Advertisement
85 Ribu Tiket Kereta Cepat Terjual selama Libur Iduladha 2024
![85 Ribu Tiket Kereta Cepat Terjual selama Libur Iduladha 2024](https://img.harianjogja.com/posts/2024/06/19/1178433/kereta-cepat-antara.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mencatat 85 ribu tiket kereta cepat Whoosh terjual selama periode libur panjang Idul Adha 1445 Hijriah, 14-18 Juni 2024.
"Sampai dengan saat ini, tiket Whoosh yang telah terjual pada periode 14 sampai dengan 18 Juni telah mencapai 85 ribu tiket," kata General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa.
Advertisement
Ia mengatakan jumlah tiket yang telah terjual tersebut diprediksi masih akan terus bertambah seiring penjualan di berbagai saluran yang masih terus berlangsung.
PT Kereta Cepat Indonesia China juga mengangkut 21 ribu penumpang saat puncak libur Hari Raya Idul Adha tahun ini, yakni pada Sabtu (15/6). "Jumlah ini menjadi angka tertinggi sementara pada periode long weekend Idul Adha sejak 14-18 Juni 2024," ujar Eva.
Menurut dia, Whoosh masih menjadi pilihan masyarakat untuk bertransportasi pada momentum libur panjang Idul Adha.
"Tidak sedikit jadwal perjalanan Kereta Cepat Whoosh di hari itu memiliki okupansi di atas 95 persen. Efisiensi dan efektifitas yang ditawarkan menjadi alasan utama masyarakat untuk menggunakan kereta cepat pertama di Asia Tenggara ini," katanya.
Ia menyebutkan Stasiun Halim menjadi stasiun dengan keberangkatan tertinggi dengan jumlah 13.550 penumpang atau 60 persen dari keseluruhan penumpang Whoosh pada hari tersebut. Stasiun Padalarang melayani 5.703 penumpang dan Stasiun Tegalluar 1.836 penumpang.
Secara total volume penumpang pada libur bersama Idul Adha mengalami peningkatan sekitar 25 persen dibandingkan hari-hari biasa.
"Pada momen libur akhir pekan ini, tiket perjalanan Whoosh keberangkatan Halim mulai pukul 06.40 WIB-18.00 WIB atau sebanyak 20 dari 24 perjalanan mayoritas okupansi mencapai hingga 98 persen," ucapnya.
Ia menyatakan banyak masyarakat memanfaatkan Whoosh sebagai salah satu moda transportasi dari dan menuju Jakarta-Bandung juga tidak lepas dari inovasi layanan yang terus dilakukan KCIC.
"Mayoritas penumpang Whoosh pada periode kali ini adalah wisatawan yang turun di Stasiun Padalarang dan melanjutkan menggunakan KA Feeder menuju Stasiun Bandung. Melalui kolaborasi dengan destinasi wisata, penumpang Whoosh bisa mendapatkan diskon hingga gratis ke berbagai lokasi," ujarnya.
Tidak hanya fokus layanan angkutan kereta cepat, katanya, KCIC juga terus berupaya berkontribusi pada pengembangan dan peningkatan ekonomi di berbagai daerah.
“Whoosh bukan hanya sebuah moda transportasi modern bagi masyarakat , tetapi juga bisa menjadi penggerak roda ekonomi masyarakat," kata Eva.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Indonesia Digempur Keramik Asal China dengan Harga Murah, Produsen Lokal Menjerit
- 239 Instansi Terdampak Kena Serangan Siber PDNS
- Rekrutmen Pekerja lewat Medsos Jadi Modus Perdagangan Orang
- Daftar 20 Maskapai Penerbangan Terbaik Dunia 2024, Indonesia Masuk?
- Perputaran Uang Judi Online Ribuan Anggota DPR Mencapai Rp25 Miliar
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/06/29/1179606/kecelakaan-bus-bukit-bego.jpg)
Tegas! Dishub Bantul Bantul Larang Bus Pariwisata Lewati Jalur Turun dari Dlingo ke Imogiri
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/06/23/1178907/gunung-ujung-pisau.jpg)
Gunung Batu di Tiongkok Dijuluki Ujung Pisau Berkat Bentang Alamnya yang Unik
Advertisement
Berita Populer
- Bawaslu Ingatkan ASN dan Kepala Desa Tidak Terlibat Politik Praktis di Pilkada 2024
- PKS Usung Anies-Shohibul di Pilkada Jakarta, Begini Respons PKB
- Berantas Judi Online Kepala Daerah, Mendagri Segera Gali Info dari PPATK
- Kepala Desa di Brebes Korupsi Dana Desa untuk Main Judi Online
- ASN Diingatkan Tetap Netral dalam Pilkada, Bawaslu: Jangan Mengulangi Kesalahan
- Balai Harta Peninggalan Semarang Keluarkan Pengumuman Pailit PT Gunung Samudera Tirtomas dan Robinson Saalino
- Korupsi Kementan, Mantan Direktur Alsintan Dituntut 6 Tahun Penjara
Advertisement
Advertisement