Advertisement
BMKG Jelaskan Potensi Gempa Megathrust M 8,7 di Papua: Bukan Peringatan Dini

Advertisement
Harianjogja.com, PAPUA—Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) wilayah V Jayapura mengatakan bahwa informasi potensi gempa megathrust yang berkembang di masyarakat saat ini sama sekali bukanlah prediksi atau peringatan dini.
"Jadi pemberitahuan yang di keluarkan oleh kami itu sebagai informasi bahwa potensi sumber gempa megathrust yang ada di Papua itu pernah terjadi," kata Kepala BBMKG Wilayah V Jayapura Yustus Rumakiek di Jayapura, Minggu.
Advertisement
Selain itu pemberitahuan tersebut juga sebagai langkah antisipasi agar masyarakat tidak mudah percaya berita bohong karena gempa bumi yang terjadi tidak dapat diprediksi, katanya.
BACA JUGA: Gempa Megathrust, 2 Kemantren di Jogja Ini Berpotensi Kena Imbas Paling Parah
Ia berharap agar masyarakat jangan memaknai pemberitahuan dari BBMKG tersebut secara keliru, seolah gempa megathrust akan terjadi dalam waktu dekat ini.
Yustus Rumakiek menjelaskan secara tektonik, di laut utara Papua terdapat dua potensi sumber gempa bumi dengan mekanisme sesar naik, yaitu Papua megathrust dan Manokwari thrust.
"Papua megathrust memiliki potensi gempa bumi dengan magnitudo maksimum M8.7 sementara Manokwari thrust berpotensi hingga M7.6. Di mana karena keduanya memiliki mekanisme sesar naik, maka berpotensi memicu tsunami apabila terjadi gempa bumi berkekuatan besar," ujarnya.
Berdasarkan catatan sejarah, kata dia, Papua megathrust pernah memicu tsunami di Biak dengan ketinggian 7,7 meter pada 17 Februari 1996 dengan kekuatan M 8.2, yang mengakibatkan 107 orang meninggal dunia dan 51 orang hilang.
BACA JUGA: Gempa Pacitan Terasa hingga DIY, BMKG: Dipicu Aktivitas Zona Megathrust
"Sedangkan Manokwari thrust juga pernah memicu tsunami di Manokwari setinggi 1,8 meter pada 4 Januari 2009 dengan kekuatan M 7.6 yang menyebabkan empat orang meninggal dunia dan puluhan orang luka-luka," katanya lagi.
Dia menambahkan dengan adanya potensi tersebut, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran publik sehingga masyarakat mampu melakukan langkah mitigasi agar mengurangi dampak bencana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Korea Selatan Jadwalkan Pemilu Presiden Pada 3 Juni 2025
- Saham Anjlok Akibat Kebijakannya, Trump Ibaratkan Seperti Minum Obat
- 6 Peristiwa Terjadi Terhadap Wartawan dalam 3 Bulan Terakhir
- Presiden Prabowo Naik Helikopter ke Majalengka untuk Panen Raya Bersama Petani
- Masih Pemulihan, Paus Fransiskus Mendadak Muncul di Hadapan Umat di Kota Vatikan
Advertisement

2,3 Juta Kendaraan Masuk DIY Saat Libur Lebaran 2025, Dishub: Menurun Dibandingkan Tahun Lalu
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Anggota Polisi Ipda E Pukul Wartawan, Akhirnya Minta Maaf
- Daftar 11 Kereta Api Tiket Diskon 25 Persen untuk Perjalanan 8-11 April 2025, Ini Syaratnya
- Presiden Prabowo Bertemu Anwar Ibrahim, Bahas Kebijakan Tarif Impor AS
- Update Kondisi Terkini Penyeberangan Bakauheni-Merak
- BMKG Jelaskan Potensi Gempa Megathrust M 8,7 di Papua: Bukan Peringatan Dini
- Pagi Ini Gunung Semeru Erupsi, Tinggi Letusan 800 Meter
- Optimalkan Aset, Kemensos Siapkan Dua Sekolah Rakyat di Magelang
Advertisement
Advertisement