Advertisement

Kalah 238 Kali dalam Pemilu, Pria Ini Belum Menyerah dan Akan Maju Lagi

Lajeng Padmaratri
Sabtu, 06 April 2024 - 12:57 WIB
Lajeng Padmaratri
Kalah 238 Kali dalam Pemilu, Pria Ini Belum Menyerah dan Akan Maju Lagi K. Padmarajan, pria asal Tamil Nadu, India yang sudah ikut 238 kontestasi pemilu, namun belum pernah menang sekalipun. - AFP

Advertisement

Harianjogja.com, CHENNAI—Seorang pemilik bengkel ban di negara bagian Tamil Nadu, India punya kisah yang unik, sekaligus agak menyedihkan. Pria itu sudah pernah mengikuti 238 kontestasi pemilihan umum (pemilu), namun belum pernah menang sekalipun.

Kisah pria bernama K. Padmarajan itu bisa menjadi salah satu contoh keteguhan. Selama 65 tahun hidupnya, ia telah berpartisipasi dalam ratusan pemilu yang belum pernah ia menangkan.

Advertisement

BACA JUGA: Dosen Ini Punya Cara Unik Agar Mahasiswa Tidak Nyontek Saat Ujian

Menurut Times of India, pria asal Salem, Tamil Nadu itu sudah ikut pemilu sejak tahun 1988. Saat itu, dia tahu bahwa dirinya hampir tidak punya peluang, tapi dia ingin menunjukkan bahwa orang biasa mana pun berhak mencalonkan diri untuk posisi resmi. Rupanya, calon independen itu kalah dalam pemilu pertamanya dan ingin mencoba lagi.

Kemenangan terdekatnya dalam pemilu terjadi pada tahun 2011 ketika ia mencalonkan diri sebagai anggota majelis umum di Kota Mettur dan memperoleh 6.273 suara. Ia tertinggal jauh dari pemenang, yang memperoleh lebih dari 75.000 suara. Namun, momen tersebut memberinya harapan bahwa suatu hari ia bisa menang.

Selama tiga dekade terakhir, ia tidak hanya ikut serta dalam pemilihan lokal dan parlemen, melainkan juga pemilihan presiden. Ia telah kalah dalam pemilu melawan tokoh-tokoh penting seperti Perdana Menteri India Narendra Modi atau pendahulunya Atal Bihari Vajpayee dan Manmohan Singh. Tapi dia menanggung kerugiannya dan ingin menjadi teladan bagi generasi muda.

Meskipun gagal sebanyak 238 kali dalam upayanya untuk menduduki jabatan publik di India, Padmarajan tidak merasa gentar saat ia bersiap untuk mengikuti pemilu di negara demokrasi terbesar di dunia.

Tahun ini, ia akan mengikuti pemilunya yang ke-239. Dalam pemilu yang akan dimulai pada 19 April mendatang, ia memperebutkan kursi parlemen di distrik Dharmapuri, Tamil Nadu. Padmarajan kemungkinan besar tidak akan menang, namun kini kemenangan bukanlah segalanya baginya. Nampaknya, ia hanya ingin memperpanjang daftar kekalahan beruntunnya.

BACA JUGA: 8 Ucapan Selamat Hari Raya Idulfitri 2024, Ada Bahasa Inggris hingga Bahasa Jawa

Baru-baru ini, ia menegaskan bahwa kemenangan adalah tujuan kedua. Ia meyakini bahwa sikap ketahanan dan menerima kekalahan adalah kuncinya dan tidak ada yang lebih baik darinya.

Selain bengkel bannya, Padmarajan juga membuka layanan pengobatan homeopati dan bekerja sebagai editor media lokal. Namun di antara semua pekerjaannya, memperjuangkan pemilu adalah yang paling penting, katanya.

“Ini tentang keterlibatan,” katanya dikutip dari Hindustantimes, Sabtu (6/4/2024). “Orang-orang ragu untuk memasukkan nominasinya. Jadi saya ingin menjadi panutan, untuk menciptakan kesadaran.”

Puluhan tahun ikut pemilu, tentu biaya yang dikeluarkan tidak murah. Dia memperkirakan telah menghabiskan ribuan dolar selama lebih dari tiga dekade untuk biaya nominasi. Itu termasuk uang jaminan sebesar 25.000 rupee (Rp4,7 juta) untuk pemilu terakhirnya, yang tidak akan dikembalikan kecuali ia memenangkan lebih dari 16 persen suara.

Satu-satunya kemenangannya adalah mendapatkan tempat sebagai kandidat pemilu India yang paling gagal dalam Limca Book of Records, arsip rekor negara yang dipegang oleh orang India.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Hindustan Times, Oddity Central

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Indonesia Vs Irak, Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23

Jogja
| Selasa, 30 April 2024, 03:37 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement