Advertisement

Promo November

Menbud Sebut 500 Titik Kapal Karam di Indonesia Berpotensi Simpan Harta Karun

Adhik Kurniawan
Minggu, 17 November 2024 - 14:57 WIB
Arief Junianto
Menbud Sebut 500 Titik Kapal Karam di Indonesia Berpotensi Simpan Harta Karun Fadli Zon. - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, JEPARAMenteri Kebudayaan (Menbud), Fadli Zon, mengungkapkan Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki kekayaan budaya yang tak ternilai, khususnya di bidang arkeologi maritim.

Bahkan, menurutnya, terindikasi ada 500 titik kapal karam di laut Nusantara yang memiliki harta karun berupa potensi objek diduga cagar budaya (ODCB) bawah air.

Advertisement

“Saat ini masih dilihat, dipetakan dan dipelajari. Tetapi di Laut Jawa, Sumatra, laut kita, cukup banyak temuan titik-titik kapal tenggelam, hampir 500 titik,” kata Fadli seusai Bimbingan Teknis Cagar Budaya Bawah Air 2024 di Ocean View Residence-Hotel Jepara, Jumat (15/11/2024) malam.

Ratusan titik kapal karam tersebut, terang Fadli, ada yang berasal dari Eropa, China dan kerajaan-kerajaan di Indonesia jauh sebelum masa kemerdekaan. Sehingga tak menutup kemungkinan kapal-kapal tersebut membawa benda-benda baik dari luar negeri maupun dalam negeri selama mengarungi lautan.

“Tenggelamnya bisa karena perang, kerusakan, human error, dan apa isi kapal itu barang sangat berharga, beharga, biasa saja, menjadi sangat penting untuk diketahui apakah miliki nilai budaya tinggi yang bisa menjadi prioritas kepentingan museum,” ujar dia.

Kendati demikian, lanjut Fadli, dari 500 titik itu, ada pihak-pihak yang tak bertanggung jawab atau melakukan eksploitasi secara ilegal.

Oleh karena itu, bimbingan teknis cagar budaya bawah air ini bertujuan untuk peningkatan kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia (SDM) yang terlibat dalam pelestarian Cagar Budaya Bawah Air (CBBA).

“Benda-benda cagar budaya sangat penting untuk diketahui dibalik sejarahnya, termasuk nilai-nilainya. Ini adalah hari keempat pelatihan para penyelam, sangat penting untuk ciptakan kepedulian, khususnya mereka yang profesional bidang penyelamatan CBBA agar mengetahui benar, bagaimana tekniknya, identifikasinya, karena penyelamatan-treemen ODCB harus benar supaya tak rusak,” ucap Fadli.

Jika nantinya temuan tersebut dipastikan adalah CBBA, imbuh Fadli, langkah Kementerian Kebudayaan selanjutnya ialah melakukan kajian dan penelitian lanjutan. Kemudian, disimpan dalam museum untuk kekayan intelektual di wilayah temuan tersebut.

“Dan kami perlu satu regulasi detail upaya penyelamatan cagar budaya bawah air. Termasuk pembahasan bersama KKP [Kementerian Kelautan dan Perikanan] dan Kementerian Keuangan [Kemenkeu], agar bisa jadi pemasukan negara, cagar budaya selamat, pengetahuan dapat dan bermanfaat,” kata dia.

BACA JUGA: Kenang Perjuangan Pahlawan Kelistrikan, PLN Revitalisasi Cagar Budaya Gardu Aniem Ngarsopuro Solo

Sementara itu, Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Restu Gunawan, mengatakan selama kegiatan telah ditemukan beberapa jenis temuan. Di antaranya pecahan keramik dan gerabah yang diduga merupakan peninggalan dari kapal–kapal Tiongkok yang karam. “Ini merupakan bukti nyata dari jejak sejarah panjang Nusantara sebagai pusat perlintasan dan interaksi budaya antarbangsa,” nilai Restu.

Adapun temuan ini, lanjut Restu, bukan hanya sekadar artefak dan ekofak, tetapi juga cerminan dari kebesaran budaya maritim yang pernah dimiliki oleh bangsa Indonesia.

Oleh karena itu, temuan ini semakin mendorong untuk terus meningkatkan kompetensi dan kesadaran para pelaku kebudayaan. “Agar potensi sejarah dan budaya bawah air Indonesia dapat terus terjaga serta dimanfaatkan secara berkelanjutan bagi generasi mendatang,” sambungnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Solopos.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Masuk Musim Hujan, BPBD Sleman Pastikan 37 EWS di Lokasi Rawan Bencana Berfungsi dengan Baik

Sleman
| Minggu, 17 November 2024, 17:07 WIB

Advertisement

alt

Yogyakarta Marriott Hotel Ajak Tamu Nikmati Keajaiban Natal 2024 dan Tahun Baru 2025

Wisata
| Kamis, 14 November 2024, 17:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement