Advertisement
Pertanian Berkelanjutan Sarihusaha di Kemudo Menuai Hasil

Advertisement
Harianjogja.com, KLATEN—PT Sarihusada Generasi Mahardhika (Sarihusada) Plant Prambanan mengembangkan program pertanian berkelanjutan di Desa Kemudo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten.
Program tersebut menggelar panen raya di enam lahan pertanian dan tiga kebun bersama beberapa kelompok wanita tani (KWT). Panen raya bertujuan untuk mengajak kesadaran petani dan publik lebih luas untuk mengenal dan menerapkan pertanian ramah lingkungan.
Advertisement
Hasil panen kemudian diarak masyarakat ke Balai Desa Kemudo diiringi gamelan untuk diserahkan ke kepala desa, muspika dan Sarihusada. Agenda ini diikuti 200 peserta terdiri dari anak-anak, ibu-ibu dan petani serta tamu-tamu undangan.
Facility Services & Stakeholder Relations Manager Sarihusada Syarif Karnadi mengatakan panen raya menjadi wujud komitmen Sarihusada untuk memberikan banyak manfaat kepada masyarakat di sekitar pabrik.
“Penerapan pertanian berkelanjutan bisa memiliki keuntungan dari berbagai aspek. Dalam pelaksanaan program, kami menggandeng Gita Pertiwi sebagai mitra pelaksana, bersama-sama kami mendorong petani di sekitar pabrik kami untuk mulai menerapkan pertanian berkelanjutan,” tuturnya dalam keterangan tertulis kepada Harian Jogja, Kamis (22/8).
Pertanian berkelanjutan dinilai menjadi upaya perbaikan kondisi lahan dan meningkatkan kesuburan lahan dengan rehabilitasi dan revitalisasi seluruh ekosistem seperti tanah dan air.
Petani didorong untuk mengurangi pupuk kimia dengan memanfaatkan potensi lokal berupa kotoran hewan, arang sekam dan sludge yang dihasilkan oleh aktivitas Sarihusada yang ada di Desa Kemudo untuk dikembangkan menjadi bahan baku pupuk oganik.
Kepala Desa Kemudo, Hermawan Kristanto, mengatakan program itu bisa menjadi solusi alternatif untuk mengatasi masalah berkurangnya pupuk subsidi yang diterima petani.
Saat ini sudah ada tujuh KWT dan empat kelompok tani yang menerapkan prinsip Pertanian Berkelanjutan dengan luas lahan 11,36 Ha dan 39 orang petani di Desa Kemudo dan Desa Sanggrahan, Prambanan, Klaten. Petani menerapkan pola tanam padi-palawija-palawija atau padi-palawija-padi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Gara-gara Video Check In di Hotel Jadi Alasan Oknum TNI AL di Kalsel Bunuh Jurnalis
- Profil Calon Dirjen Bea Cukai, Letjen Djaka Budi Utama, Eks Tim Mawar Kopassus
- Profil Bimo Wijayanto yang Diperintah Presiden Prabowo untuk Benahi Coretax
- Hingga 20 Mei 2025, Kemnaker Catat 26.455 Orang Kena PHK
- Dukung Penyelenggaraan Sekolah Rakyat, Kemendagri Segera Koordinasi dengan Pemda
Advertisement
Advertisement

Berikut Sejumlah Destinasi Wisata Berbasis Pedesaan di Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Demo Ojol Hari Ini, Polda Metro Jaya Kerahkan 2554 Personel Pengamanan
- Bareskrim Sebut Jokowi Bakal Hadir untuk Klarifikasi Soal Ijazah Hari Ini
- Demo Besar Pengemudi Ojol Hari Ini di Jakarta, Massa Bergerak Mulai Pukul 12.30 WIB
- Viral Grup Inses Fantasi Sedarah, Pembahasan dan Pengesahan RUU Ketahanan Keluarga Diminta Disegerakan
- Klarifikasi Kasus Ijazah, Jokowi Ditanya 22 Pertanyaan oleh Penyidik Bareskrim Polri
- Demo Ojol 20 Mei, Begini Respons Ketua DPR RI
- Terkait Kasus Suap, KPK Geledah Kantor Kementerian Tenaga Kerja Hari Ini
Advertisement