Advertisement

Spanyol Kecam Rencana Trump soal Relokasi Warga Palestina dari Gaza

Newswire
Minggu, 16 Februari 2025 - 11:57 WIB
Ujang Hasanudin
Spanyol Kecam Rencana Trump soal Relokasi Warga Palestina dari Gaza Warga Palestina melintas di jalan yang dikelilingi bangunan yang hancur akibat serangan Israel di Kota Khan Younis, Jalur Gaza Selatan, Jumat (12/4/2024). Antara/Xinhua - Rizek Abdeljawad

Advertisement

Harianjogja.com, SPANYOL—Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez berjanji mengecam rencana Presiden AS Donald Trump untuk mengusir warga Palestina dan mengubah Gaza menjadi "Riviera Timur Tengah" dalam sebuah rapat umum pada Sabtu (15/2).

"Tidak ada operasi real estat yang dapat menutup aib, kejahatan terhadap kemanusiaan... yang telah kita lihat di Gaza dalam beberapa tahun terakhir. Kita seharusnya tidak mengizinkannya. Dan dari Spanyol, kita tidak akan mengizinkannya," kata di Komunitas Otonomi Basque.

Advertisement

Pemimpin Partai Sosialis Spanyol itu bersikeras pada solusi dua negara di mana warga Palestina dan Israel hidup dalam "kedamaian, harmoni dan keamanan."

Awal bulan ini, Trump mengatakan akan 'mengambil alih' dan 'memiliki' Gaza, mengirim seluruh penduduknya ke negara-negara tetangga untuk memberi ruang bagi pembangunan real estat mewah.

Sanchez juga menegur komentar Wakil Presiden AS JD Vance baru-baru ini di Munich, di mana dia meminta para pemimpin Eropa untuk memperluas toleransi mereka terhadap partai-partai sayap kanan.

"Yang diinginkan oleh kelompok sayap kanan internasional adalah menghancurkan Eropa dari dalam," kata Sanchez, yang menyebutnya sebagai "kuda Troya" (Trojan horse).

BACA JUGA: Rencana Trump di Gaza Dikecam Negara-negara Arab

"Saat ini kita membutuhkan lebih banyak Eropa daripada sebelumnya, bukan lebih sedikit," katanya, sambil menyerukan Partai Populer Spanyol yang konservatif untuk memutuskan perjanjiannya dengan partai sayap kanan Spanyol, Vox.

Sanchez menuduh kelompok sayap kanan Spanyol yang menghindari kritik terhadap AS sementara AS mengenakan tarif pada barang-barang Eropa, baik untuk negara-negara seperti Spanyol maupun negara-negara yang dipimpin oleh kelompok sayap kanan seperti Hongaria.

"Mereka keras terhadap yang lemah tetapi tunduk kepada yang kuat. Mereka tidak mengutamakan negara; mereka mengutamakan uang," tambahnya.

Dia menggambarkan kelompok sayap kanan sebagai "multinasional" yang terdiri dari "para penganut neoliberal, miliarder, dan kelompok sayap kanan" yang ingin memprivatisasi kesejahteraan sosial, mencabut hak asasi manusia dan mengabaikan perubahan iklim.

"Jika kita menerimanya, kita menormalkannya, dan kekalahan kita dimulai... kita perlu menyuarakan penolakan terhadap jenis kemunduran ini," tambahnya.

Dengan ancaman tarif lebih lanjut dari AS terhadap Eropa, Perdana Menteri Spanyol itu mengatakan bahwa dia menentang perang dagang dan akan memperjuangkan kepentingan pekerja Spanyol.

Sanchez juga mengatakan bahwa Spanyol akan menentang "mereka yang ingin melanggar hukum internasional secara sepihak" dan memperjuangkan multilateralisme.

Dia mengatakan bahwa ketika negosiasi perdamaian dimulai untuk Ukraina, "masa depan Ukraina harus melalui kepemimpinan Ukraina. Dan setiap pembicaraan tentang keamanan Eropa harus dinegosiasikan dengan orang Eropa."

Selain memimpin Spanyol, Sanchez juga adalah presiden Socialist International, sebuah organisasi yang mempromosikan sosialisme demokratis secara global.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Mahmoud Abbas menolak seruan pengusiran warga Palestina dari tanah air

Baca juga: Malaysia, Mesir tolak rencana Trump pindahkan warga Palestina di Gaza

Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara - Anadolu

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Cek Lokasi SIM Keliling di Gunungkidul Hari Ini, Kamis 20 Februari 2025

Gunungkidul
| Kamis, 20 Februari 2025, 02:47 WIB

Advertisement

alt

Menyelami Hubungan Manusia dengan Alam lewat Lukisan, Garrya Bianti Hadirkan Pameran Back to Nature

Wisata
| Senin, 17 Februari 2025, 19:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement