Desa Kreatif Berbasis Digital Dikembangkan GSI Bersama Universitas Amikom
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Sebuah yayasan nonpemerintah Ghra Sembada Insani (GSI) menggandeng Universitas Amikom Yogyakarta mengembangkan desa kreatif digital berbasis teknologi informasi melalui program membangun Indonesia dari Desa (MIDD). Program ini dikembangkan di wilayah DIY dan secara umum Indonesia.
Yayasan ini memiliki komitmen dalam pengembangan ekonomi kerakyatan dan pemberdayaan masyarakat, khususnya di sektor pertanian, perikanan, UMKM dan pariwisata desa. Selain itu menjadi jembatan antara masyarakat desa dengan pemerintah, perguruan tinggi, lembaga keuangan dan pelaku usaha melalui konsep pentahelix.
Advertisement
BACA JUGA : Digital Branding Desa Wisata Bugisan Prambanan
"Program ini melanjutkan program yang sudah berjalan sebelum tahun 2020, merupakan agenda membangun Indonesia dari desa dengan ekonomi kreatitf," kata penggagas program Membangun Indonesia dari Desa, Profesor Gunawan Sumodiningrat, Rabu (28/2/2024).
Adapun komitmen kerja sama pengembangan desa digital telah diteken antara Yayasan GSI A. Iskandar Zulkarnain dengan Rektor Universitas Amikom Profesor M. Suyanto. "Impelemtansi MIDD dengan ekonomi kreatif fokus pada beberapa aplikasi yang saat ini sudah dimiliki Universitas Amikom. Terdiri atas ketahanan pangan iTani, Wisata Happy Tourism, Mobilitas, bengkel, dan HepiCar. Aplikasi teknologi informasi ini diharapkan dapat mengakselerasi pembangunan di desa-desa di Indonesia, khususnya DIY," kata A. Iskandar Zulkarnaik.
Selain tiga aplikasi yang diguanakan, pengembangan desa kreatif, juga mengedukasi masyarakat untuk untuk menabung melalui program Haji Muda. Merupakan gerakan menabung haji sejak dini, ketika masa tunggu yang panjang untuk melaksanakan ibadah haji, dapat merencanakan ibadah hajinya sejak usia muda. "Sehingga dapat berhaji di saat usianya masih produktif," ujarnya.
BACA JUGA : Pelaku Ekraf Desa Wisata Bugisan Ikuti Kegiatan Digital Transformation
Rektor Universitas Amikom Yogyakarta Profesor Suyanto menambahkan pengembangan ekonomi kreatif dan digital dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Langkah ini bisa dilakukan dengan menggandeng anak muda, sehingga mereka dapat mengembangkan potensi desa berbasis digital.
"Kami memiliki SDM unggul yang memiliki keahlian teknologi informasi dan memnguasai ekonomi kreatif. Para mahasiswa dan alumni dapat menjadi pendamping para petani dan usaha mikro kecil di desa-desa," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Walhi Minta Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Jadi Momentum Berantas Penjahat Lingkungan
- KPK Sebut OTT di Bengkulu Terkait Pungutan Pendanaan Pilkada
- Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
- Polisi Tembak Polisi hingga Tewas di Solok, Polda Sumbar Dalami Motifnya
- Eks Bupati Biak Ditangkap Terkait Kasus Pelecehan Anak di Bawah Umur
Advertisement
Pilkada Kulonprogo, 8 TPS Rentan Intimidasi, 61 Terkendala Internet
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Hoaks di Masa Tenang Pilkada Jadi Sorotan Bawaslu, Ini 5 Provinsi Paling Rawan
- Dikawal 4 Jet Tempur PEA, Pesawat Presiden Prabowo Mendarat di Abu Dhabi
- Temui Pemerintah Arab Saudi, Menteri Agama Bahas Haji 2025
- Menteri Lingkungan Hidup Minta Semua Pemda Tuntaskan Roadmap Penanganan Sampah
- Mendes Yandri Akan Lakukan Digitalisasi Pengawasan Dana Desa
- Prediksi BMKG: Sebagian Besar Wilayah Indonesia Diguyur Hujan
- KPK Periksa Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah
Advertisement
Advertisement