Advertisement
Angka Kecelakaan Selama Mudik Lebaran Diklaim Menurun, Menkes: Kesadaran Beristirahat di Jalan Meningkat
PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Tengah/DIY menyediakan Posko Mudik Lebaran di sepanjang jalur mudik di Jawa Tengah dan DIY.
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Angka kecelakaan menurun 12 persen pada arus mudik Lebaran 2025. Salah satunya karena meningkatnya kesadaran masyarakat beristirahat dan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan masalah kesehatan terbesar selama mudik adalah kecelakaan yang umumnya disebabkan kelelahan. "Maka, penting untuk beristirahat minimal 30 menit setiap 4-5 jam berkendara dan memeriksa kesehatan secara berkala," katanya dikutip Selasa (8/4/2025).
Advertisement
BACA JUGA: Polisi Catat 181 Kecelakaan di Jalur Mudik pada Hari ke-13 Pelaksanaan Operasi Ketupat
Karena itu, kata Menkes, area peristirahatan selama perjalanan amat penting untuk disediakan guna memastikan kondisi kesehatan para pemudik, khususnya pengemudi, tetap prima selama menempuh perjalanan panjang kembali ke tempat tinggal masing-masing.
Untuk beristirahat di "rest area" tentunya ini benar-benar penting untuk bisa kembali dalam keadaan sehat. "Kami ingin masyarakat kembali dalam kondisi yang prima karena kami ingin masyarakat lebih banyak yang selamat," katanya.
Adapun angka kecelakaan selama arus mudik Lebaran menurun 12 persen dari 1.723 kasus periode sebelumnya menjadi 1.581 kasus pada 2025, menurut Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Polisi Aan Suhanan.
Kementerian Kesehatan juga bekerjasama dengan Polri telah menyediakan 2.702 pos layanan kesehatan di jalur utama, jalur alternatif serta berbagai area peristirahatan guna memastikan layanan kesehatan mudah diakses oleh pemudik.
Hingga 5 April 2025 pukul 19.00 WIB, tercatat 10.164 penanganan medis dilakukan di pos kesehatan, dengan tiga keluhan terbanyak, yaitu hipertensi, nyeri kepala dan influenza.
Selain itu, sebanyak 3.169 pengemudi di 18 provinsi telah menjalani pemeriksaan kesehatan.
Dari jumlah tersebut, sekitar lima persen dinyatakan tidak layak mengemudi karena memiliki tekanan darah di atas 170/110 mmHg, kadar gula darah di atas 300 mg/dL atau hasil tes alkohol/NAPZA (Narkotika, Psikotropika, Zat Adiktif) yang positif.
Untuk memastikan pelayanan dilakukan secara proaktif, Menkes telah melakukan peninjauan langsung ke salah satu pos pelayanan kesehatan di Gerbang Tol Kalikangkung, Semarang, Jawa Tengah.
Menurut Budi, pos pelayanan kesehatan di Gerbang Tol Kalikangkung telah beroperasi sejak 25 Maret dan aktif hingga 8 April 2025. Pos itu dijalankan dalam sistem kerja bergilir (shift) selama delapan jam, didukung tenaga kesehatan profesional serta fasilitas medis yang memadai.
"Ini merupakan bagian dari komitmen Kementerian Kesehatan untuk memberikan perlindungan menyeluruh bagi masyarakat selama periode arus mudik dan balik Lebaran," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Mobil MBG Tabrak Siswa SD di Cilincing, Dikendarai Sopir Pengganti
- AS Ganti Font Lagi: Rubio Kembalikan Times New Roman, Tolak Calibri
- Tragedi Adamawa: 9 Perempuan Tewas Saat Aksi Damai di Nigeria
- Kuota 33 Ribu, Menhub Imbau Warga Daftar Mudik Gratis Nataru
- Bareskrim Temukan Bukti Unsur Pidana Ilegal Logging Garoga Sumut
Advertisement
Tarif Hotel Naik, Bintang 3 di Malioboro Tembus Rp2,9 Juta per Malam
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pengendara Aerox Tewas dalam Laka di Jalan Samas Bantul
- Wastra Sleman Diusung Jadi Inspirasi Busana Kerja Modern di JFP
- UEA hingga PBB Siap Bantu Penanganan Banjir Sumatra
- Polda Lampung Sebut PT Minas Punya Izin Kayu Log dari Kemenhut
- Pemkot Jogja Siapkan Penyaluran Bantuan Korban Banjir Sumatera
- Bobby Bantah Isu Pemotongan Anggaran Bencana Sumut
- Bajaj Maxride Diminati Wisatawan di Jogja, Ini Alasannya
Advertisement
Advertisement




