Advertisement
Hanoi Vietnam jadi Kota Paling Tercemar Polusi di Dunia versi AirVisual

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Ibu kota Vietnam, Hanoi, menduduki puncak daftar kota paling tercemar polusi di dunia.
Berdasarkan data cuaca harian AirVisual, penyedia independen data polusi udara global, menunjukkan konsentrasi PM2.5 di udara "saat ini 13,2 kali" dari nilai pedoman tahunan Organisasi Kesehatan Dunia.
Advertisement
BACA JUGA: Air dan Udara di Jogja Kian Merana, Terjadi Tren Penurunan Kualitas
PM2.5 mengukur tingkat partikel terkecil yang berbahaya di udara. Karena kualitas udara "tidak sehat", indeks kualitas udara (AQI) berubah menjadi cokelat hingga 309 di beberapa tempat, demikian lapor harian Vietnam News.
AQI memiliki kisaran antara nol hingga 500—makin tinggi angkanya, makin besar polusi dan dampak kesehatan yang ditimbulkan.
AirVisual telah menyarankan orang-orang di Hanoi untuk menghindari olahraga luar ruangan, memilih menutup jendela mereka untuk menghindari udara luar yang kotor, dan mengenakan masker di luar ruangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pulau Galang Jadi Lokasi Penampungan 2.000 Warga Gaza, Rencana Dimatangkan
- Bupati Pati Termasuk Penerima Dana Kasus Suap DJKA, KPK: Ada Peluang Dipanggil
- Merebak Isu Hubungan Renggang dengan Gibran, AHY: Enggak Ada Masalah
- Demo Warga Pati Tuntut Bupati Mundur, Begini Respons Gubernur Jateng Ahmad Luthfi
- Ricuh, Polisi Bubarkan Paksa Demo Warga Pati
Advertisement

Lulusan UNY Sudah Diwisuda Belum Terima Ijazah, Cuma Dapat Map Kosong
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jelang Pertemuan Putin-Trump, Tentara Rusia Bergerak ke Ukraina
- Lebih dari 100 Agensi Haji Diduga Terlibat Korupsi Kuota Haji 2023-2024
- Kronologi Terjadi Demo Pati, Imbas Rencana Pajak Naik 250 Persen
- KPK Usut Aliran Uang Kasus Kolaka ke Pejabat Kemenkes
- Pagi Ini, Kabupaten Bandung Diguncang Gempa Magnitudo 4,7
- Demo Pati Tuntut Bupati Sudewo Mundur dari Jabatannya
- Sejak Oktober 2023, India Telah Kirim 20.000 Pekerja ke Israel
Advertisement
Advertisement