Advertisement

Ikan Belum Masuk ke Menu Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran, Ini Usulan KNTI

Newswire
Sabtu, 26 Oktober 2024 - 12:37 WIB
Abdul Hamied Razak
Ikan Belum Masuk ke Menu Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran, Ini Usulan KNTI Suasana Pasar Ikan Segar di Pantai Depok, Bantul. - Harian Jogja/Josef Leon

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Ikan diharapkan masuk dalam menu program Makan Bergizi Gratis di pemerintahan Prabowo Subianto. Hal tersebut dinilai dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan maupun pembudidaya ikan tradisional.

Ketua Umum Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Dani Setiawan mengatakan, ikan memiliki sejumlah keunggulan sebagai penyedia protein yang penting, aman, dan sehat bagi pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan anak.

Advertisement

BACA JUGA: Tingkatkan Konsumsi Ikan, Pemkab Bantul Luncurkan SOHIB Food

“Dengan produksi perikanan tangkap sekitar 7,7 juta ton dan 16,9 juta ton perikanan budidaya pada 2023, saya yakin kita tidak akan kekurangan stok ikan,” kata Dani melalui platform Instagramnya @danisetia05, Jumat (25/10/2024).

Jika nantinya ikan masuk dalam menu program unggulan Presiden Prabowo Subianto, Dani menyarankan agar ada pengaturan yang jelas terkait kewajiban membeli ikan dari nelayan atau pembudidaya tradisional secara langsung atau melalui koperasi-koperasi perikanan yang dibentuk.

Menurutnya, hal ini perlu dipertegas agar manfaat ikutan berupa peningkatan kesejahteraan nelayan tradisional dan pembudidaya data tercapai.

Ini termasuk mencegah keuntungan ekonomi hanya dinikmati oleh industri atau pengusaha besar saja yang mendapat tender program makan bergizi gratis.

Selain itu, Dani menyebut bahwa penggunaan ikan sebagai menu program unggulan Presiden Prabowo Subianto itu dapat mempercepat perbaikan dan pembenahan ekosistem usaha perikanan dari hulu ke hilir.

Program ini, lanjutnya, perlu didukung dengan penguatan lembaga ekonomi nelayan termasuk koperasi perikanan, kepastian pasokan bahan bakar, penyediaan rantai dingin (cold storage dan es), infrastruktur pelabuhan perikanan dan tempat pelelangan ikan (TPI), serta perlindungan wilayah penangkapan ikan.

Pihaknya juga mengharapkan agar program ini dapat melibatkan masyarakat, utamanya perempuan dan pemuda di wilayah pesisir.

Dia menuturkan, masyarakat dapat terlibat untuk memasak dan membuat menu-menu hasil pengolahan ikan yang lebih inovatif dengan tetap menjaga kualitas mutunya.

“Jika dilakukan secara baik, program ini dapat menciptakan lapangan kerja yang massif, terutama di wilayah pesisir,” ujarnya.

Terakhir, KNTI mengharapkan agar program makan bergizi gratis dapat dijadikan sebagai media untuk mengedukasi anak-anak sekolah mengenai pentingnya menjaga kelestarian laut dan sumber daya perikanan.

Tidak hanya itu, program ini diharapkan dapat mengenalkan dan meningkatkan rasa nasionalisme pada kekuatan Indonesia sebagai negara kepulauan dan maritim, serta memperkenalkan kekayaan sumber daya perikanan dan keanekaragaman hayati yang sangat penting di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Truk Bermuatan Kayu Tabrak Pembatas Jalan di Gamping

Sleman
| Sabtu, 26 Oktober 2024, 14:47 WIB

Advertisement

alt

Menengok Lagi Kisah Ribuan Prajurit Terakota Penjaga Makam Raja di Xian China

Wisata
| Kamis, 17 Oktober 2024, 22:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement