Advertisement

AS Kembali Tuding Soal Pesawat Mata-Mata China, Ada Kaitannya dengan Jaringan Internet

Newswire
Minggu, 31 Desember 2023 - 12:27 WIB
Abdul Hamied Razak
AS Kembali Tuding Soal Pesawat Mata-Mata China, Ada Kaitannya dengan Jaringan Internet Ilustrasi dampak balon udara pada penerbangan. - Ditjen Hubud/AirNav Indonesia

Advertisement

Harianjogja.com, WASHINGTONAmerika Serikat kembali menuding pesawat mata-mata China yang melintas di atas AS awal tahun ini berkomunikasi dengan China melalui layanan penyedia internet yang berbasis di AS.

Seorang pejabat intelijen AS yang tak ingin disebutkan namanya menduga bahwa, berdasarkan penyelidikan, sebuah perusahaan internet AS menyediakan layanan agar balon China itu terus berkomunikasi, sebut NBC News pada Jumat.

Advertisement

BACA JUGA: Ribuan Imigran Ilegal Serbu AS saat Perayaan Natal

Pejabat itu melaporkan bahwa perusahaan internet tersebut digunakan untuk mengirim dan menerima informasi dari China melalui balon tersebut.

Dalam penyelidikan internal, perusahaan yang namanya tidak disebutkan dengan alasan keamanan itu menyatakan tak ada bukti yang mendukung tuduhan tersebut.

“Seperti yang telah kami jelaskan sebelumnya, pesawat tersebut, yang digunakan untuk penelitian meteorologi, secara tidak sengaja melayang di atas AS karena arah angin barat dan kemampuan kemudi mandiri yang terbatas,” kata juru bicara Kedutaan Besar China di Washington dimutip Minggu (31/12/2023)

Pada 3 Februari, Pentagon melaporkan bahwa balon intelijen di atas ketinggian milik China terbang di atas benua AS dan melewati fasilitas-fasilitas militer yang sensitif, termasuk depot-depot hulu ledak nuklir dan rudal jarak jauh di negara bagian Montana.

China mengungkapkan balon tersebut wahana sipil yang digunakan untuk penelitian meteorologi yang tak sengaja melayang masuk wilayah udara AS akibat kurangnya kemampuan kendali, gara-gara angin.

Penjelasan Beijing tidak memuaskan Washington. Pada 4 Februari, ketika berada di atas Samudera Atlantik, balon itu ditembak oleh pesawat militer AS di atas perairan teritorial Amerika, atas perintah Presiden Joe Biden.

China kemudian memprotes AS karena "menggunakan kekuatan untuk mengatasi wahana udara sipil tanpa awak".

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

TPA Piyungan Ditutup, TPS3R di Tingkat Kalurahan di Bantul Kebanjiran Pelanggan

Bantul
| Sabtu, 04 Mei 2024, 13:07 WIB

Advertisement

alt

Mencicipi Sapo Tahu, Sesepuh Menu Vegetarian di Jogja

Wisata
| Jum'at, 03 Mei 2024, 10:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement