Advertisement

Menhub Budi Karya Sebut Pembangunan Infrastruktur Transportasi Meningkat Selama 10 Tahun Terakhir

Lorenzo Anugrah Mahardhika
Sabtu, 18 Mei 2024 - 12:57 WIB
Ujang Hasanudin
Menhub Budi Karya Sebut Pembangunan Infrastruktur Transportasi Meningkat Selama 10 Tahun Terakhir Menhub Budi Karya Sumadi. - ANTARAFOTO/Rossa Panggabean

Advertisement

Harianjogja.com JAKARTA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut pembangunan infratruktur transportasi di seluruh Indonesia meningkat selama 10 tahun terakhir.

Budi Karya menjelaskan, pembangunan tersebut diantaranya meliputi konstruksi dan revitalisasi terminal tipe A yang lebih luas dan modern, pengembangan bandara serta pelabuhan yang mampu menampung volume yang lebih besar, juga pembaruan sistem transportasi massal seperti bus listrik, MRT, LRT, serta Kereta Api Cepat.

Advertisement

“Kita lihat 10 tahun terakhir ini terjadi serangkaian proses pembangunan transportasi di perkotaan dan seluruh Indonesia. Semua relatif naik. Laut paling tinggi, lalu sektor perkeretaapian, bandara, serta penyeberangan,” ujar Budi Karya dalam keterangan resminya, Sabtu (18/5/2024).

Budi Karya menjelaskan pada sektor transportasi darat, telah dilakukan 85 pengembangan pelabuhan penyeberangan, 65 pembangunan dermaga penyeberangan, 12 pembangunan pelabuhan penyeberangan baru, serta 6 kota metropolitan dengan sistem angkutan massal perkotaan.

Kemudian, pada sektor perkeretaapian, telah dilakukan pembangunan 10.709 kilometer spoor (km’sp) jalur kereta api, 58 lokasi pembangunan dan modernisasi stasiun kereta api, pembangunan LRT, MRT, Kereta Cepat WHOOSH, kereta api trans Sulawesi dan kereta perintis.

Pada sektor transportasi laut, telah dibangun 39 trayek tol laut, 51 proyek pembangunan dan pengembangan serta rehabilitasi fasilitas pelabuhan. Sementara itu, pada sektor udara telah dibangun 41 rute jembatan udara dan pembangunan 26 bandar udara baru.

BACA JUGA: Menhub Budi Karya Ajak Masyarakat Manfaatkan Kereta Bandara YIA

Terkait konektivitas, Budi Karya mengatakan, selama 10 tahun ke belakang terus dibangun konektivitas tol laut dan angkutan perintis. Saat ini, tol laut memiliki 191 trayek dengan pertumbuhan 11% per tahun.

Total muatan kontainer berangkat berjumlah 84.609 ton dengan muatan kontainer balik berjumlah 26.362 ton. Sedangkan total muatan non-kontainer berangkat berjumlah 530.403 teus dengan muatan non-kontainer balik berjumlah 27.551 teus.

Pada angkutan kapal perintis, selama 10 tahun ini total trayek yang dimiliki mencapai 1.070 dengan pertumbuhan 3% per tahun. Total penumpang berjumlah 5.901.027 dengan pertumbuhan 13% per tahun. Sementara itu, jumlah muatan barang mencapai 1.058.759.

Pada angkutan udara perintis, total terdapat 2.828 rute penumpang, 278 rute kargo, serta 10 rute udara kargo. Sedangkan pada angkutan perkeretaapian perintis telah beroperasi 9 kereta dengan jumlah penumpang yang terus meningkat tiap tahunnya.

“Selain itu, kita juga sedang melakukan keperintisan dengan membuka kereta api di Surabaya, Semarang, Bandung, dan Medan. Jadi kereta api tidak antarpulau saja tapi aglomerasi juga menjadi penting,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Gempur Rokok Ilegal

Advertisement

alt

Demi Lolos PPDB Jalur Zonasi, Banyak Orang Tua di Gunungkidul Siasati Titik Tagging

Gunungkidul
| Rabu, 26 Juni 2024, 19:47 WIB

Advertisement

alt

Inilah Rute Penerbangan Terpendek di Dunia, Naik Pesawat Hanya Kurang dari 2 Menit

Wisata
| Sabtu, 22 Juni 2024, 11:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement