Advertisement
Banjir Surut, Stasiun Semarang Mulai Beroperasi

Advertisement
Harianjogja.com, SEMARANG—Stasiun Semarang Tawang kembali beroperasi setelah banjir yang melanda sebagian wilayah Ibu Kota Jawa Tengah pada Kamis (14/3/2024) mulai surut.
Manajer Humas PT KAI Daop 4 Semarang Franoto Wibowo di Semarang mengatakan, arus naik dan turun penumpang kembali normal mulai pagi ini. "Pembersihan area yang terdampak banjir sudah dilakukan sehingga bisa kembali dioperasionalkan," katanya, Jumat (15/3/2024)
Advertisement
Ia memastikan akses menuju ke stasiun juga sudah tidak lagi tergenang. KA Argo Merbabu relasi Semarang-Jakarta sudah bisa diberangkatkan dari Stasiun Tawang pada pukul 05.50 WIB.
BACA JUGA : Daop 6 Yogyakarta Batalkan 4 Perjalanan KA Imbas Banjir di Semarang
Jalur KA pada 3 titik tersebut tergenang air sejak Kamis dinihari dengan ketinggian lebih dari 10 cm di atas kop rel sehingga tidak memungkinkan untuk dilewati perjalanan kereta api.
Sebelumnya dampak dari banjir Semarang sejumlah kereta api terpaksa dialihkan melalui jalur selatan. Daop 6 Yogyakarta meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dialami pelanggan kereta api yang perjalanannya terdampak banjir di wilayah Semarang tepatnya di Petak Jalan Semarang Tawang - Alastua, Emplasement Stasiun Semarang Tawang dan Petak Jalan Mangkang - Kaliwungu.
Akibat peristiwa tersebut Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng saat ini tidak dapat melayani naik dan turun penumpang sampai dengan kondisi banjir teratasi. Kejadian tersebut juga berdampak pada KA-KA yang melewati Daop 6 dan mengarah ke tujuan Semarang.
Daop 6 Yogyakarta melaporkan dampak banjir tersebut beberapa KA Daop 6 sempat dibatalkan perjalanannya seperti:
1. KA 161 (Joglosemarkerto) relasi Solobalapan-Tegal
2. KA 162 (Joglosemarkerto) relasi Tegal-Solobalapan
3. KA 207F (KA Banyubiru) relasi Solobalapan-Semarang Tawang
4. KA 210F (KA Banyubiru) relasi Semarang Tawang-Solobalapan
Selain itu, beberapa KA yang semestinya lewat jalur utara dialihkan perjalanannya melalui lintas selatan Solo - Yogyakarta - Kroya - Purwokerto - Cirebon. Kereta api yang dialihkan melalui jalur selatan, antar lain, 10 KA ke arah Jakarta terdiri atas Harina, Pandalungan, Brawijaya, Sembrani, Parcel Utara, Argo Bromo Anggrek, Kertajaya, Dharmawangsa, Majapahit, Blambangan.
BACA JUGA : Dampak Banjir Semarang, 14 Kereta Api dari Cirebon Terlambat hingga 5 Jam
"8 KA ke arah Surabaya terdiri atas Jayabaya, Sembrani, Pandalungan, Majapahit, Argo Bromo Anggrek, Harina, Parcel Utara, Gumarang. Oleh karenanya bagi para pelanggan yang perjalanan KA nya terimbas, KAI memberikan kompensasi sesuai regulasi yang berlaku baik berupa Service Recovery maupun pengembalian tiket hingga 100% tidak termasuk biaya pesan," kata Manager Humas Daop 6 Yogyakarta Krisbiyantoro.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pemilik Karaoke di Semarang Menyediakan Penari Tanpa Busana, Polisi Menetapkannya Jadi Tersangka Kasus Prostitusi
- Iduladha, 80 Ribu Warga Palestina Salat Id di Masjid Al-Aqsa di Tengah Pembatasan oleh Israel
- Diduga Jadi Korban Pengeroyokan, Tahanan Kasus Pencabulan Anak Tewas di Sel Tahanan Polresta Denpasar
- Empat Perusahaan Tambang Nikel Ini Diawasi Karena Diduga Merusak Lingkungan Raja Ampat
- Rentetan Kejadian yang Membuat Donald Trump Murka dan Ancam Putus Kontrak dengan Perusahaan Elon Musk
Advertisement

Jadwal KRL Jogja Solo Terbaru Hari Ini, Sabtu 7 Juni 2025, Berangkat dari Stasiun Tugu Turun di Balapan Solo
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- KPK Pastikan Panggil Ridwan Kamil Dalam Kasus BJB
- Soal Pencairan BSU, Menaker: Sebelum Minggu Kedua Kita Berharap Sudah Disalurkan
- Cek Kerusakan Alam Akibat Tambang Nikel, Bahlil Nyatakan akan Kunjungi Raja Ampat
- Jadwal Layanan Operasional BCA Selama Libur Iduladha 2025
- Kerabat Ratu Wilhelmina Peringati Seabad Jam Gadang
- Rentetan Kejadian yang Membuat Donald Trump Murka dan Ancam Putus Kontrak dengan Perusahaan Elon Musk
- Empat Perusahaan Tambang Nikel Ini Diawasi Karena Diduga Merusak Lingkungan Raja Ampat
Advertisement
Advertisement