Advertisement

Cuaca Panas, Dinas Kesehatan DIY Minta Warga Mewaspadai Gangguan Kesehatan Kulit

Newswire
Minggu, 01 Oktober 2023 - 14:27 WIB
Maya Herawati
Cuaca Panas, Dinas Kesehatan DIY Minta Warga Mewaspadai Gangguan Kesehatan Kulit Ilustrasi cuaca ekstrem / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Kesehatan DIY, meminta masyarakat mewaspadai gangguan kesehatan kulit maupun penyakit yang menyerang kulit atau psoriasis akibat paparan langsung sinar matahari atau cuaca panas yang saat ini berlangsung.

"Psoriasis ini adalah suatu penyakit kronis terkait dengan gangguan dari pertumbuhan epidemis kulit, ada beberapa faktor yang jadi risiko, misalnya kondisi lingkungan seperti udara, dan cuaca panas," kata Kepala Seksi Standarisasi Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes DIY Fitri Indah Setiawati usai menghadiri kegiatan edukasi terkait psoriasis di Jogja, Sabtu (30/2023).

Advertisement

Selain kondisi lingkungan saat cuaca panas saat ini, kata dia, psoriasis yang merupakan penyakit autoimun yang menyerang kulit, dan ditandai dengan muncul bercak dan ruam merah menebal, dan bersisik disertai rasa panas dan gatal ini, bisa muncul karena stresor.

BACA JUGA: Asian Games 2022, Tim Balap Sepeda Indonesia Raih Emas Keempat

"Dari sisi epidemiologinya itu prevalensinya 2,5 persen kalau di Indonesia, sehingga butuh kita kolaborasi untuk penanganan penyakit psoriasis. Dan memang apabila seseorang itu merasa ada gangguan di kulitnya segera saja untuk konsultasi ke pelayanan kesehatan," katanya.

Ia menyebut belum punya data kasus penyakit psoriasis di DIY, karena masih mengacu pada prevalensi nasional, namun penyakit kulit ini kebanyakan menyerang seseorang pada rentang usia 15 sampai 30 tahun, atau usia produktif, akan tetapi bisa muncul setelah usia tersebut.

"Nah karena muncul di usia produktif itu kita perlu upaya prevensi, deteksi dan kemudian upaya pengobatan yang optimal, supaya tidak menurunkan dari kualitas hidup, karena ini kebanyakan menyerang mereka di masa-masa yang produktif," katanya.

Sedangkan dokter spesialis kulit yang hadir dalam kegiatan tersebut, Cyndi Cekti mengatakan, saat ini musim kemarau panjang sehingga sangat berpengaruh terhadap munculnya gangguan kesehatan kulit akibat paparan sinar ultraviolet, termasuk penyakit psoriasis.

"Jadi, penyakit ini juga penyakit sistemik, bisa menyerang ke kulit, kemudian ke kulit kepala dan juga kuku, dan kalau misalnya penyakit kayak gini ini biasanya pemicunya banyak, salah satunya karena faktor cuaca, tropis panas seperti ini," katanya.

Selain itu, kata dia, penyakit psoriasis juga diakibatkan karena pola hidup, seperti stres, kurang tidur, pengaruh hormon atau ada genetiknya. Jadi memang bisa muncul karena ada keturunan, tapi tidak selalu seperti itu.

"Untuk pengobatan ini banyak, bisa mulai dari salep, kemudian bisa dengan obat minum juga, dan melakukan terapi biologis seperti suntik," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat agar selalu menjaga pola hidup agar tidak stres, cukup istirahat, kemudian meminimalkan atau bahkan menghindari paparan langsung sinar matahari pada cuaca panas, agar kulit tidak semakin kering.

"Kalau kulit kering maka akan lebih gampang muncul ruam ruam seperti ini. Dan kalau di rumah sakit, untuk musim saat ini bisa sekitar lima persen dari pasien yang ke rumah mengeluhkan gangguan kesehatan kulit," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Minggu 19 Mei 2024: DIY Cerah Berawan

Jogja
| Minggu, 19 Mei 2024, 05:57 WIB

Advertisement

alt

Hotel Mewah di Istanbul Turki Ternyata Bekas Penjara yang Dibangun Seabad Lalu

Wisata
| Sabtu, 18 Mei 2024, 20:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement