Advertisement

Proyek Dairy4Development Diklaim Mampu Sejahterakan Peternak Sapi Perah

Newswire
Minggu, 30 Juni 2024 - 14:07 WIB
Abdul Hamied Razak
Proyek Dairy4Development Diklaim Mampu Sejahterakan Peternak Sapi Perah Salah satu kegiatan dalam proyek Dairy4Development oleh Frisian Flag Indonesia dengan dukungan dari FDOV Kementerian Luar Negeri Belanda. (ANTARA - HO/Frisian Flag Indonesia)

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Sejak tahun 2013, proyek Dairy4Development oleh Frisian Flag Indonesia berhasil dilaksanakan dan telah meraih ragam capaian. Salah satunya, meningkatkan produksi susu lokal berkualitas tinggi dan meningkatkan kesejahteraan para peternak sapi perah di Indonesia.

“Kami sangat bangga telah menjadi bagian dari keberhasilan penyelesaian proyek Dairy4Development,” kata Project Manager Dairy Development PT Frisian Flag Indonesia Akhmad Sawaldi, dikutip dari keterangan persnya, Minggu (30/6/2024).

Advertisement

BACA JUGA: Kunjungi Sleman, Mentan Dorong Pengembangan Produksi Susu Nasional

Dia menambahkan, “Di FrieslandCampina, kami percaya pada kekuatan kolaborasi dan pembangunan berkelanjutan untuk menciptakan dampak positif yang berkelanjutan”.

Dengan melibatkan 3.500 peternak lokal, proyek telah dilaksanakan selama 10 tahun di Pulau Jawa. Proyek ini pun telah membawa perubahan signifikan dalam industri susu di Indonesia.

Tidak hanya meningkatkan produksi susu lokal berkualitas tinggi, tetapi proyek ini juga mendorong pemberdayaan perempuan dan kewirausahaan. Selain itu, proyek ini juga dapat mengurangi produk limbah, seperti kotoran sapi yang digunakan sebagai pupuk organik.

Proyek Dairy4Development didukung oleh dana bantuan sebesar empat juta euro (atau sekitar Rp70.4 miliar) dari Kementerian Luar Negeri Belanda melalui program hibah Fasilitas untuk Kewirausahaan Berkelanjutan dan Ketahanan Pangan (FDOV).

“Proyek ini merupakan contoh perubahan sistem dalam rantai nilai pangan di Indonesia,” kata Senior Advisor RVO Jan Paul van Aken.

Adapun proyek Dairy4Development berfokus pada tiga pilar utama, yaitu Kurangi & Tingkatkan, Sederhana & Efektif, dan Kesejahteraan Berkelanjutan.

Pertama, ada pilar Kurangi & Tingkatkan yang berfokus pada peningkatan infrastruktur dan praktik-praktik di tingkat peternak. Melalui pilar ini, proyek Dairy4Development telah menghasilkan operasionalisasi tujuh titik pengumpulan susu.

BACA JUGA: Kementerian Pertanian Sebut Tingkat Produksi Susu Nasional Masih Jauh dari Kebutuhan

Kedua, terdapat pilar Sederhana & Efektif yang menekankan peningkatan pengetahuan dan keterampilan peternak melalui ragam program, seperti program Kartini Peternak Indonesia dan pelatihan Farmer2Farmer.

Terakhir, ada pilar Kesejahteraan Berkelanjutan yang memperkenalkan konsep Dairy Village. Konsep ini dilakukan secara kolektif oleh peternak desa untuk memiliki peternakan sapi perah modern, membangun sistem pasokan pakan yang kuat, serta meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan di tingkat peternakan.

Selama proyek berlangsung, berbagai pencapaian signifikan telah berhasil diraih. Salah satunya dengan peningkatan pelayanan koperasi serta peningkatan produktivitas dan kualitas susu.

Meskipun ada ragam tantangan yang dihadapi, seperti penundaan akibat COVID-19 dan wabah penyakit mulut dan kuku, proyek ini tetap berjalan dengan baik dan terbukti berhasil.

Ada banyak pelajaran berharga melalui proyek ini, yakni peluang peningkatan di berbagai bidang. Mulai dari strategi renovasi kandang, pelibatan peternak muda hingga pelatihan literasi keuangan.

Nantinya, dampak dari proyek ini akan terus diperluas dan kegiatan akan dilaksanakan secara berkelanjutan melalui dukungan program FDOV. Hal ini menandai dimulainya babak baru dalam memberdayakan komunitas peternak sapi perah di seluruh Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

KPP Sebut 90 Persen Tambang di Kali Progo Ilegal

Bantul
| Selasa, 02 Juli 2024, 12:27 WIB

Advertisement

alt

Harga Tiket Masuk Museum Benteng Vredeburg dan Jam Buka

Wisata
| Sabtu, 29 Juni 2024, 16:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement