Advertisement
Dua Investor China Investasi Rp900 Miliar di Kawasan Industri Terpadu Batang

Advertisement
Harianjogja.com, BATANG—Dua investor asal China yaitu PT Sumber Sukses Machinery (SSM) dan PT Xian Jian Indonesia (NCH) menanamkan investasi sebesar Rp900 miliar di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah.
Direktur Utama PT Kawasan Industri Terpadu Batang Ngurah Wirawan, di Batang, Rabu, mengatakan dua perusahaan ini telah menandatangani perjanjian pemanfaatan tanah industri (PPTI) di kawasan ini.
Advertisement
"Investasi ini tidak hanya meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat global tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat lokal melalui penciptaan lapangan kerja dan transfer teknologi," katanya.
Menurut dia, Kawasan Industri Terpadu Batang merupakan gerbang menuju masa depan industri Indonesia karena sebagai pusat investasi strategis yang mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
"Oleh karena itu, dengan komitmen tinggi kami siap memberikan fasilitas terbaik dan kemudahan berinvestasi. Kami ingin KITB semakin mengukuhkan posisinya sebagai kawasan industri unggulan di Asia Tenggara," katanya.
BACA JUGA: Kemenpar Ungkap Prabowo Minta Tiket Pesawat Turun Sebelum Nataru
Secara rinci, PT Sumber Sukses Machinery (SSM) menanamkan investasi di KITB sebesar Rp200 miliar yang akan memanfaatkan lahan seluas 7,78 hektare pada fase dua dan PT Xian Jian Indonesia (NCH) Rp700 miliar dengan penambahan lahan seluas 8,8 hektare atau kini menjadi 18 hektare.
Kedua perusahaan asal China tersebut berkomitmen mengembangkan usahanya di Indonesia melalui investasi dengan total nilai mencapai lebih dari Rp900 miliar.
Perusahaan Sumber Sukses Machinery ini bergerak di bidang fabrikasi dan manufaktur konstruksi baja, memproduksi purlin dan seng berkualifikasi B2 dengan menggunakan teknologi otomatis berbasis kecerdasan buatan (AI) sedang PT Xian Jian Indonesia akan memproduksi sepatu.
Wirawan berharap masuknya dua investor asal China ke IKT Batang ini mampu menciptakan ribuan lapangan kerja baru serta mendukung pengembangan ekonomi lokal.
"Kami percaya bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan industri baja. Dengan fasilitas dan dukungan dari KITB, kami yakin dapat menciptakan ekosistem produksi yang kompetitif dan berkontribusi pada pengurangan ketergantungan impor baja di Indonesia," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Rapor Pendidikan Indonesia 2025 Diluncurkan, Ini Linknya
- Soal Serangan Udara Israel ke Suriah, AS Bantah Terlibat
- Profil Wakil Bupati Garut Luthfianisa Putri Karlina yang Hari Ini Menikah dengan Anak Pertama Dedi Mulyadi
- Siap-siap, Indonesia akan Dibanjiri Produk AS, Usai Trump Berlakukan Tarif Impor 19 Persen
- Syarat dan Cara Mendaftar Beasiswa Unggulan 2025
Advertisement

384 Wisatawan Tersengat Ubur-Ubur di Kawasan Pantai Parangtritis Selama Liburan Sekolah
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Diperiksa dari Pagi hingga Malam, Nadiem Makarim Belum Ditetapkan Tersangka, Ini Alasan Kejagung
- Kepala BNN Larang Anggotanya Tangkap Pengguna Narkoba
- Indonesia akan Beli Energi AS Senilai 15 Miliar Dolar dan 50 Jet Boeing
- Daftar Beras Premium Diduga Oplosan, Mulai Dari Sania Hingga Sentra Ramos
- Syarat dan Cara Mendaftar Beasiswa Unggulan 2025
- Alasan Kejagung Belum Tetapkan Nadiem Makariem Jadi Tersangka Kasus Korupsi Chromebook di Kemendikbudristek
- Siap-siap, Indonesia akan Dibanjiri Produk AS, Usai Trump Berlakukan Tarif Impor 19 Persen
Advertisement
Advertisement