Advertisement

Selain Jokowi, Ini Daftar Tokoh Dunia yang Pernah Mengganti Namanya, Ada Che Guevara hingga Nelson Mandela

Rafi Abid Wibisono
Minggu, 25 Agustus 2024 - 12:17 WIB
Ujang Hasanudin
Selain Jokowi, Ini Daftar Tokoh Dunia yang Pernah Mengganti Namanya, Ada Che Guevara hingga Nelson Mandela Nelson mandela. - bisnis.com

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Nama memiliki arti penting sesuai yang diharapkan oleh yang memberikan nama. beberapa orang dibri nama berdasarkan tokoh terkenal atau dari keturunan sebagai simbol dari warisan keluarga.

Namun, beberapa orang percaya bahwa nama dapat sangat berpengaruh pada nasib seseorang. Hal tersebut membuat beberapa orang pernah mengganti namanya, termasuk para tokoh ternama.

Advertisement

Salah satunya yakni Presiden Jokowi. Dikutip dari channel youtube SCTV dalam program Point of View SCTV Jokowi mengaku nama kecilnya yang diberikan orang tua adalah Mulyono.

Kemudian nama itu diganti menjadi Joko Widodo karena alasan dia sering sakit-sakitan. Menurut Jokowi di daerah Jawa, lazim orang berganti nama karena ada anggapan namanya 'keberatan'.

Dilansir dari WhatCulture, berikut deretan tokoh terkenal yang pernah mengganti namanya:

1. Martin Luther King Jr

Dr. Martin Luther King Jr. merupakan tokoh gerakan hak sipil di Amerika Serikat. Namun, pria kelahiran 4 April 1929 tersebut awalnya diberi nama Michael King oleh sang ayah.

BACA JUGA: Kisah Peracik Nama dari Sleman, Merangkai Kata dalam Hamparan Doa

Namun, nama tersebut diganti menjadi “Martin Luther King” oleh sang ayah sebagai bentuk penghormatan kepada teolog Martin Luther–yang memberontak terhadap Gereja Katolik. Ayahnya yang bernama Michael King Sr. pun ikut merubah namanya menjadi Martin Luther King Sr.

2. Muhammad Ali

Salah satu petinju terhebat sepanjang masa, Muhammad Ali, sebenarnya pernah mengganti namanya. Nama asli dari Muhammad Ali adalah Cassius Clay.

Namun, dirinya mengganti namanya tak lama setelah memenangkan gelar juara dunia pada tahun 1964. Clay mengubah namanya setelah bergabung dengan Nation of Islam. Meskipun sangat kontroversial, Ali menyatakan bahwa Cassius Clay adalah “nama budaknya."

3. Nelson Mandela

Nelson Mandela memiliki nama asli “Rolihlahla,” yang berarti pembuat onar dalam bahasa Xhosa. Pria yang sempat dipenjara di Pulau Robben selama 27 tahun ini diberikan nama baru oleh gurunya pada saat usia tujuh tahun. Dirinya diberi nama depan Inggris, "Nelson."

Menurut Mandela, pemberian nama Inggris sudah menjadil kebiasaan di antara orang Afrika pada masa itu. Nelson sendiri tidak mengetahui mengapa nama tersebut yang diberikan padanya.

4. Genghis Khan

Pada tahun 1162, Genghis Khan lahir dengan nama Temüjin-üge, yang diambil dari nama seorang kepala suku Tatar yang baru saja ditawan oleh ayahnya. Namun, dirinya baru dikenal sebagai "Genghis Khan" pada tahun 1206.

Pada tahun tersebut, Temüjin berhasil menyatukan atau menaklukkan berbagai kelompok di bawah kekuasaannya. Dirinya kemudian disebut sebagai "Genghis Khan" karena telah dianggap sebagai "Khan" dari semua suku.

5. Pelé

Pelé merupakan pemain sepak bola legendaris yang pernah memenangkan Piala Dunia sebanyak tiga kali–1958, 1962, dan 1970. Pelé sebenarnya bernama Edson Arantes do Nascimento. Nama tersebut konon diambil dari nama penemu Amerika Thomas Edison.

Dirinya diberi nama "Pelé" selama masa sekolahnya setelah salah mengucapkan nama bintang sepak bola favoritnya, Bilé. Dalam bahasa Ibrani, Pelé sendiri berarti "keajaiban."

6. Che Guevara

Tokoh Revolusi Kuba ini sebenarnya merupakan orang Argentina–sementara keluarganya berasal dari Irlandia. Hal tersebut menjadi sebab mengapa nama aslinya adalah "Ernesto Guevara Lynch" sesuai dengan nama ayahnya. Pada pertengahan tahun 1950-an, dirinya diberi gelar "El Che" atau "Che" sebagai pengganti nama belakangnya. Istilah “Che” sendiri berasal dari istilah interjeksi Argentina yang mirip dengan istilah "bro" atau “teman.”

7. Joseph Stalin

Nama asli dari pemimpin Soviet ini sebenarnya adalah Ioseb Besarionis dze Jugashvili, yang merupakan sebuah nama Georgia. Namun, dirinya terinspirasi dari pemimpin revolusioner Bolshevik, Vladimir Lenin–yang juga menggunakan nama alias. Jugashvili akhirnya menggunakan nama pena "Stalin" dalam tulisan-tulisannya.

"Stalin" sendiri memiliki arti "manusia baja," sebuah julukan yang dikaitkan dengannya selama memimpin Uni Soviet. Alasan sang revolusioner merubah namanya juga untuk menyembunyikan identitas aslinya dari polisi–saat merencanakan jatuhnya Kekaisaran Rusia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Mulai Bulan Depan, 500 Anak SD dan TK Sekitar UMY Jadi Sasaran Uji Coba Makan Siang Gratis

Bantul
| Jum'at, 13 September 2024, 14:07 WIB

Advertisement

alt

Kawah Ijen Mulai Dibuka Kembali, Ini SOP Pendakiannya

Wisata
| Sabtu, 07 September 2024, 21:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement