Advertisement
Masyarakat Diminta Waspadai Memberi Bantuan Pengemis Palsu Jelang Lebaran

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) meminta masyarakat lebih waspada saat memberikan bantuan kepada pengemis atau gelandangan, mengingat banyaknya oknum pengemis palsu yang memanfaatkan momentum menjelang Lebaran.
"Memang salah satu yang harus mendapatkan perhatian kita itu masyarakat berpenghasilan rendah sesuai 12 PAS program Kemensos, diantaranya gelandangan dan pengemis, tetapi yang asli, bukan gelandangan atau pengemis palsu. Maka, kita minta kepada masyarakat luas untuk lebih cermat memberikan bantuannya, kalau bisa berikan kepada mereka yang dikenali dengan baik," kata Mensos Saifullah Yusuf di Jakarta, Kamis.
Advertisement
Mensos mengingatkan kepada umat Muslim untuk meneladani sunnah Rasulullah SAW yakni mendahulukan memberikan bantuan kepada saudara atau tetangga terdekat yang membutuhkan.
"Sunnah-nya itu kan supaya kita memberikan kepada tetangga kita di kiri kanan dulu, kemudian kepada keluarga kita, baru terus berkembang semakin jauh, tetapi kadang memang orang Indonesia ini umumnya baik-baik. Kita disebut salah satu negara yang paling dermawan, yang kalau ada apa-apa itu langsung saja (memberi bantuan) tanpa pernah memperhitungkan siapa yang menerima," papar Mensos.
Oleh karena itu ia berharap ke depan masyarakat dapat lebih memilah-milah saat akan bersedekah, baik zakat, infak, dan sejenisnya.
"Supaya itu bisa diterima oleh mereka yang memang seharusnya punya hak dan untuk penindakan itu ada ketentuannya, itu adalah wewenangnya aparat penegak hukum. Kami cuma meminta mari kita waspada terhadap pengemis palsu," ujar dia.
BACA JUGA: Ekonomi Meningkat, Puluhan Keluarga di Seyegan Mundur Sebagai Penerima Bansos
Mensos juga menegaskan sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa anak-anak miskin dan terlantar dipelihara oleh negara, maka Kemensos telah menyiapkan sentra-sentra yang mendukung gelandangan dan pengemis untuk sementara. Mereka terus dibina sampai fungsi sosialnya kembali normal.
"Kita sudah siapkan sentra-sentra itu ya, jika mereka terlantar ya harus kita perhatikan lewat dukungan-dukungan yang diperlukan. Dengan begitu, mereka bisa tinggal sementara di sentra itu, lalu kita berikan pendidikan yang semestinya, kita rehabilitasi baik itu medis maupun rehabilitasi sosial. Kemudian kita harapkan dalam waktu tertentu fungsi-fungsi sosialnya kembali utuh," tuturnya.
Ia berharap setelah direhabilitasi para pengemis dan gelandangan tersebut dapat kembali normal, dan khusus untuk anak-anak bisa memperoleh pengasuhan yang semestinya, baik di panti asuhan atau di lingkungannya masing-masing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- 24 Aset Terkait Kasus LPEI Disita Oleh KPK
- Status Gunung Lewotobi Laki-Laki Naik Jadi Awas
- Masyarakat Diminta Waspadai Memberi Bantuan Pengemis Palsu Jelang Lebaran
- Panen Padi di Jateng Paling Bagus se-Indonesia, Pemerintah Siap Guyur Bantun untuk Petani
- Bantuan untuk Guru Honorer, Pemerintah Masih Berhitung Nominal
Advertisement

Penemuan Kerangka Manusia di Bantul, Polisi Ungkap Ungkap Motif Tersangka
Advertisement

Menikmati Keindahan Danau Baikal di Siberia Tenggara, Tertua di Bumi Berusia 25 Juta Tahun
Advertisement
Berita Populer
- Ini Daftar Pasal yang Berubah dalam UU TNI Terbaru
- Warga Jogja Ini Menangkan Hadiah Utama JLC Lucky Draw 2024
- Bantuan untuk Guru Honorer, Pemerintah Masih Berhitung Nominal
- Perhatian! Penyebrangan Gilimanuk-Bali Tutup 24 Jam Saat Hari Raya Nyepi
- Panen Padi di Jateng Paling Bagus se-Indonesia, Pemerintah Siap Guyur Bantun untuk Petani
- Gunung Ibu Kembali Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik 500 Meter
- RUU TNI Disahkan Jadi Undang-undang, BEM PTNU DIY Serukan Tolak Militerisme
Advertisement
Advertisement