1 Juta Penerima Manfaat ZIS Bakal Disasar selama Ramadan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Sebanyak 1 juta masyarakat penerima manfaat bakal disasar penyaluran zakat infak sedekah melalui program #RamadanMendekatkan bakal digulirkan selama ramadan. Program ini diharapkan dapat membantu masyarakat miskin di tengah harga pangan yang terus melonjak.
Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag RI Waryono Abdul Ghafur mengatakan ramadan menjadi momentum bagi masyarakat yang memiliki kemampuan untuk bersedekah maupun zakat. Selain itu menjadi keberkahan bagi masyarakat kurang mampu untuk disasar sebagai penerima manfaat. Oleh karena itu, ia mengapresiasi program #RamadanMendekatkan digulirkan Dompet Dhuafa yang menarget banyak penerima manfaat melalu zakat.
Advertisement
BACA JUGA : Ribuan Takjil Dibagikan Selama Ramadan di DIY, Catat Lokasinya dan Menunya
"Zakat ini merupakan modal sosial dalam mendekatkan antara yang kaya dan miskin. Zakat mal di masyarakat mulai aktif, saya melihat ini menjadi peningkatan kesadaran masyarakat yang wajib zakat. Kami berharap zakat menjadi gaya hidup bagi masyarakat," katanya, Kamis (7/3/2024).
Ketua Ramadan 1445 H Dompet Dhuafa Rina Fatimah mengatakan target 1 juta penerima manfaat itu tersebar di 38 provinsi seluruh Indonesia. "Mulai dari grebek kampung, mudik gratis, pos mudik, tebar zakat fitrah, fidyah, berbagi paket sahur dan berbuka puasa dan lain-lain," ujarnya.
Selain itu menggelorakan program bagi warga di Palestina seperti paket sahur dan berbuka puasa, pembuatan masjid darurat hingga bingkisan ramadan. "Kami terus berupaya memaksimalkan kebaikan Ramadan tahun ini berkolaboraksi bersama berbagai mitra untuk terus menjamah warga di Palestina," katanya.
BACA JUGA : Stabilisasi Harga Beras, Disperindag DIY Genjot Pasar Murah Saat Ramadan
Direktur Institute For Demographic and Poverty Studies (IDEAS) Yusuf Wibisono mengatakan dengan melonjaknya harga pangan dan kebutuhan lainnya, program ramadan akan sangat membantu masyarakat. "Kami menilai seharusnya pemanfaatan program pangan harus melibatkan program yang dapat mendorong laju ekonomi lebih baik. Misalnya food estate berbasis wakaf maupun pesantren," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Supriyani, Guru Honorer yang Dituduh Memukul Anak Polisi Divonis Bebas
- Walhi Minta Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Jadi Momentum Berantas Penjahat Lingkungan
- KPK Sebut OTT di Bengkulu Terkait Pungutan Pendanaan Pilkada
- Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
- Polisi Tembak Polisi hingga Tewas di Solok, Polda Sumbar Dalami Motifnya
Advertisement
Pemerintah Naikkan PPN Jadi 12%, PHRI Bantul Minta Pemerintah Kaji Ulang
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- KPK Ungkap Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah Peras Kepala Dinas untuk Biaya Pencalonan Pilkada
- KPK Sita Rp7 Miliar dari OTT Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah
- Pilkada 2024: Megawati Akan Mencoblos di TPS Kebagusan
- KJRI Upayakan Pemulangan 7 Jenazah TKI dari Malaysia
- Polda Sumbar Ungkap Peran AKP Danang di Tambang Ilegal Solok
- Presiden Prabowo Akan Mencoblos di TPS 08 Bojongkoneng Bogor
- Viral Ratusan Burung Pipit Ditemukan Mati di Bandara Ngurah Rai, Ini Penjelasan BKSDA
Advertisement
Advertisement