Advertisement
Kenaikan Harga Beras, Jokowi: Indonesia Masih Lebih Baik Dibanding Tetangga
Jokowi mengunjungi pasar Jatinegara untuk meninjau harga kebutuhan pokok, Selasa (19/9/2023) - Sekretariat Presiden / Muchlis Jr
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA–Kenaikan harga beras di Indonesia disebut dalam tahap yang lebih baik dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Hal ini ditegaskan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal ini disampaikannya dalam agenda Konsolidasi Nasional Jaringan Relawan Ala-Alap Jokowi Taat Instruksi 2024 Apa Kata Jokowi di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (7/10/2023).
Advertisement
Jokowi tak membantah bahwa msetiap negara tengah dihadapkan dengan permasalahan pangan, tak hanya gandum tetapi juga komoditas beras.
Indonesia, kata Jokowi masih perlu untuk melakukan import hingga 1,5-2 juta ton lantaran dinilainya produksi di dalam Negeri yang belum mencukupi mengingat pertambahan penduduk yang terus bertambah. 278 juta tahun ini, sebelumnya 270 juta.
BACA JUGA: Dua Kiper Cedera, PSIM Resmi Merekrut Taopik Hidayat
Bahkan, dia mengatakan menghadapi produksi beras harus bertambah, tetapi banyak Negara seperti India dengan 22 Negara lainnya yang memutuskan menghentikan ekspor beras yang membuat peningkatan harga beras tak terelakkan. Kendati demikian, Indonesia masih berada dalam kondisi yang lebih baik.
“Ini masalah yang harus saya sampaikan. Karena imbasnya ke negara lain. Harga beras kita masih di angka Rp10.800—Rp13.000 tetapi di Negara tetangga harganya sudah sangat tinggi,” ucapnya dalam forum tersebut
Kepala Negara memerinci bahwa nasib serupa tengah melanda negara tetangga. Misalnya, harga beras di Singapura rata-rata sudah mencapai Rp21.600, Brunei Darussalam sudah mencapai rata-rata Rp37.000, di Timor Leste sudah berada di angka Rp20.000.
Sementara itu, Indonesia masih dikisaran Rp10.800—Rp13.000. Meski begitu, Presiden Ke-7 RI itu menegaskan bahwa pemerintah akan terus berusaha dalam menekan harga beras agar turun dan kembali normal dengan berbagai strategi salah satunya pemberian bantuan.
“[Pada] 6 bulan lalu seinget saya kita sudah memberikan bantuan 10 kilogram (kg) per bulan beras kepada 21,3 juta masyarakat kita. Kemudian, kami ulangi lagi September—Oktober akan kami berikan bantuan 10 kg beras ke 21,3 juta untuk masyarakat kita untuk meringankan masalah berat ini. Sepanjang APBN masih ada ruang pasti kita akan putuskan,” kata Jokowi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- BPS: 6,3 Juta Orang Bekerja di Sektor Transportasi dan Pergudangan
- Serangan Beruang Meningkat, Jepang Izinkan Polisi untuk Menembak
- PBB Khawatirkan Keselamatan Warga Sipil Akibat Perang di Sudan
- Dari Laporan Publik hingga OTT: Kronologi Penangkapan Abdul Wahid
- Media Asing Ungkap Kamboja Tangkap 106 WNI Terkait Jaringan Penipuan
Advertisement
Kasus Kecelakaan Maut Palagan, Pengemudi BMW Dijatuhi Hukuman Penjara
Advertisement
5 Air Terjun Terindah dari Jawa hingga Sumatra, Pesonanya Bikin Takjub
Advertisement
Berita Populer
- 195 Beasiswa Green Engineering Dibuka untuk Mahasiswa RI
- Gegara Cinta Ditolak, Pelaku Tega Membunuh Ibu Tunggal di Gamping
- PBB Khawatirkan Keselamatan Warga Sipil Akibat Perang di Sudan
- Terungkap, Truk Molen Maut di Jalan Rongkop Diketahui Mati Uji KIR
- PLN Dorong Transformasi SDM untuk Percepat Transisi Energi Berkelanjut
- Prabowo Ajak Masyarakat Mikul Dhuwur Mendhem Jero, Ini Maksudnya
- Trump Klaim Tarif AS Cegah Depresi Ekonomi Global
Advertisement
Advertisement



