Advertisement

Kemlu RI Serukan ke Israel Hentikan Serang Fasilitas Sipil

Newswire
Senin, 06 November 2023 - 13:17 WIB
Sunartono
Kemlu RI Serukan ke Israel Hentikan Serang Fasilitas Sipil Menlu Retno Marsudi menjawab pernyataan wartawan di Gedung Pancasila, Jakarta, Senin (14/8/2023). Antara - Yashinta Difa

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyerukan kepada Israel agar menghentikan pembunuhan terhadap warga sipil dan menyerang fasilitas sipil seperti rumah sakit, masjid, dan gereja.

"Patuhi hukum humaniter internasional. Sekjen PBB pernah mengatakan, di dalam perang pun ada hukumnya,” kata Retno dalam rekaman video yang disampaikan Kementerian Luar Negeri pada Senin (6/11/2023).

Advertisement

Berkaitan dengan Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Kemlu memastikan rumah sakit tersebut hingga kini masih beroperasi untuk merawat para korban konflik Israel-Hamas, meskipun pasokan bahan bakar semakin menipis.

BACA JUGA : Indonesia Siapkan Bantuan Tahap II untuk Palestina Sebesar Rp31,9 Miliar

Kementerian Luar Negeri juga terus berkomunikasi dengan tiga relawan MER-C di rumah sakit itu, yaitu Fikri Rofiul Haq, Reza Aldilla Kurniawan, Farid Zanzabil Al Ayubi, untuk memastikan keselamatan mereka.

Ketiga relawan Indonesia tersebut memilih tetap tinggal di Gaza untuk melanjutkan kerja kemanusiaan mereka.

Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza menjadi harapan satu-satunya warga Palestina di Gaza utara di tengah meningkatnya serangan Israel ke daerah kantong Palestina tersebut, yang dibombardir tanpa henti sejak Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober 2023.

Relawan organisasi kemanusiaan MER-C Fikri Rofiul Haq mengatakan banyak korban jiwa dan korban luka-luka yang dilarikan ke RS Indonesia karena rumah sakit itu adalah satu-satunya rumah sakit dengan fasilitas cukup memadai di Gaza utara.

"RS Indonesia merupakan rumah sakit terbesar di Gaza utara, sehingga banyak korban luka-luka maupun meninggal dilarikan ke sini," kata Fikri kepada ANTARA di Jakarta, Sabtu (4/11/2023).

Namun, RS Indonesia di Jalur Gaza saat ini sedang mengalami krisis energi akibat tidak dialiri listrik. RS itu kini hanya mengandalkan dua generator untuk menjalankan kegiatannya.

Sayangnya, satu dari dua generator tersebut rusak, sedangkan satu generator yang masih berfungsi terkendala pasokan bahan bakar yang terbatas.

Terbatasnya bahan bakar disebabkan oleh blokade Israel yang membuat pasokannya tidak dapat masuk Jalur Gaza.

BACA JUGA : Perang Israel-Palestina Pengaruhi Ekspor DIY

"RS Indonesia sebenarnya mempunyai panel surya, tetapi itu hanya bisa menyala siang hari dan kekuatan listriknya tidak bisa menghidupkan semua (peralatan rumah sakit), sehingga satu generator itu selalu menyala 24 jam," kata Fikri. Dia mengatakan saat ini ada lebih dari 2.000 pengungsi di RS Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

DBD di Sleman Capai 128 Kasus, 1 Meninggal Dunia hingga Oktober 2023

Sleman
| Minggu, 03 Desember 2023, 11:47 WIB

Advertisement

alt

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya

Wisata
| Jum'at, 01 Desember 2023, 19:12 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement