Smelter Tembaga Raksasa Freeport Senilai Rp58 Triliun Resmi Berproduksi
Advertisement
Harianjogja.com, GRESIK—Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan produksi smelter raksasa PT Freeport Indonesia (PTFI) senilai Rp58 triliun Senin (23/9/2024). Smelter yang diklaim memiliki design single line itu terletak di Kawasan Ekonomi Khusus Java Integrated and Industrial Port Estate atau KEK JIIPE, Manyar, Gresik, Jawa Timur.
Fasilitas pemurnian tembaga itu sudah memulai tahap commissioning pada Juni 2024 dan produksi perdana pada Agustus 2024. "Pada sore hari ini saya resmikan produksi smelter PT Freeport di Kabupaten Gresik, Jawa Timur," ujar Jokowi.
Advertisement
BACA JUGA : PT IMIP Beberkan Kronologi dan Penyebab Ledakan di Smelter Nikel Morowali
Dalam kesempatan itu Jokowi juga meninjau berbagai area smelter dan sempat menandatangani prasasti smelter Freeport. Presiden Direktur PTFI Tony Wenas menyampaikan smelter dibangun sesuai dengan komitmen perusahaan dalam izin usaha pertambangan khusus (IUPK) yang diterbitkan 2018 untuk membangun satu lagi smelter di Indonesia.
Adapun, satu smelter lainnya telah dibangun di Gresik yang dikelola oleh PT Smelting. "Smelter kedua ini merupakan smelter dengan single line yang terbesar di dunia. Dan ini bisa kami selesaikan tepat pada waktunya," ujarnya.
Sejumlah pejabat lain yang hadir dalam kesempatan itu antara lain Ketua Dewan Direksi Freeport-McMoran Richard C Adkerson, serta President & Chief Executive Officer Freeport-McMoran Kathleen Quirk. Kemudian, sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju juga terlihat mendampingi Jokowi seperti Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dan Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani.
Smelter tembaga dengan desain jalur tunggal (design single line) terbesar di dunia ini mampu memurnikan konsentrat tembaga dengan kapasitas input 1,7 juta ton konsentrat dan menghasilkan katoda tembaga 600.000-700.000 per tahun. Nilai investasi kumulatif untuk proyek yang menempati lahan 100 hektare di KEK JIIPE tersebut telah mencapai US$3,7 miliar atau sekitar Rp58 triliun.
BACA JUGA : Kejagung Klaim Penanganan Korupsi Timah Rp300 Triliun Tidak Mandek
Smelter baru Freeport tersebut telah mulai beroperasi sejak akhir Juni 2024. Meski demikian tidak bisa langsung melakukan proses produksi lantaran butuh waktu untuk tungku pembakaran (furnace) dapat mencapai titik panas tertentu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
- Polisi Tembak Polisi hingga Tewas di Solok, Polda Sumbar Dalami Motifnya
- Eks Bupati Biak Ditangkap Terkait Kasus Pelecehan Anak di Bawah Umur
- Profil dan Harta Kekayaan Setyo Budiyanto, Jenderal Polisi yang Jadi Ketua KPK Periode 2024-2029
- Pakar Hukum Pidana Nilai Penetapan Tersangka Tom Lembong Masih Prematur
Advertisement
Kampanye Terakhir Harda-Danang sapa Pendukungnya dengan Senam Sleman Sehat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Hoaks Selama Tahap Awal Pilkada hingga Masa Tenang Terkendali, Ini Tanggapan Kemkomdigi
- Bawaslu Bakal Terapkan Teknologi Pengawasan Pemungutan Suara di Pilkada 2024
- Jokowi dan SBY Tak Hadir dalam Kampanye Akbar Satu1n Jakarta, Ridwan Kamil: Dukungan Tetap
- Hoaks di Masa Tenang Pilkada Jadi Sorotan Bawaslu, Ini 5 Provinsi Paling Rawan
- Dikawal 4 Jet Tempur PEA, Pesawat Presiden Prabowo Mendarat di Abu Dhabi
- Temui Pemerintah Arab Saudi, Menteri Agama Bahas Haji 2025
- Menteri Lingkungan Hidup Minta Semua Pemda Tuntaskan Roadmap Penanganan Sampah
Advertisement
Advertisement