantan Kapolda Jateng ini menyatakan,  setiap kepala daerah punya peran untuk  saling bekerjasama dalam mengawal masuknya investasi. Misalnya kerja sama antar wilayah di sejumlah eks karesidenan di Jateng. Atau pengembangan dengan sistem wilayah, contoh antara Blora dan Rembang, dan lainnya.

Luthfi juga meminta agar dilakukan percepatan perizinan dan pemangkasan birokrasi, sehingga urusan penanaman investasi di Jateng bisa lancar.

Ia mengatakan, persediaan tenaga kerja di Jateng tidak kurang. Pada 2024, serapan tenaga kerja di Jawa Tengah mencapai 400 ribu orang.  Angka itu muncul dari realisasi investasi di Jawa Tengah pada tahun 2024 yang mencapai Rp88,4 triliun, dengan 65.815 proyek.

BACA JUGA: Mineral yang Penting bagi Tubuh dan Sumber Makanannya

Ke depan, pihaknya akan menggenjot pelatihan  melalui Balai Latihan Kerja (BLK) dan lembaga pelatihan-pelatihan lain, agar keterampilan dan kemampuan calon tenaga kerja, lebih adaptif pada bidang-bidang kebutuhan industri yang lebih terkini.

Luthfi menambahkan, pihaknya juga terus melakukan pembangunan infrastruktur, agar Jawa Tengah ramah investasi. Pihaknya akan mendorong revitalisasi Pelabuhan Tanjung Emas Semarang guna menunjang kapasitas yang lebih besar. Ia juga mengusahakan agar Bandar Udara Jenderal Ahmad Yani kembali berstatus internasional.

Sementara itu, Kepala KPwBI Jateng, Rahmat Dwisaputra, menekankam, Forum Koordinasi antara Pemprov Jateng dan BI, itu dimaksudkan untuk merancang strategi investasi ke depan.

"Dalam tiga tahun terakhir, fokus industri pertanian dan sirkular ekonomi. Ini cocok, karena Jateng sebagai wilayah lumbung pangan," katanya.

Sebagai informasi, kegiatan tersebut menghadirkan kepala daerah se-Jateng atau perwakilannya, OPD terkait di lingkup Provinsi Jateng, dan Konsulat Jenderal Australia. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Terbaru KRL Solo Jogja Hari Ini, Rabu 16 April 2025, Berangkat dari Stasiun Jebres Solo hingga Tugu Jogja

Jogja
| Rabu, 16 April 2025, 01:17 WIB

Advertisement

alt

Daftar 37 Negara Bebas Visa untuk Paspor Indonesia

Wisata
| Rabu, 09 April 2025, 23:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement