Advertisement
TNI Gelar Latihan Pertempuran Menembak dengan Senjata Pemusnah Pesawat
Advertisement
Harianjogja.com, ACEH—Satuan Batalyon Arhanud (Yon Arhanud) 5/Cigra Satria Buana Yudha (CSBY) melakukan latihan pertempuran menembak senjata berat pemusnah pesawat di Gampong Kuala Cangkoi, Kecamatan Lapang, Kabupaten Aceh Utara.
“Ini merupakan latihan puncak senjata berat Arhanud sendiri, sasaran ditembak prajurit semuanya kena dan tepat, ini menunjukkan prajurit Arhanud betul-betul terlatih dan profesional menguasai berbagai medan,” kata Pangdam Iskandar Muda, Mayjen TNI Niko Fahrizal dalam keterangannya yang diterima di Banda Aceh, Rabu.
Advertisement
Didampingi Danrem 011/Lilawangsa Kolonel Inf Ali Imran, selain menyaksikan latihan prajurit, Pangdam IM juga ikut mencoba uji menembak senjata berat (Latbakjatrat).
“Saya sudah mencoba juga tadi. Ternyata prajurit Arhanud sangat luar biasa dan saya bangga. Mereka mampu mencocokkan mata dengan alat bidik kiri-kanan, amunisi dan mampu menembak benda bergerak,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Mayjen TNI Niko berpesan kepada prajurit agar terus berlatih secara rutin, sehingga benar-benar menyatu dengan alat atau alutsista prajurit TNI AD yang menjadi salah satu pertahanan udara Indonesia.
“Kita ketahui alat tempur musuh pasti akan lebih takut kepada meriam seperti ini,” katanya.
Dalam kesempatan ini, dirinya juga menyampaikan kepada masyarakat bahwa kegiatan latihan ini juga sebagai salah satu pertanggungjawaban TNI terhadap pajak yang dibayarkan melalui pemerintah.
“Apa yang diserahkan kepada TNI. Kita tunjukkan kepada masyarakat jika kita memiliki prajurit profesional,” kata Niko.
Sementara itu, Komandan Batalyon Arhanud 5/CSBY, Letkol Arh Jamal Dani Arifin, menyebutkan latihan tersebut untuk meningkatkan kemampuan prajurit serta mengadaptasikan ancaman, serta perubahan doktrin dengan prinsip zero accident.
“Latihan ini memakai tiga pucuk meriam kaliber 57mm/AA Gun, jarak tembak dekat satu kilometer dan jarak jauh tiga kilometer, serta sasaran udara dengan meletuskan amunisi tepat ke sasaran musuh,” katanya.
Teknis pelaksanaannya, kata Jamal, prajurit menembak jarak dekat satu kilometer dan jarak jauh 1,5 kilometer serta sasaran udara. “Efektivitas senjata alat berat itu sendiri berjarak datar maksimal 12 kilometer dan jarak tembak efektif enam kilometer,” ujarnya.
Sebagai informasi, disamping kegiatan latihan menembak tersebut, TNI juga melaksanakan kegiatan bakti sosial berupa pemberian bantuan sembako kepada masyarakat di sekitar lokasi latihan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Selama 2024 Jutaan WNA Masuk ke Indonesia lewat Imigrasi Bandara
- Hakim Tipikor Jakarta: Tuntutan 12 Tahun Penjara Harvey Moeis Terlalu Berat, Harus Dikurangi
- Mahasiswa Universitas Jember Meninggal Dunia Setelah Terjatuh dari Lantai 8, Polisi dan Kampus Lakukan Penyelidikan
- Berada di Lokasi Terpencil, 9 Kelompok Masyarakat Ini Alami Isolasi Genetik
- JK Kembali Dilantik Jadi Ketua Umum PMI, Tegaskan Tidak Ada Dualisme Kepengurusan
Advertisement
Libur Natal, Polres Bantul Siapkan Rekayasa Arus Lalu Lintas
Advertisement
Waterboom Jogja Kebanjiran Pengunjung di Libur Natal, Wahana Baru Jadi Daya Tarik
Advertisement
Berita Populer
- Pembebasan Bersyarat Eks Anggota Jamaah Islamiyah Masih Dikaji
- Mentan Klaim Tak Ada Lagi Petani Keluhkan Distribusi Pupuk
- 9,5 Ton Pupuk Bersubsidi Mulai Disalurkan Awal Januari 2024
- Jepang Kasih Pinjaman ke Indonesia Rp3,98 Triliun untuk Pengembangan Pelabuhan Ikan hingga Penanggulangan Risiko Gunung Berapi
- KPK Cegah Hasto Kristiyanto ke Luar Negeri Seusai Ditetapkan Tersangka Suap
- Mabes Polri Sebut 45 WNA Malaysia Jadi Korban Pemerasan di Konser DWP 2024, Pelaku Aparat dari Polres hingga Polda Metro Jaya
- Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Diperpanjang, Volume Kendaraan Meningkat
Advertisement
Advertisement