Advertisement
PPP Disebut Pengamat Segera Gabung Prabowo

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Gerak-gerik Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang ingin bergabung ke kubu Prabowo-Gibran sudah tercium sejak lama. Hal ini diutarakan pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Survei dan Polling Indonesia (SPIN) Igor Dirgantara.
"Memang dari awal PPP pasti bergabung atau ingin bergabung potensinya besar, hampir 90 persen untuk melanjutkan apa yang sudah dirintis Prabowo," kata Igor saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa (16/4/2024).
Advertisement
Igor menjelaskan gerak-gerik itu telah terlihat ketika mantan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PPP Sandiaga Uno melakukan halalbihalal ke rumah Prabowo Subianto di Hambalang pada Kamis (11/4).
Menurut ia, kunjungan itu merupakan salah satu gestur politik yang ditunjukkan Sandiaga sebagai tanda ingin masuk ke kubu Prabowo-Gibran.
Gestur kedua, yakni pernyataan yang dilontarkan Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy tentang kemungkinan besar partai berlambang Ka'bah itu masuk ke koalisi pemerintah.
"Rohmarumuzi mengatakan bahwa peluang PPP bergabung dengan Prabowo-Gibran itu lebih positif daripada di luar pemerintahan karena partai kecil jadi oposisi enggak ada yang ndengerin (mendengarkan)," kata Igor.
Paling terbaru, yakni kedatangan Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP Mardiono pada acara halalbihalal yang digelar DPP Partai Golkar di Jakarta, Senin (15/4/2024).
Igor mengatakan masuknya PPP ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) merupakan tambahan tenaga baru bagi Prabowo-Gibran dalam menjalankan pemerintahan.
Dengan banyak dukungan partai politik untuk Prabowo-Gibran, ia yakin seluruh program yang dicanangkan untuk kemakmuran rakyat akan berjalan secara maksimal.
BACA JUGA: Sinyal Investasi Apple ke Indonesia Menguat, CEO Dijadwalkan Datang Besok
Kini, tambah Igor, internal partai KIM tinggal merancang ulang pembagian tugas untuk mendukung Prabowo-Gibran jika PPP resmi bergabung.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menggelar acara halalbihalal yang didatangi seluruh elite partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (15/4). Dalam acara itu, Plt. Ketua Umum PPP Mardiono juga terlihat hadir.
Dalam acara tersebut, Airlangga menyatakan bahwa acara halalbihalal DPP Partai Golkar merupakan momentum rekonsiliasi partai politik usai Pemilu 2024.
"Momentum ini juga rekonsiliasi bagi partai-partai politik, terutama bagi partai yang mendukung Prabowo dan Gibran. Bagi yang belum, ya, kami terbuka," kata Airlangga.
Airlangga mengemukakan bahwa PPP merupakan parpol yang pernah membangun Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Partai Golkar dan PAN.
"Ini alasannya Pak Mardiono hadir. Karena kami sudah 2 tahun bersama, hanya ujungnya aja berpisah sedikit. Akan tetapi, sesudah 14 Februari, janji semua bergabung kembali," ungkap Airlangga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

Ruas JJLS Baron Ambles, Pengguna Jalan Diminta Berhati-Hati
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement