Advertisement

BMKG Jelaskan Potensi Gempa Megathrust M 8,7 di Papua: Bukan Peringatan Dini

Newswire
Senin, 07 April 2025 - 06:47 WIB
Sunartono
BMKG Jelaskan Potensi Gempa Megathrust M 8,7 di Papua: Bukan Peringatan Dini Ilustrasi megathrust Indonesia. - Bisnis.com

Advertisement

Harianjogja.com, PAPUA—Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) wilayah V Jayapura mengatakan bahwa informasi potensi gempa megathrust yang berkembang di masyarakat saat ini sama sekali bukanlah prediksi atau peringatan dini.

"Jadi pemberitahuan yang di keluarkan oleh kami itu sebagai informasi bahwa potensi sumber gempa megathrust yang ada di Papua itu pernah terjadi," kata Kepala BBMKG Wilayah V Jayapura Yustus Rumakiek di Jayapura, Minggu.

Advertisement

Selain itu pemberitahuan tersebut juga sebagai langkah antisipasi agar masyarakat tidak mudah percaya berita bohong karena gempa bumi yang terjadi tidak dapat diprediksi, katanya.

BACA JUGA: Gempa Megathrust, 2 Kemantren di Jogja Ini Berpotensi Kena Imbas Paling Parah

Ia berharap agar masyarakat jangan memaknai pemberitahuan dari BBMKG tersebut secara keliru, seolah gempa megathrust akan terjadi dalam waktu dekat ini.

Yustus Rumakiek ​​​​​​menjelaskan secara tektonik, di laut utara Papua terdapat dua potensi sumber gempa bumi dengan mekanisme sesar naik, yaitu Papua megathrust dan Manokwari thrust.

"Papua megathrust memiliki potensi gempa bumi dengan magnitudo maksimum M8.7 sementara Manokwari thrust berpotensi hingga M7.6. Di mana karena keduanya memiliki mekanisme sesar naik, maka berpotensi memicu tsunami apabila terjadi gempa bumi berkekuatan besar," ujarnya.

Berdasarkan catatan sejarah, kata dia, Papua megathrust pernah memicu tsunami di Biak dengan ketinggian 7,7 meter pada 17 Februari 1996 dengan kekuatan M 8.2, yang mengakibatkan 107 orang meninggal dunia dan 51 orang hilang.

BACA JUGA: Gempa Pacitan Terasa hingga DIY, BMKG: Dipicu Aktivitas Zona Megathrust

"Sedangkan Manokwari thrust juga pernah memicu tsunami di Manokwari setinggi 1,8 meter pada 4 Januari 2009 dengan kekuatan M 7.6 yang menyebabkan empat orang meninggal dunia dan puluhan orang luka-luka," katanya lagi.

Dia menambahkan dengan adanya potensi tersebut, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran publik sehingga masyarakat mampu melakukan langkah mitigasi agar mengurangi dampak bencana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

2,3 Juta Kendaraan Masuk DIY Saat Libur Lebaran 2025, Dishub: Menurun Dibandingkan Tahun Lalu

Jogja
| Senin, 07 April 2025, 22:27 WIB

Advertisement

alt

Warung Makan Jagoan Mahasiswa UII Jogja

Wisata
| Jum'at, 04 April 2025, 07:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement